dc.identifier.citation | Arismunandar, W. dan Saito, H., 2002, Penyegaran Udara, Cetakan ke-6, PT Pradnya Paramita, Jakarta. Kusnanto, S. 2004. Optimasi Pengaruh Kecepatan Udara Pendingin pada AC Mobil. Tugas Akhir S-1 Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta Stoecker, W.F. dan Jerold, W.J., 1996, Refrigerasi dan Penyegaran Udara. Terjemahan Supratman Hara. Penerbit Erlangga. Jakarta Wertenbach, Jurgen. 2003. Energy Analysis of Refrigerant Cycles. SAE Cooperative Research, Scottsdale, AZ. Yawara, Eka., Purnomo, Prajitno., 2002, Koefisien Perpindahan Kalor Kondensasi Petrozon Rossy-12 di Dalam Pipa Vertikal, Prosiding Simposium Nasional I RAPI UMS Surakarta, 21 Desember 2002, hal:24-28. Yawara, Eka 2003, Koefisien Perpindahan Kalor Kondensasi Petrozon di dalam Pipa Vertikal, Tesis S-2 Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada, Jogjakarta. | en_US |
dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi putaran poros
kompresor terhadap prestasi kerja mesin pendingin. Penelitian ini intinya apakah
bertambahnya kecepata putar poros kompresor akan meningkatkan koefisien
prestasi ataukah sebaliknya.
Dalam penelitian ini digunakan alat uji sebuah mesin pendingin AC sederhana
yang terdiri kompresor, kondensor, katup ekspansi, dan evaporator dengan
menggunakan refrigeran R-134a. Untuk membuat variasi putaran poros
kompresor dilakukan dengan melakukan beberapa perubahan ukuran diameter
puli motor listrik yang menggerakkan kompresor. Variasi diameter puli motor
listrik yang digunakan adalah d = 62 mm, d = 77 mm, d = 91 dan d = 103 mm.
Dengan bertambahnya diameter puli motor listrik maka kecepatan putar poros
kompresor yang dihasilkan akan semakin besar. Sistem tersebut kemudian
diujikan pada ruangan yang memiliki beban lampu 200 watt dengan beban panas
Q = 680 Btu/hr dan beban ruangan secara keseluruhan sebesar 1249,55 Btu/hr.
Dari penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa semakin kecil putaran poros
kompresor maka kerja yang dilakukan akan semakin kecil. Dengan kecilnya kerja
yang dilakukan kompresor, koefisien prestasi yang dihasilkan akan meningkat.
Pada n = 727,3 rpm; 871,8 rpm; 1058 rpm dan 1184 rpm secara berurutan COP
yang dihasilkan sebesar 9,21; 8,53; 7,44 dan 6,92. Namun waktu yang dibutuhkan
dalam proses pendinginan ruangan sampai temperatur tertentu semakin
bertambah. | en_US |