dc.contributor.author | Anna, Amirrul Fikri | |
dc.contributor.author | Fauzi, Indra | |
dc.contributor.author | Harianto | |
dc.contributor.author | Hanifa, Berry Fakhry | |
dc.contributor.author | Utami, Budhi | |
dc.date.accessioned | 2016-11-02T04:11:21Z | |
dc.date.available | 2016-11-02T04:11:21Z | |
dc.date.issued | 2016-05-21 | |
dc.identifier.citation | Buden, D.W. 2000. The Reptiles of Pohnpei, Federated Stated of Micronesia. Micronesia, 32 (2): 155-180. Hamidy, A., Mulyadi dan Isman. 2007. Herpetofauna di Pulau Waigeo (in press). Pp:4. Mahasdika, D. P., Sari, N., Wardhani. 2012. Studi Kasus Destinasi Pariwisata Air terjun sedudo dan air terjun roro kuning. Plaining for urban legend and Environment Vol. 1, Desember 2012. Pawar S, Biswas S. 2001. First Record Of The Smooth-Backed Parachute Gecko Pthychozoon Ilonotium Annandale 1905 From The Indian Mainland. Asiantic Herpetogolical Research. Vol. 8, pp 101-106. Qurniawan T. F., dan Eprilurahman R. 2012. Keanekaragaman Jenis Herpetofauna di Kawasan Ekowisata Goa Seminar Nasional Pendidikan dan Saintek 2016 (ISSN: 2557-533X) Kiskendo, Kulonprogo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.Biota Vol. 17 (2): 78−84, Juni 2012. ISSN 0853-867 Rooij, N.De. 1915. The Reptiles of the Indo-Australian Archipelago I. Lacertilia, Chelonia, Emydosauria. EJ Brill. Leiden, The Netherlands. | in_ID |
dc.identifier.issn | 2557-533X | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/11617/7917 | |
dc.description.abstract | Kawasan wisata air terjun Roro Kuning merupakan kawasan yang terbilang masih alami terletak di Desa Bajulan
Kecamatan Loceret, berjarak Sekitar 23 km ke arah selatan pusat Kabupaten Nganjuk. Air Terjun Roro Kuning
berada di ketinggian 600 m dpl dengan ketinggian air terjun antara 10-15 m, sehingga masih cukup layak untuk
menunjang kehidupan jenis Ptychozoon kuhlii di kawasantersebut.Berdasarkan IUCN Red List, jenis Ptychozoon
kuhlii berstatus DataDeviciency (DD), belum banyak data mengenai spesies tersebut karena memiliki habitat
yang cukup spesifik. Perlu adanya pendataan mengenai ketinggian habitat Ptychozoon kuhlii untuk mengetahui
kemelimpahannya berdasarkan pada tingkat ketinggian habitatnya. Penelitian ini dilakukan pada bulan januariapril
2016 dengan menggunakan metode VES (Visual Encounter Survey). Berdasarkan hasil pengamatan yang
dilakukan memiliki suhu yang relatif konstan dari kelembaban awal penelitian dan suhu akhir penelitian dengan
kelembaban berkisar antara 80-100%. Sedangkan suhu udara dan suhu air menunjukkan kisaran antara 20-25
C.
Lokasi yang digunakan dalam pengambilan sampel meliputi area pendopo, mushola, kantor kosong, kolam
renang, kamar mandi atas, kamar mandi bawah, Taman, Toko, Gubuk, Pohon pinus. Untuk memudahkan olah
data, ketinggian habitat Ptychozoon kuhlii dibedakan menjadi 3 skala yaitu skala 1 dengan ketinggian 0-2 meter
hanya sedikit ditemukan dengan 5 perjumpaan, skala 2 dengan ketinggian 2,1-4 meter paling banyak ditemukan
dengan 38 kali perjumpaan, untuk skala 3 dengan ketinggian > 4 meter ditemukan 6 perjumpaan. Data diperoleh
per total 4 kali survey pengulangan. Sebanyak 11 telur Ptychozoon kuhliiditemukan dengan ketinggian 5
meter.Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ketinggian habitat mempengaruhi kemelimpahan
jenis Ptychozoon kuhlii. | in_ID |
dc.language.iso | id | in_ID |
dc.publisher | Universitas Muhammadiyah Surakarta | in_ID |
dc.subject | Ketinggian Habitat | in_ID |
dc.subject | Ptychozoon kuhlii | in_ID |
dc.subject | Rorokuning | in_ID |
dc.subject | Nganjuk | in_ID |
dc.title | Preferensi Ketinggian Habitat Ptychozoon kuhlii di Tempat Wisata Air Terjun Roro Kuning Kabupaten Nganjuk | in_ID |
dc.type | Article | in_ID |