Deteksi Cemaran Coliform dan Salmonella sp. Pada Tempe Kedelai dari Kecamatan Sidorejo dan Tingkir, Kota Salatiga
View/ Open
Date
2016-05-21Author
Kusuma, Rizky Dewi Darma
Dewi, Lusiawati
Metadata
Show full item recordAbstract
Tempe kedelai merupakan produk makanan hasil fermentasi oleh Rhizopus sp. dan berpotensi
sebagai sumber protein nabati. Tempe didapatkan melalui tahapan pensortiran kedelai, pemasakan,
perendaman (pengasaman), pencucian, penirisan, peragian, dan pengemasan. Namun, sebagian
sumber daya pekerja berkualitas rendah, bahan, proses, dan tempat pengolahan sederhana, serta
peralatan pengolahan konvensional menyebabkan tempe berisiko terkontaminasi mikroba patogen.
Standar tempe kedelai pada SNI 3144-2015 menunjukkan batas cemaran coliform maksimal 10
APM/g dan Salmonella sp. negatif/25g. Kota Salatiga memiliki pengrajin tempe berkemasan
plastik di Kecamatan Sidorejo dan Tingkir dengan skala produksi 50-100kg/hari. Besarnya skala
produksi menyebabkan produsen perlu menyesuaikan standar produknya agar memiliki produk
bermutu dan aman ketika didistribusikan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi dan
mendapatkan data jumlah cemaran coliform serta Salmonella sp. pada tempe kedelai berkemasan
plastik yang diproduksi di Kecamatan Sidorejo dan Tingkir, Kota Salatiga dengan standar
ketentuan SNI 3144-2015. Sampel berasal dari total 35% pengrajin tempe berkemasan plastik
dengan skala produksi 50-100kg/hari yang dipilih secara acak. Deteksi jumlah cemaran coliform
menggunakan metode Most Probable Number (MPN) dengan tahapan Uji Dugaan dan Uji
Penegasan, sedangkan Salmonella sp. dideteksi dengan medium Salmonella Shigella Agar. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa semua sampel yang diujikan belum memenuhi standar dengan
jumlah cemaran coliform tertinggi 1.100 APM/g dan terendah 36 APM/g, serta ditemukan satu
sampel yang tercemar Salmonella sp.. Pencemaran diketahui berasal dari air untuk produksi,
lingkungan produksi, dan pekerja yang minim pemahaman sanitasi.