Show simple item record

dc.contributor.authorMarampa, Edgar M.
dc.contributor.authorDewi, Lusiawati
dc.date.accessioned2016-11-03T02:20:14Z
dc.date.available2016-11-03T02:20:14Z
dc.date.issued2016-05-21
dc.identifier.citationAditiwat, P. dan Kusnandi. 2003. Kultur Campuran dan Faktor Lingkungan Mikroorganisme yang Berperan dalam Fermentasi Tea-Crider. Departemen Biologi – FMIPA Institut Teknologi Bandung. PROC. ITB Sains dan Tek 35 A, No (2), 147-162. Allen, Collen M. 1998. Kombucha FAQ—Frequently Asked Questions about Kombucha Tea. http://persweb.direct.ca/chaugen/kombucha_f aq_home.html. Anonim Anonim Anonim Anonim Anonim Anonim 1 . 2002. Farmakologi dan Terapi Edisi 4. Farmakologi UI. Gaya Baru : Jakarta 2 . 2015. http://kopitoraja.co/tingginya-minatakan-kopi-toraja-arabika/. Diakses pada hari Sabtu, 30 Januari 2016, pukul 14.25 WIB. 3 . 2012. http://www.dishutbuntorut.info/berita-danrilis/item/48-sejarah-kopi-arabika-toraja.html. Diakses pada hari Kamis, 17 Maret 2016 pukul 13.44 WIB. 4 . 2014. http://www.pengertianahli.com/2014/01/peng ertian-fermentasi-apa-itu-fermentasi.html. Diakses pada hari Kamis, 17 Maret 2016 pukul 13.44 WIB. 5 . 2011. http://www.ubaya.ac.id/ubaya/news_detail/78 2/Kombucha-Coffee--Kopi-Sehat-TemuanMahasiswa-Ubaya.html. Diakses pada hari Kamis, 17 Maret 2016 pukul 13.50 WIB. 6 . 2016. http://javatoraja.cf/petani/permasalahanpetani-kopi-toraja/. Diakses pada hari Selasa, 22 Maret 2016, pukul 12.28 WIB. Dufresne, C and Farnworth, E. 2000. Tea, kombucha, and health : a review, Food Res Int 33 (6), 409 – 421, C, online at www. elsevier.com/locate/foodres. Kihlman, B.A. (2007). Caffeine and Chromosomes. Elvesier Scientifi c Publishing Co, Amsterdam. Malbasa R, Loncar E, Djuric M., 2008. Comparison of the Products of Kombucha Fermentation on Sucrose and Milasses. J Food Chemistry 106: 1039-1045. Mandel. 2004. Capability of Acetobacter Xylinum to Convert Celluose. New York: McGraw Hill, Inc. Maramis Keisia R., Citraningtyas G., Wehantouw F.2013. ANALISIS KAFEIN DALAM KOPIBUBUK DI KOTA MANADOMENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETRIUV-VIS. Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRATVol. 2 No. 04 November 2013 ISSN 2302 –2493. Sreeramulu G., Zhu Y., Knol W., 2000. KombuchaFermentation and it’s Antimicrobial Activity. J Agriculture Food Chemistry 886: 65–73. Sudarmadji, S. 1989. Analisa Bahan Makanan danPertanian. Yogyakarta : Liberti Suprapti, M L., 2003. Teh Jamsi dan Manisan Nata. Yogyakarta : Kanisius. Suriani. 1997. Analisis Kandungan Kofeina DalamKopi Instan Berbagai Merek yang Beredar diUjung Pandang. Fakultas Matematika danIlmu Pengetahuan Alam, UniversitasHasanuddin, Makassar. Winarno. 1987. Biofermentasi dan BiosintesiaProtein. Bandung : Angkasa.in_ID
dc.identifier.issn2557-533X
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/7928
dc.description.abstractKopi Toraja merupakan salah satu jenis kopi dari Indonesia yang memiliki cita rasa dan daya saing internasional. Salah satu yang bisa menjadi inovasi baru dari penyajian kopi adalah kopi fermentasi atau yang dikenal dengan kopi kombucha. Selain mendapatkan manfaat dari kopi, mengkonsumsi kopi kombucha juga dapat memberikan manfaat dari hasil fermentasi kopi dari jamur kombu bagi tubuh. Jamur kombucha merupakan SCOBY, atau simbiosis dari koloni bakteri dan yeast. Kultur kombucha merupakan kerjasama simbiotik dari ragi dan bakteri yaitu Acetobacter xylinum dan yeast yaitu Saccharomyces cereviseae, Saccharomyces ludwigii, Saccharomyces bisporus, Zygosaccharomyces sp dan beberapa jenis kapang (Torolupsis sp). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji kemampuan kopi Toraja sebagai media fermentasi jamur kombu. Penelitian ini dilakukan dengan menyiapkan kultur kombucha, mengencerkan kopi dengan seri pengenceran 2.5gr/250ml; 4.5gr/250ml; 6,5gr/250ml; 8.5gr/250ml; 10.5gr/250ml, di mana 6,5gr/250ml sebagai kontrol mengikuti resep umum penyajian kopi, dan masing-masing perlakuan dibuat sebanyak 3 kali ulangan. Gula tebu ditambahkan sebanyak 15gr untuk semua perlakuan. Kopi difermentasi selama 14 hari sesuai standar waktu fermentasi teh kombucha, dan dihari terkahir dilakukan pengukuran terhadap total asam, berat kering, ketebalan jamur sebagai indikator pertumbuhan jamur serta uji organoleptik warna, rasa dan bau hasil fermentasi kopi terhadap 30 orang responden untuk mengetahui minat konsumen terhadap nilai pengenceran yang paling disukai. Dari penelitian ini diketahui bahwa kopi Toraja dapat menjadi media fermentasi jamur kombu, dengan pengenceran 2.5gr/250ml adalah konsentrasi yang paling baik untuk pertumbuhan jamur, sedangkan dari hasil uji organoleptik yang paling disukai adalah pengenceran 8.5gr/250ml.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.subjectFermentasiin_ID
dc.subjectJamur kombuhcain_ID
dc.subjectKafeinin_ID
dc.subjectSCOBYin_ID
dc.titleKajian Penggunaan Kopi Toraja Sebagai Media Fermentasi Kombuin_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record