Show simple item record

dc.contributor.authorDwijayanto, Arif
dc.contributor.authorBasuki, Edi
dc.contributor.authorDarsono
dc.date.accessioned2016-11-03T02:44:52Z
dc.date.available2016-11-03T02:44:52Z
dc.date.issued2016-05-21
dc.identifier.citationAguilar-Miranda, E. D., Lopez. M. G, Escamilla-Santana, C., & de la Rosa, A. P. B., 2002. Characteristics of Maize Flour Tortilla Supplemented with Ground Tenerbrio Molitor Larvae. J. Agric. Food Chem, 50(1), pp.192-195. Allama, H., Sofyan, O., Widodo, E., dan Prayogi, H. S., 2012. Pengaruh Penggunaan Tepung Ulat Kandang (Alphitobius diaperinus) dalam Pakan terhadap Penampilan Produksi Ayam Pedaging. Malang: Universitas Brawijaya. 22(3),pp. 1-8. Borror, D. J., Thriplehorn, C. A. dan Johnson, N. F., 1992. Pengenalan Pelajaran Serangga Edisi 6 (terjemahan). Yogyakarta: UGM Press. Busnia, M., 2006. Entomologi. Padang: Andalas University Press. Césard, N. 2004. Harvesting and Commercialisation of Kroto (Oecophylla smaragdina) in the Malingping Area,West Java, Indonesia. Forest Products, Livelihoods and Conservation: Case-Studies of Non-Timber Forest Product Systems. Volume 1-Asia Edited by Koen Kusters, Brian Belcher (Ed.): 61-77. Frost, S. W., 1959. Insect Live an Insect Natural History. New York: Dover Publication, INC Harlan, I., 2011. Aktivitas Pencarian Makan dan Pemindahan Larva Semut Rangrang, Oecophylla smaragdina(Formicidae : Hymenoptyera). Bogor: IPB Hölldobler, B. & Wilson, E. O., 1990. The Ants. The Belknap Press of Harvard University Press, Cambridge. Lim, G. T. & Kirton, L. G., 2001. A Prelimenary Study on the Prospects for Biological Control of Mahogony Shoot Borer, Hypsipyla robusta (Lepidoptera: Pyralidae), by Ants (Hymenoptera: Formicidae). Di dalam: Proceeding of the Conference on Forestry and Forest Product Research Tropical Forestry Research in the New Millenium: Meetings Demands and Challenges. Kuala Lumpur, Malaysia on 1-3 October. Pp 240244. Lim, G. T., L. G. Kirton, L. G., Salom, S. M., Kok, L. T., Fell, R. D. & Pfeiffer, D. G., 2008. Mahogany Shoot Borrer Control in Malaysia and Prospects for Biocontrol Using Weaver Ants. Journal of Tropical Forest Science, 20(3), pp.147-155 Nofia, Y., Jasmi, dan A. L. Zeswita. 2012. Studi Populasi Semut Rangrang Oecophylla smaragdina (Hymenoptera: Formicidae) Di Nagari Sungai Sariak Kabupaten Padang Pariaman Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI, Sumatera Barat. Nugroho, A., 2013. Mengambil Manfaat Ekonomi dari Semut Rangrang. http://indoneservasi.blogspot.com/2013/08/mengambil-manfaat-ekonomi-dari-semut.html. Di akses 1 juni 2014. Offenberg, J., Cuc, N. T. T. & Wiwatwitaya, D., 2013. The Effectiveness of Weaver Ant (Oecophylla smaragdina) Biocontrol in Southeast Asian Citrus and Mango. Asian Myrmecology, 5, pp.139-149. Peng, R., & Christian, K., 2004. The Weaver Ant, Oecophylla smaragdina (Hymenoptera : Formicidae), An Effective Biological Control Agent Of the Red-Banded Thrips, Selenothrips (Thysanoptera : Thripidae) in Mango Crops in The Northern Territory of Australia. International Journal of Pest Management 50: 107-114. Peng, R., & Christian, K., 2005. Integrated Pest Management in Mango Orchards in the Northern Territory of Australia Using the Weaver Ant, Oecophylla smaragdina, (Hymenoptera: Formicidae) As A Key Element. International Journal of Pest Management, 51, pp.149-155. Peng, R., Christian, K., Reilly, D., 2011. The Effect of Weaver Ants Oecophylla smaragdina on the Shoot Borer Hypsipyla robusta on African Mahoganies in Australia. Agricultural and Forest Entomology, (13), pp.165–171. Peng, R., & K. Christian, K. Gibb., 1995. The Effect of the Green Ant, Oecophylla smaragdina: (Hymenoptera: Formicidae), on Insect Pests Of Cashew Trees In Australia, Bulletin of Entomogical Research, 85(2), pp:279–284. Peng, R., Christian, K., & Gibb, K., 1999. The Effect of colony isolation of the predacious ant, Oecophylla smaragdina (F.) (Hymenoptera:Formicidae), on Protection of Cashew Plantations from Insect Pests. Inter. J. Pest Manag, (45), pp.189-194. Peng, R., Christian, K., Lan, L. P., & Binh, N. T., 2008. Integrated Cashew Improvement Prog using Weaver Ants as a Major Component – Manual for ICI Prog Trainers and Extension Officers in Vietnam. Agricultural Publishing House, Vietnam (in Vietnamese). Prayoga, B., 2013. Kupas Tuntas Budidaya Kroto Cara Modern. Jakarta: Penebar Swadaya. Prayoga, B., 2014. Menjawab Teka-teki Beternak & Bisnis Kroto. Jakarta: Penebar Swadaya. Putranto, I., 2012. Budidaya Semut Kroto. Yogyakarta: Pustaka Baru Press. Sani, B., 2014. Panen Uang Dari Budidaya Kroto. Surabaya: Kata Pena. Scott, M. L., Nesheim & Yaoung., 1992. Nutritional of The Chicken. M.L Scott and associates, Ithaca. New York. Soemarjoto, R., 1999. Agar Burung Selalu Sehat. Jakarta: Penebar Swadaya. Van Mele, P. & Cuc, N. T. T., 2007. Ants as Friends Improving your Tree Crops with Weaver Ants (2nd Edition). Africa Rice Center (WARDA), Cotonou, Benin, and CABI, Egham, UK.in_ID
dc.identifier.issn2557-533X
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/7930
dc.description.abstractSemut rangrang (Oecophylla smaragdina) telah diidentifikasi sebagai agen biokontrol pada berbagai jenis tanaman. Penurunan populasi dari tahun 2009-2012 sangat tajam, yakni berkisar 50% dari jumlah semula. Populasi semut rangrang pada tahun 1999-2006 cukup melimpah sehingga banyak tanaman hias maupun tanaman pangan dapat terselamatkan dari hama. Salah satu faktor penyababnya adalah perburuan telur atau larva (kroto) semut rangrang tanpa memperhatikan keseimbangan ekosistem. Hasil kroto yang ada di pasaran berasal dari alam, sedangkan alam tidak setiap saat menyediakan kroto. Disisi lain permintaan kroto terus meningkat, maka budidaya semut rangrang menjadi sangat penting untuk memenuhi permintaan kroto yang tinggi dan pelestarian habitat baik unsur abiotik maupun biotik mempengaruhi kelimpahan semut rangrang di alam. Produksi kroto semut rangrang hasil budidaya pada dasarnya saat ini belum menjawab kebutuhan pasar yang ada. Kebutuhan akan kroto masih sangat jauh terpenuhi karena metode dan sistem para peternak masih banyak yang menggunakan cara yang belum tepat. Dampaknya adalah produksi kroto tidak maksimal. Penelitian ini dilakukan di Grendeng, Purwokerto Utara, Banyumas selama bulan februari sampai maret 2014. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan sumber protein berbeda terhadap produksi kroto semut rangrang yang dibudidaya dan mengetahui jenis pakan sumber protein yang menghasilkan tingkat produksi kroto semut rangrang tertinggi yang dibudidaya. Penelitian dilakukan menggunakan metode eksperimental dengan rancangan acak lengkap (RAL). Perlakuan terdiri atas pakan sumber protein ulat hongkong (Tenebrio molitor), jangkrik (Gryllus assimilis), dan ulat kandang (Alphitobius diaperinus) masingmasing sebanyak 2 g dan setiap perlakuan diulang sebanyak 5 kali selama 25 hari. Hasil analisis ragam (ANOVA) menunjukkan bahwa pakan sumber protein berbeda (Tenebrio molitor, Gryllus assimilis, Alphitobius diaperinus) tidak berpengaruh nyata terhadap produksi kroto semut rangrang yang dibudidaya. Tingkat produksi kroto semut rangrang yang dibudidaya dengan pemberian pakan sumber protein ulat hongkong sebesar 50,98 g (3.568 individu), jangkrik sebesar 51,25 g (3.587 individu), dan ulat kandang sebesar 45,11 g (3.157 individu).in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.subjectOecophylla smaragdinain_ID
dc.subjectbudidayain_ID
dc.subjectpakanin_ID
dc.titleProduksi Kroto Semut Rangrang (Oecophylla smaragdina) yang Dibudidaya yengan Pakan Sumber Protein Berbedain_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record