Modifikasi Lingkungan Untuk Pengendalian Schistosomiasis di Daerah Endemis Sulawesi Tengah
Abstract
Schistosomiasis merupakan penyakit parasit paling mematikan kedua setelah malaria. Schistosomiasis di
Indonesia hanya ditemukan di Provinsi Sulawesi Tengah yaitu di dataran tinggi Lindu, Kabupaten Sigi dan
dataran tinggi Napu dan dataran tinggi Bada, Kabupaten Poso. Schistosomiasis di Indonesia disebabkan oleh
cacing trematoda Schistosoma japonicum. Cacing ini membutuhkan keong perantara untuk melangsungkan
siklus hidupnya, yaitu Oncomelania hupensis lindoensis. Keong tersebut berkembang biak di habitat yang
disebut daerah fokus. Pengendalian fokus keong menjadi salah satu upaya penting dalam memutus rantai
penularan schistosomiasis. Makalah ini bertujuan untuk mendeskripsikan berbagai modifikasi lingkungan
sebagai upaya pengendalian fokus keong perantara schistosomiasis dalam rangka pengendalian schistosomiasis.
Makalah disusun berdasarkan studi literatur dan data sekunder yang dikumpulkan. Hasil menunjukkan bahwa
pengendalian keong yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan adalah secara mekanik dan kimia. Pengendalian
secara mekanik dilakukan dengan manajemen dan modifikasi lingkungan berupa penanaman lahan kosong
dengan tanaman produktif, mengubah daerah fokus keong menjadi sawah atau kolam ikan. Kesimpulan yang
diperoleh adalah modifikasi lingkungan yang dilakukan secara tepat, terpadu dan intensif dapat membantu
menurunkan angka prevalensi schistosomiasis.