Show simple item record

dc.contributor.authorNurchasanah, Yenny
dc.contributor.authorUjianto, Muhammad
dc.contributor.authorGagah
dc.date.accessioned2016-11-08T01:02:04Z
dc.date.available2016-11-08T01:02:04Z
dc.date.issued2016-10-26
dc.identifier.citationACI Committee 318. Building Code Requirements for Reinforced Concrete (ACI 318-02), American Concrete Institut, Detroit, 2002. ASTM, 2003, Standard Test Methods forCyclic (Reversed) Load Test for Shear Resistance of Walls for Buildings, Designation: Vol 405, E 2126 – 02a. Asroni, Ali, 2010. Balok Dan Pelat Beton Bertulang, Penerbit Graha Ilmu,Yogyakarta Departemen Pekerjaan Umum, 1982. Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta. FEMA 306, 1998, Evaluation of Earthquake Damaged Concrete and Masonry Wall Buildings, Basic Procedures Manual, 555 Twin Dolphin Drive, Suite 550 Redwood City, California. Ghavami, Khosrow. 2005. “Bamboo as Reinforcement in Structural Concrete Elements”. Cement and Concrete Composites Vol 27: 637-649. Hermawan, Ribut., 2015. “Perilaku Geser Dinding Panel Jaring Kawat Baja Tiga Dimensi Dengan Variasi Rasio Tinggi Dan Lebar (Hw/Lw) Terhadap Beban Lateral Statik”. Tugas Akhir, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Malang. Key, D. E. 1988. Earthquake Design Practice for Buildings. Thomas Telford. London. Nawy, G Edward. 1985. Reinforced Concrete a Fundamental Approach, second Edition. Prentice-Hall Inc. New Jersey. Nurchasanah, Yenny. 2007. “Force Distribution in the main bars of Reinforced Concrete Coupling Beams with Diagonal Reinforcement”. Jurnal EcoRekayasa, Pasca Sarjana - UMS, Vol. 3, N0. 2. Nurchasanah, Yenny. 2006. “Ductility Behavior of Reinforced Concrete Coupling Beams with Diagonal Reinforcement Between Deform type with CRT Bar Type”, Jurnal Gelagar, Fakultas Teknik – UMS, Vol. 17 No.02. Park. R, Paulay T. 1975. Reinforced Concrete Structure, Seventh Edition. John Willey & Sons Inc. Canada. Paulay, T. Priestley M.J.N. 1992. Seismic Design of Reinforced Concrete Structure and Massonary Building, Third Edition. John Willey & Sons Inc. Canada. Ujianto, M. 2016. “Perilaku Kuat Tekan dan Kuat Lentur Dinding Panel Pasangan Batu Bata dengan Perkuatan Diagonal Tulangan Bambu”. Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil VI - Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2016. Wang, C.K. and Salmon, Charles. 1985. Reinforced Concrete Design, Fourth Edition. Happer & Row, Inc. New Winter,G., Nilson A., 1993. Perencanaan Struktur Beton Bertulang. PT. Piadnya Paramita, Jakarta.in_ID
dc.identifier.isbn978-602-60286-0-0
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/7948
dc.description.abstractDinding adalah elemen non-struktural pada bangunan yang mampu berkontribusi pada kekuatan dan kekakuan, pada penelitian ini telah dianalisis suatu elemen dinding dan pengaruhnya dalam sistim portal beton bertulang. Fokus lain yang di analisis adalah penerapan teknologi bangunan bertingkat tinggi dalam penggunaan elemen dinding geser untuk di aplikasikan pada rumah sederhana aman gempa. Teknologi untuk menahan dinding tidak cepat runtuh bila terkena gaya gempa yaitu diberikan penguatan pada daerah diagonal. Daerah diagonal adalah area di mana akan ada efek gaya geser terbesar yang ditandai dengan munculnya retakan atau bahkan pembelahan pada daerah diagonal. Pemodelan struktur beton bertulang dilakukan dengan bantuan program SAP2000 untuk portal beton tanpa pengisi dan portal beton dengan panel beton sebagai pengisi. Pada penelitian eksperimental laboratorium, model yang dipergunakan adalah portal beton tanpa pengisi dinding, portal beton dengan pengisi dinding panel beton dan portal beton pengisi dinding panel dengan grup tulangan diagonal. Ketiganya mendapat gaya monotonic yang bekerja sejajar dengan dinding sebagai representasi beban gempa. Analisis yang dihasilkan adalah, keberadaan pengisi dan perkuatan diagonal mampu meningkatkan kapasitas beban 29,44%, kekakuan geser 41,30%, kuat geser 29,47%, dan menurunkan defleksi 8,41%. Karakterisitk perilaku deformasi dan model kegagalan yang terjadi adalah adanya daerah gaya tekan pada arah diagonal yang bertemu dengan ujung beban, daerah gaya tarik pada arah diagonal yang berlawanan yang menghasilkan retak hingga split pada daerah diagonal tekan, dan terjadi beton hancur (crush) pada daerah ujung diagonal. Kegagalan dinding diakibatkan oleh gaya yang bekerja sejajar pada bidang dinding.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherUniversitas Atma Jaya Yogyakartain_ID
dc.subjectdinding panel beton ringanin_ID
dc.subjectgrup tulangan diagonalin_ID
dc.subjectkapasitasin_ID
dc.subjectkekakuan geserin_ID
dc.subjectkuat geserin_ID
dc.titleGrup Tulangan Diagonal Sebagai Perkuatan Dinding Panel Beton Ringan Mengurangi Kegagalan Geserin_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record