dc.identifier.citation | Anderson, L. W. & Krathwohl, D.R. (2001). A Taxonomy For Learning Teachng And Assesing. A Revision Of Bloom’s Taxonomy Of Education Objectives. New York: Addisin Wesley. Antika, Rindi Novitari. (2015). Pengembangan Modul Berbasis Konstruktivis-Metakognitif Pada Materi Sistem Pertahanan Tubuh Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Metakognisi Siswa Kelas XI SMA. Unpublished Master Thesis, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Degrave, W. S., Boshuizen, H. P. A. & Schmidt, H. G. (1996). Problem Based Learning: Cognitive And Metacognitive Processess During Problem Analysis. Journal Instructional Science, 78(40), pp. 279-288. Dehghani, M. (2011). Relationship Between Students’ Critical Thinking And Self -Efficacy Beliefs In Ferdowsi University Of Mashhad, Iran. Procedia Social And Behavioral Sciences, 15, pp. 2952-2955. Fauzi, M. (2009). Peranan Kemampuan Metakognitif Dalam Pemecahan Masalah Matematika Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan,10(1), pp. 153-160. Goodnough, K. & M. Cashion. (2003). Fostering Inquiry Through Problem-Based Learning. The Science Teacher, 70(6), pp. 21-25. Keiichi, Shigematsu. (2000). Metacognition In Mathematics Education. Mathematics Education In Japan. Japan: JSME. Mondobar, Lucinda P. (2013). Penerapan Model Quantum Teaching Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan Kemampuan Metakognitif Materi Alat Optik Siswa SMA. Unpublished Master Thesis, Program Magister Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Onu V. C. (2012). “Effect of Training in Math Metacognitivee Strategy on Fractional Achievement of Nigerian Schoolchirdren”. Earlier title: US-China Education Review, pp. 316-325. Peters, M. (2000). Does constructivist epistemology have a place in nurse education. Journal of nursing education, 39(4), pp. 166-170. Septiyana, Kikie., Prasetyo, Anderas Priyono Budi., Christijanti, Wulan. (2013). Jurnal Belajar Sebagai Strategi Berpikir Metakognitif Pada Pembelajaran Sistem Imunitas. Journal Of Biology Education, 2(1), pp. 1-9. Susantini, E. (2004). Memperbaiki Kualitas Proses Belajar Genetika Melalui Strategi Metakognitif Dalam Pembelajaran Kooperatif Pada Siswa Smu. Unpublished Master Disertasi, Universitas Negeri Malang. Toharudin, U. (2010). Kajian Pengembangan Bahan Ajar Berorientasi Literasi Sains Untuk Pendidikan Dasar. Unpublished Master Disertasi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Tumbel, M.F. (2011). Pengaruh strategi pembelajaran cooperatif script plus problem possing terhadap keterampilan metakognitif, kemampuan berpikir dan pemahaman konsep pada siswa berkemampuan akademik tinggi dan rendah pada SMA di Kota Bitung. Unpublished Master Disertasi, Universitas Negeri Malang. Wati, Hanifah Mustika., Susantini, Ebndang., Yuni Sri Rahayu. (2015). Validitas Bahan Ajar Berbassis Metakognitif Pada Materi Anabolisme Karbohidra. E-Journal, 4(3), pp. 957-962. Widianingsih, Anugrah Ayumaharani. (2015). Pengaruh Strategi Metakognisi terhadap Penguasaan Konsep dan Sikap Ilmiah Siswa Kelas XI dalam Pembelajaran Sistem Reproduksi Manusia. Unpublished Master Thesis, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Widodo, A. (2007). Konstruktivisme dan Pembelajaran Sains. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 64(13). | in_ID |
dc.description.abstract | Rendahnya level kecapakan sains kemampuan peserta didik Indonesia menurut PISA tahun 2015,
memerlukan adanya suatu wahana yang dapat mendukung proses pembelajaran, salah satunya
melalui bahan ajar. Bahan ajar yang menarik dan berpotensi memberdayakan pengetahuan dan
keterampilan metakognisi siswa salah satunya adalah bahan ajar yang berorientasi pada
pembelajaran konstruktivis-metakogitif. Dimana siswa dapat mengkonstruksi sendiri
pengetahuannya dan siswa dapat melatih kemampuan metakognisi yang dimilikinya. Penelitian ini
bertujuan mengetahui efektivitas bahan ajar berbasis konstruktivis-metakognitif untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan metakognisi siswa. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah quasy experimental design dengan pre-test and post-test control group
design. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA, dengan sampel sebanyak 2 kelas,
yaitu XI IPA 1 (Kelas Kontrol) dan XI IPA 2 (Kelas Eksperimen) yang diambil dengan teknik
cluster random sampling. Perlakuan pada kelompok eksperimen adalah pembelajaran yang
menggunakan bahan ajar berbasis konstruktivis-metakognitif, sedangkan kelompok kontrol
menggunakan buku sekolah elektronik (BSE) materi sistem reproduksi manusia. Instrumen
penelitian yang digunakan adalah tes esay pengetahuan dan keterampilan metakognisi dan angket
kesadaran metakognisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata pretest pada kelas kontrol
adalah 42,60 sedangkan pada kelas eksperimen 54,61. Setelah diberikan perlakuan menggunakan
bahan ajar berbasis konstruktivis-metakognitif pada kelas eksperimen diperoleh rerata posttest
79,38 sedangkan pada kelas kontrol 60,96. Peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari rerata NGain pada kelas kontrol 0.31 kategori rendah dan pada kelas eksperimen 0.57 kategori sedang.
Pada kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki hasil belajar yang berbeda signifikan. Maka
dapat disimpulkan bahwa bahan ajar berbasis konstruktivis-metakognitif efektif untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan metakognisi siswa. | in_ID |