dc.identifier.citation | Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arnyana, I.B.P. 2006. Pengembangan Perangkat Model Pembelajaran berdasarkan Masalah Dipandu Strategi Kooperatif serta Pengaruh Implementasinya terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa Sekolah Menengah Atas pada Pembelajaran Ekosistem. Disertasi tidak Diterbitkan. Malang: Prodi Pendidikan Biologi Program PPs Universitas Negeri Malang. Badan PSDMPK-PMP. 2013. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 SMP/MTs IPA. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Dyer, J.H., Gergersen, H, & Clayton, M.C. 2011. Five Discovery Skills that Distinguish Great Innovators, (Online), (http://noppa.aalto.fi/noppa/kurssitu-91.2045/lisatty9442/TU-91_2045_innovators_dna.pdf), diakses pada tanggal 12 Februari 2016. Ennis, Robert H. 2011. The Nature of Critical Thinking: An Outline of Critical Thinking Dispositions and Ablilities. (Online), (http://faculty.education.illinois.edu/rhennis/documents/TheNatureofCriticalThinking_51711_000.pdf) diakses 12 Februari 2016. Greenstein, Laura. 2012. Assessing 21 st Century Skills. California: A SAGE Company. Karkockiene, Daiva. 2005. Creativity: Can it be Trained? A scientific Educology of Creativity. International Journal of Educology, 2005 Lithuanian Special Issue. (Online), (http://www.erausa.net/images/article_5_Daiva.pdf), diakses 12 Februari 2016. Munandar, U. 1999. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta. Retnosari, Nilam. 2013. Analisis Profil Paper and Pencil Test yang Dibuat oleh Guru Biologi di Kabupaten Bojonegoro yang telah Disertifikasi. Skripsi tidak diterbitkan. Surabaya: Prodi Pendidikan Biologi Universitas Negeri Surabaya. Sharp. C. 2004. Developing young children’s creativity: what can we learn from research, (Online), (http://www.nfer.ac.uk/publications/55502/55502.pdf), diakses tanggal 12 Febrauri 2016. Tridjata, S. 2002. Mainan Pendidikan sebagai Media Ekspresi Kemampuan Kreatif Anak. ITB Central Library. (Online), (http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptitbpp-gdl-s2-1998-caeculia1485-mainan), diakses 12 Februari 2016. | in_ID |
dc.description.abstract | Abad XXI merupakan era globalisasi yang ditandai dengan semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kecakapan hidup yang penting pada abad XXI menurut Greenstein (2012) adalah kecakapan berpikir (thinking) yang dibagi menjadi berpikir kritis dan berpikir tingkat
tinggi, pemecahan masalah, berpikir kreatif serta metakognitif. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan angket studi pendahuluan dan kemampuan awal keterampilan berpikir kritis dan
berpikir kreatif siswa di SMA Negeri di Bojonegoro. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah deskriptif kualitatif. Angket studi pendahuluan diberikan kepada tiga sekolah di Bojonegoro
yaitu di SMA Negeri 1 Sumberrejo, SMAN 1 Bojonegoro dan SMAN 1 Kalitidu sedangkan
kemampuan awal berpikir kritis dan berpikir kreatif siswa siswa diperolah dari SMA Negeri 1
Sumberrejo. Populasi penelitian adalah seluruh siswa di SMA Negeri 1Sumberrejo Tahun Ajaran
2015/2016 dengan sampel siswa kelas XI IPA 1, XI IPA 2, dan XI IPA 5. Penelitian dilakukan pada
bulan Januari-April 2016. Data diperoleh dengan angket siswa, instrumen keterampilan berpikir
kritis dan berpikir kreatif. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil analisis
angket siswa menunjukkan bahwa sebagian besar guru mengajar dengan ceramah, diskusi kelompok
dan penugasan. Selanjutnya untuk aspek media pembelajaran yang biasa digunakan oleh guru
berupa power point, video, gambar dan torso untuk materi tertentu saja. Indikator keterampilan
berpikir kritis yang dinilai meliputi aspek melakukan deduksi, melakukan induksi, merumuskan
masalah, serta memberikan argumen sedangkan indikator berpikir kreatif yang dinilai meliputi aspek
fluency (kelancaran), originality (keaslian), elaboration (elaborasi), dan flexibility (fleksibilitas).
Data hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa masih kurang sedangkan
berpikir kreatif siswa sedang dan indikator paling tinggi pada aspek fluency. | in_ID |