dc.identifier.citation | Bowes, B. G., Mauseth, J. D. 2008. A Colour Atlas of Plant Structure. London: Manson Publishing. Hartini, S. 2006. Tumbuhan Paku di Cagar Alam Sago Melintang Sumatera Barat dan Aklimatisasinya di Kebun raya Bogor. Biodiversitas. Holttum, R.E. 1968. A Revised Flora of Malaya. Singapore: Government Printing Office. Jones, S. B. dan Luchsinger, A. E. 1986. Plant Sistematic. New York: Mc. Graw-Hill Book Company Inc. Lang, G. 1994. Quartare Vegetationsgeschichte Europas. New York: Gustav Fsicher Verlag Jena, Stuttgart. Legget, R. & Kirchoff, B. K. 2011. Image Use in Field Guides and Identification Keys: Review and Recommendation. AoB Plants. Loveless, A. R. 1989. Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan untuk Daerah Tropik 2. Jakarta: PT Gramedia. Ningsih, Retna. 2014. Studi Karakteristik Morfologi, Anatomi Stele dan Tipe Reproduksi Tumbuhan Paku di Daerah Cangar Sebagai Buku Referensi. Tesis tidak diterbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang. Sari, N. 2012. Studi Morfologi Vegetatifdan Spora Tumbuhan Paku di Wilayah Universitas Negeri Malang. Skripsi Tidak diterbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang. Sastrapradja, S. dan J.J. Afriastini. 1985. Kerabat Paku Herbarium Bogoriense. Bogor. Steenis, dkk. 2013. Flora. Jakarta: PT. Balai Pustaka Persero Sunarmi dan Suwarno. 2004. Inventarisasi Tumbuhan Paku di Daerah Malang. Jurnal Penelitian Hayati. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang. Tjitrosoepomo, G. 1989. Taksonomi Tumbuhan (Schizophyta, Thallophyta, Brryophyta, Pteridophyta). Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Whitten, T. And Whitten, J. 1995. Indonesia Heritage Plants. Singapore: Grolier Int. Inc. | in_ID |
dc.description.abstract | Tumbuhan paku merupakan tumbuhan peralihan antara tumbuhan bertalus dengan tumbuhan
berkormus. Tumbuhan paku di Indonesia memiliki keragaman jenis dan memiliki manfaat dalam
memelihara ekosistem hutan, tanaman hias, sayuran, dan bahan obat-obatan.Keragaman tumbuhan
paku digolongkan menjadi 4 kelas, salah satunya kelas Filicinae.Kelas Filicinae merupakan
tumbuhan paku yang memiliki anggota spesies terbanyak.Keragaman jenis tumbuhan paku dapat
diketahui melalui pendekatan taksonomi yang membutuhkan beberapa langkah kerja, salah
satunya mengenai identifikasi tumbuhan.Berdasarkan analisis kebutuhan mengenai matakuliah
Keanekaragaman Tumbuhan yang diberikan pada Mahasiswa Biologi Universitas Negeri Malang
angkatan 2013 pada materi tumbuhan paku, didapatkan mahasiswa mengalami kesulitan
mengidentifikasi tumbuhan paku. Dalam proses pembelajaran biologi mahasiswa dituntut
menggunakan pendekatan kontekstual yaitu dengan memanfaatkan alam sekitar. Kesulitan
identifikasi tumbuhan paku disebabkan oleh referensi berupa narasi dan gambar belum
menunjukkan spesifikasi jenis tumbuhan paku yang jelas.Tujuan penelitian adalah
mengidentifikasi tumbuhan paku di kawasan Watu Ondo dan menghasilkan produk bahan ajar
berupa atlas. Metode penelitian dengan cara jelajah atau observasi lapang secara langsung, yaitu
dengan menjelajahi setiap sudut lokasi yang dapat mewakili tipe-tipe tumbuhan. Metode ini jelajah
dipilih karena metode sesuai dengan kondisi lapang yang sebenarnya.Hasil penelitian ditemukan
13 spesies tumbuhan paku melalui identifikasi susunan letak spora.Tumbuhan paku yang telah
diidentifikasi disusun sebagai media belajar mahasiswa berupa koleksi foto.Foto koleksi tumbuhan
paku digunakan untuk mempermudah mahasiswa dalam mengidentifkasi tumbuhan paku. | in_ID |