Show simple item record

dc.contributor.authorAl Asna, Putri Moortiyani
dc.contributor.authorMastika, Laily Maghfiro Kamil
dc.contributor.authorHastuti, Utami Sri
dc.date.accessioned2016-12-24T05:46:22Z
dc.date.available2016-12-24T05:46:22Z
dc.date.issued2016-05-21
dc.identifier.citationAnief, M. 1991. Ilmu Meracik Obat: Teori dan Praktek. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Barnett, H.L dan Hunter, B.B. 1972. Illustrated Of Imperfect Fungi. Pensylvania: Burgess Publishing Company Co Ltd. Bennett, J.W. dan Klich, M. 2003. Mycotoxins. Clinical Microbiology Review 16 (3): 497-516. Fardiaz, Srikandi. 1982. Mikrobiologi Pangan. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum. Fardiaz, Srikandi. 1993. Analisis Mikrobiologi Pangan. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utaman. Fatmawati, T. L. 2008. Identifikasi Spesies-Spesies Kapang Kontaminan dalam Beberapa Jamu Kemasan yang Dijual di Kota Malang. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang Gandjar, 1999. Pengenalan Kapang Tropik Umum. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Makfoeld, Dj. 1993. Mikotoksin Pangan. Yogyakarta:Penerbit Kanisius Pitt, J.I., & Hocking, A.D. 1985. Fungi and Food Spoilage. Sydney: Academic Press. Samson, R. A., E.S. Hoekstra & Van Oorcshot. 1981. Introduction to Food Born Fungi. Netherlands: Central Bureau voor schimmelcultures. Suharmiati dan Handayani, L., 2006. Cara Benar Meracik Obat Tradisional. Jakarta: Agro Pustaka Sukmawati, P.A., Proborini, M.W., Kawuri, R. 2012. Identifikasi Fungi dan Total Bakteri pada Jamu Tradisional Seminar Nasional Pendidikan dan Saintek 2016 (ISSN: 2557-533X) di Pasar Kedongan Kelirahan Jimbaran Kabupaten Badung Provinsi Bali. Jurnal Biologi XVI(2): 3135 Kredics, L., Varga, J., Koscubé, S., Dóczi, I., Samson R.A., Rajaraman, R., Narendran, V., Bhaskar, M., Vágvölgyi, C., Manikandan, P. 2007. Case of Keratitis caused byAspergillus tamarii Journal of Microbiology (10) Varga, J., Rigó, K., Tóth, B., Téren, J., Kozakiewicz, Z. 2003. Evolutionary Relationships among AspergillusSpecies Producing Economically Important Mycotoxins Food Technol. Biotechnol. 41 (1) : 29–36 Varga, J.mBaranyi, N.mm Chandrasekaran, M., Vágvölgyi, C, and Kocsubé, S. 2015. Mycotoxin Producers in The Aspergilllusgenus : an Update ActaBiol Szeged 59(2) : 151-167. Gandjar. 1999. Pengenalan Kapang Tropik Umum. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Setiarto, R. Haryo Bimo. 2010. Mikotoksin pada Makanan. Bogor: Research Center for Biology-Cibinong Science Center (CSC).in_ID
dc.identifier.issn2557-533X
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/8043
dc.description.abstractJamu adalah obat tradisional hasil ramuan dan warisan secara turun - temurun dari nenek moyang asli masyarakat Indonesia. Jamu adalah obat yang berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan, hewan, mineral, sari atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang digunakan dalam upaya pengobatan berdasarkan pengalaman masyarakat. Jamu serbuk pegal linu dan galian singset merupakan jamu yang paling diminati di Kota Pare Kabupaten Kediri. Seperti halnya produk makanan, jamu serbuk umumnya mengandung bahan nabati yang sensitif terhadap bahaya mikrobiologis berupa kapang kontaminan. Tujuan dari penelitian ini yaitu, (1) Identifikasi spesies kapang kontaminan pada jamu serbuk pegal linu dan galian singset yang dijual di Kota Pare Kabupaten Kediri, (2) Penentuan spesies kapang kontaminan dominan pada jamu serbuk pegal linu dan galian singset yang dijual di Kota Pare Kabupaten Kediri. Masing masing sampel jamu serbuk masing masing diambil 5 gram sehingga diperoleh 25 gram sampel, kemudian dilarutkan dalam 225 mL larutan air pepton 0,1% sehingga diperoleh larutan sampel pada tingkat pengenceran 10 -1 . Setelah itu dilakukan pengenceran secara bertingkat sehingga diperoleh pengenceran pada tingkat 10 , dan 10 -6 . Sampel pada masing-masing tingkat pengenceran tersebut diinokulasikan sebanyak 0,1 mL pada medium lempeng Potato Dextrosa Agar (PDA), kemudian diinkubasikan pada suhu 25-27 o C selama 5x24 jam. Masing-masing koloni yang berbeda diisolasi dan diidentifikasi kemudian ditentukan spesies kapang yang paling dominan. Pembuatan preparat kapang dilakukan dengan menggunakan metode slide culture. Hasil pengamatan morfologi koloni dan mikroskopis dideskripsikan untuk keperluan identifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada masingmasing jamu serbuk pegal linu dan galian singset yang dijual di Kota Pare Kabupaten Kediri terdapat 8 spesies kapang kontaminan, yaitu Aspergillus ochraceous Wilhelm, Aspergillus niger van Tieghem, Aspergillus parasiticus Speare, Aspergillus tamarii Kita, Aspergillus terreus Thorn, Cladosporium herbarum (Pers.) Link ex Gray, Eurotium chevalieri Mangin, dan Penicillium paraherquei Abe ex. G. Smith. Kapang kontaminan paling dominan pada jamu serbuk yaitu Aspergillus niger van Tieghem.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.subjectKapang kontaminanin_ID
dc.subjectjamu serbukin_ID
dc.subjectgalian singsetin_ID
dc.subjectpegal linuin_ID
dc.titleIsolasi dan Identifikasi Kapang Kontaminan pada Jamu Serbukin_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record