Show simple item record

dc.contributor.authorSuparti
dc.contributor.authorPurnamasari, Anisa
dc.date.accessioned2016-12-24T06:04:14Z
dc.date.available2016-12-24T06:04:14Z
dc.date.issued2016-05-21
dc.identifier.citationAak. 1993. Petunjuk Praktis Bertanam Sayuran. Yogyakarta: Kanisius. Atmosuseno. 1996. Komposisi Kimia Kayu. Artikel Pengaruh Lama Pengomposan Serbuk Gergaji Kayu Sengon (Albizia falcataria (L.) Fosberg) dengan Menggunakan EM-4 (Effective Microorganism-4) Terhadap Pertumbuhan Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus (Jacq. Ex. Fr) Kummer) . http://ritacuitcuit.blogspot.com/2012/02/pengaruh-lama-pengomposan-terhadap.html/ diakses tanggal 12 Desember 2012. Carijo, O. A., Liz, R. S., Makishima, N., 2002. Biosorpsi Cr (III) pada Biosorben Serat Sabut Kelapa Teraktivitasi Sodium Hidroksida (NaOh). Jurnal Penelitian I Wayan Sudiarta dan Emmy Sahara Jurusan Kimia FMIPA Universitas Udayana, Bukit Jimbaran ISSN 1907-9850 Vol 5 (2) . Hal 133: 133-142.http://ojs.unud.ac.id/ Sudiarta/diakses tanggal 26 september 2012). Darnetty. 2006. Pengantar Mikologi. Pengaruh penambahan bekatul dan ampas tahu pada media terhadap pertumbuhan dan produksi jamur tiram putih (Pleorotus ostreatus). http://ib.uinmalang.ac.id/2009/03520064-lailatul-mufarrih/ diakses tanggal 26 desember 2012. Dermawan, Apririzky. 2012. Petunjuk Praktikum Mata Kuliah Kewirausahaan Budidaya Jamur. Surakarta: UMS Press. Djarijah dan Djariah. 2001. Jamur Tiram Pembibitan, Pemeliharaan dan Pengendalian Hama-Penyakit. Yogyakarta: Kanisius. Eddy, M, dan Shinagawa. 1982. Komposisi-komposisi Kimia Sabut Kelapa dan Kemungkinan Peanfaatannya untul Pulp. Skripsi: Rancangan Panel koposit Penyerap Bising Berbahan Limbah Kertas dengan Penambahan Sekam Padi dan Sabut Kelapa untuk Mewujudkan Ruang kerja Ergonomis. UNS Press. Gunawan, Winata L. 1986. Budidaya Anggrek. Jakarta:Penebar Swadaya. Hendaryono, Sriyanti P. D. 1998. Budidaya Anggrek. Yogyakarta: Kanisius. Laboratorium tanah fakultas pertanian IPB (2002). Jurnal Skripsi: Pengaruh Taraf ampas Tahun Dalam Media Serbuk Sabut Kelapa Terhadap Panjan, Diameter Tubuh, Produksi dan Kualitas Kascing Cacing Tanah (Lumbricus rubellus). Lampiran 6. //http//repository.ipb.ac.id/handle/123456789/15245/2002/ diakses tanggal 30 september 2012. Rasyaf, Muhammad. 1992. Bahan Makanan Unggas di Indonesia. Yogyakarta: Kanisius. Semiatun. 2007. Pengaruh Penambahan Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Pada Media Serbuk Kayu. http://www.readbag.com/etd-eprints-ums-ac-id7465-1-a420060051/diakses tanggal 30 september 2011. Soenanto, Hardi. 2000. Jamur Tiram Budi Daya dan Peluang Usaha. Semarang: Aneka Ilmu. Suhati, S. 1998. Pembudidayaan Jamur Tiram Pada Serbuk Gergaji dan Lima Jenis Kayu. Jurnal Skripsi: Pengaruh penambahan bekatul dan ampas tahu pada media terhadap pertumbuhan dan produksi jamur tiram putih (Pleorotus ostreatus). Hal 3: i-65. http://ib.uin-malang.ac.id/2009/03520064lailatul-mufarrih/ diakses tanggal 26 desember 2012. Tim Redaksi Trubus. 1992. Mengapur Tanah Asam. Jakarta: Penebar Swadaya. Widyastuti, Budhi. 2005. Budi Daya Jamur Kompos (Jamur Merang dan Jamur Kancing (Champignon)). Jakarta: Penebar Swdaya.in_ID
dc.identifier.issn2557-533X
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/8044
dc.description.abstractJamur Tiram putih merupakan jenis jamur yang tidak dapat menyediakan makanan sendiri, sehingga membutuhkan nutrisi seperti selulosa, lignin, zat hara seperti N, P, K dan C. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui produktivitas jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada media tambahan serabut kelapa (Cocos nucifera). Penelitian ini menggunakan desain pola satu faktorial rancangan acak lengkap yaitu penambahan serabut kelapa dengan empat taraf konsentrasi 0 %, 22 %, 44 % dan 66 %/ baglog dan dilakukan tiga ulangan. Perhitungan menggunakan ANOVA satu jalur (One Way Anova) yang lama penyebaran miselium = 28,467> = 4,066 H 0 ditolak artinya antara ke empat perlakuan tidak sama atau berbeda nyata nyata maka dilakukan Pos Hok Test uji lanjut Anova dengan uji LSD, jumlah tubuh buah panen 1 = 4,337> = 4,066 H 0 ditolak artinya antara ke empat perlakuan tidak sama atau berbeda nyata nyata maka dilakukan Pos Hok Test uji lanjut Anova dengan uji LSD, jumlah tubuh buah panen kedua = 4,88> = 4,066 H 0 ditolak artinya antara ke empat perlakuan tidak sama atau berbeda nyata nyata maka dilakukan Pos Hok Test uji lanjut Anova dengan uji LSD, berat basah panen perama = 9,542> = 4,066 H 0 ditolak artinya antara ke empat perlakuan tidak sama atau berbeda nyata nyata maka dilakukan Pos Hok Test uji lanjut Anova dengan uji LSD dan berat basah panen kedua = 9,174> = 4,066. Hasil penelitian menyatakan jumlah rerata tertinggi lama penyebaran miselium 16,30 hari, jumlah badan buah panen pertama 14,73 buah, jumlah badan buah panen kedua 11,30 buah, berat basah panen pertama 118,92g dan berat basah panen kedua 33,33g pada perlakuan .in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.subjectJamur tiram putih (Pleurotus ostreatus)in_ID
dc.subjectserabut kelapa (Cocos nucifera)in_ID
dc.subjectANOVA satu jalurin_ID
dc.titleProduktivitas Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus) Pada Media Tambahan Serabut Kelapa (Cocos Nucifera)in_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record