dc.contributor.author | Sigit, Agus Anggoro | |
dc.date.accessioned | 2017-03-16T04:24:20Z | |
dc.date.available | 2017-03-16T04:24:20Z | |
dc.date.issued | 2016-06-04 | |
dc.identifier.citation | Anonim, 1998. Pedoman Penyusunan Rencana Teknik Lapangan Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah Daerah Aliran Sungai. Direktur Jendral Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan. Jakarta. Departemen Kehutanan. Asdak, C., 1995. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Chow, V.T., 1984. Hand Book of Applied Hydrology. New York : McGraw-Hill. International Book Company. Dulbahri, 1992. Kemampuan Teknik Penginderaan Jauh Untuk Kajian Agihan dan Pemetaan Airtanah di Daerah Aliran Sungai Progo. Disertasi Program Doktor Fakultas Geografi UGM, Yogyakarta. Garg, S.K., 1979. Water Resources and Hydrology. New Delhi : Khana Publisher,. Gunawan, T., 1991. Penerapan Teknik Penginderaan Jauh untuk Menduga Debit Puncak Menggunakan Karakteristik Lingkungan Fisik DAS, Studi Kasus di DAS Bengawan Solo Hulu Jawa Tengah. Disertasi : Fakultas Pascasarjaa IPB. Santoso, S.J., 2003. Penerapan Teknik Penginderaan Jauh untuk Pendugaan Kapasitas Infiltrasi Tanah di DAS Serang Hulu Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta. | in_ID |
dc.identifier.isbn | 978-602-361-044-0 | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/11617/8224 | |
dc.description.abstract | Kemampuan infiltrasi menunjukkan besar kecilnya daya serap tanah terhadap air hujan yang jatuh di permukaan. Kemampuan infiltrasi yang rendah dapat menjadi bagian dari indikasi kemungkinan terjadinya
bencana kekeringan di suatu wilayah. Penelitian ini dilakukan di wilayah Kabupaten Klaten –Boyolali tepatnya di DAS Wedi yang merupakan Sub DAS Dengkeng. Tujuan penelitian ini adalah : (1) menentukan agihan
kemampuan infiltrasi di daerah penelitian; (2) menganalisis agihan kemampuan infiltrasi daerah penelitian secara keruangan, terkait kemungkinan terjadinya bencana kekeringan hidrologis di daerah penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah survey, metode sampling yang digunakan adalah stratified purposive sampling, adapun metode analisis yang diterapakan adalah analisis SIG kuantitatif berjenjang.
Hasil penelitian menunjukkan : (1) agihan kemampuan infiltrasi kecil menempati area seluas 9,231 km2 atau sekitar 8,45 % dengan satuan lahan BrIIIR (satuan berbatuan breksi vulkanik, lava dan tuf berkemiringan lereng 15 – 25 %, berjenis tanah Regosol Kelabu) berada di bagian lereng tengah daerah penelitian; kemampuan infiltrasi sedang menempati area seluas sebesar 68,454 km2 (62,64 %) tersbar pada berbagai satuan lahan dan umumnya berada di bagian tengah hingga hulu; sedangkan agihan kemampuan infiltrasi besar menempati area seluas 27,46 % luas daerah penelitian atau sekitar 30,012 km2. Zona kemampuan infiltrasi ”besar” terluas ditempati oleh satuan lahan BrIRswi (satuan berbatuan breksi vulkanik, lava dan tuf, memiliki kemiringan lereng 0 – 8 %, berjenis tanah Regosol Kelabu). Satuan lahan yang masuk kelompok ini tersebar di wilayah bertopografi landai hingga datar di daerah penelitian yaitu dari bagian tengah hingga hilir; (2) wilayah yang dimungkinkan rentan terjadi bencana kekeringan hidrologis berasosiasi dengan agihan dimana kemampuan infiltrasi kecil berada, yaitu di sekitar lereng tengah dan setempatsetempat di perbukitan Bayat. Secara administrative terletak di Kecamatan Kemalang dan Kecamatan Musuk bagian selatan (bawah) serta Kecamatan Karangnongko bagian utara (atas). | in_ID |
dc.language.iso | id | in_ID |
dc.publisher | Muhammadiyah University Press | in_ID |
dc.subject | SIG | in_ID |
dc.subject | Kemampuan Infiltrasi | in_ID |
dc.subject | Bencana Kekeringan Hidrologis | in_ID |
dc.title | Analisis Spasial Kemampuan Infiltrasi sebagai Bagian dari Indikasi Bencana Kekeringan Hidrologis di DAS Wedi, Kabupaten Klaten-Boyolali | in_ID |
dc.type | Article | in_ID |