dc.identifier.citation | Adi, Seno. 2013. Karakteristik Bencana Banjir Bandang di Indonesia. Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia Vol. 15, No. 1, April 2013, Hlm.42-51 Bacharudin, R., and D. Wirakusumah., 1998. The Role of Geomophology in Volcanic Hazard Mitigation, Apllied in Indonesia, Volcanological Survey of Indonesia, Paper, Remote Sensing and Natural Disaster Symposium, Tsukuba, Japan. BNPB. 2007. Undang- Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Jakarta: BNPB Haryani, Nanik Suryo. 2012. Model Bahaya Banjir Menggunakan Data Penginderaan Jauh di Kabupaten Sampang. http:// jurnal.lapan.go.id. Diunduh tanggal 9 Oktober 2015. Hermon, Dedi. 2015. Geografi Bencana Alam. PT. Rajagrafindo Persada. Jakarta. Hadi, S., 1982. Analisis Regresi. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset. Hadi, S., 1996. Kapita Selecta Psychologi Karya. Yogyakarta: Yayasan Penerbit FIP – IKIP. Hadi, S., 1998. Statistik Jilid 3. Yogyakarta : Penerbit Andi Offset. Heryanti, D. N., Kingma, N.C., 2012. Community Based Approach to Assess Flood Risk Perception Along Code River. IJG. Vol. 44, No.2, December 2012 (134 - 149), ISSN 0024-9521, Faculty of Geography UGM and The Indonesian Geographers Association. Hochrainer, S. (2006), Macroeconomic Risk Management Against Natural Disasters, Analysis Indrianawati, D. Muhally Hakim, Albertus ., 2013. Penyusunan Basis Data untuk Identifikasi Daerah Rawan Banjir dikaitkan dengan Infrastruktur Data Spasial Studi Kasus: Provinsi Jawa Barat. Jurnal Itenas Rekayasa ©LPPM Itenas | No.1 | Vol. XVII. ISSN: 1410-3125 Januari 2013. Jurenzy, Thresa. 2011.Karakteristik sosial budaya masyarakat dalam kaitannya dengan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana di daerah rawan bencana (Studi Kasus: Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor. http://repository.ipb.ac.id. Diunduh tanggal 9 Oktober 2015 Kumalawati, Rosalina., 2014. Pengelolaan Daerah Rawan Bencana Lahar Pascaerupsi Gunungapi Merapi 2010 di Kali Putih, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Disertasi. Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada.Yogyakarta. Kumalawati, Rosalina., 2015. Penginderaan Jauh: Pemetaan Daerah Rawan Bencana Lahar Gunungapi Merapi. Ombak.Yogyakarta. Kumalawati, Rosalina., Rijal, Seftiawan Samsu., 2015. Evaluasi Pengembangan Wilayah Pemukiman di Daerah Risiko Banjir Kecamatan Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan. Prosiding Konferensi Nasional III. Inovasi Lingkungan Terbangun “Restorasi Permukiman Desa Kota”. Yogyakarta : Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan UII. Kumalawati, Rosalina., Rijal, Seftiawan Samsu., 2015. Evaluasi Faktor Penyebab Banjir Berbasis Masyarakat di Daerah Risiko Banjir Kecamatan Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan. Prosiding Seminar Nasional. Kemandirian Daerah dalam Mitigasi Bencana Menuju Pembangunan Berkelanjutan. Surakarta : Program Studi S2 PKLH FKIP Universitas Sebelas Maret dengan Ikatan Ahli Kebencanaan I ndonesia. Kumalawati, Rosalina. 2015. Analisis Profil Kependudukan untuk Evaluasi Pengembangan Wilayah Pemukiman di Kabupaten Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan. Prosiding Seminar Nasional dan PIT IGI XVIII. UNJ: IGI Pusat, UNJ dan BIG. Muta’ali, Lutfi. 2014. Perencanaan Pengembangan Wilayah Berbasis Pengurangan Risiko Bencana. Badan Penerbit Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Reganit, M.P., 2005. Analysis of community's coping mechanisms in relation of floods : a case study in Naga City, Philippines. Sagala, S., Dodon, D., dan Wimbardana, R., 2014. Adaptasi Non Struktural Penduduk Penghuni Permukiman Padat terhadap Bencana Banjir ; Studi Kasus Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung. ISSN. 2406-7865. Resilience Development Initiative (RDI). Bandung. Sagala, S., Dodon, D., Wimbardana, R. and Lutfiana, D., 2013. Alih Fungsi Lahan Rawa dan Kebijakan Pengurangan Risiko Bencana Banjir: Studi Kasus Kota Palembang. In: H. Anwar (Editor), Perencanaan Tata Ruang dan Kebencanaan (In Press). Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Sagala, S., Lassa, J., Yasaditama, H. and Hudalah, D., 2013. The evolution of risk and vulnerability in Greater Jakarta: contesting government policy in dealing with a megacity’s exposure to flooding. IRGSC Reseach Working Paper, 2. | in_ID |