Koefisien Transfer Panas Pengembunan Campuran Uap Dari Cairan yang Tidak Campur Pada Permukaan Pipa Vertikal
Abstract
Peristiwa pengembunan merupakan peristiwa yang banyak dijumpai di industri-industri kimia. Peristiwa yang terjadi selama proses pengembunan sangat tergantung dari sifat dan kondisi uap yang diembunkan. Dengan beragamnya kondisi uap yang diembunkan, maka perlu dipahami peristiwa-peristiwa yang terjadi selama proses pengembunan untuk berbagai kondisi uap yang diembunkan. Penelitian ini mengamati peristiwa-peristiwa yang terjadi pada proses pengembunan campuran uap dari cairan yang tidak campur.
Akuades dan n-heksan diuapkan, uap yang terbentuk dicampur, kemudian diembunkan pada permukaan pipa vertical yang berukuran panjang (z) 0,2 m, diameter luar pipa bagian dalam (di) 0,019 m, diameter dalam pipa bagian luar (do) 0,05 m. Air pendingin dialirkan dengan kecepatan tetap, berlawanan arah dengan aliran campuran uap. Setelah tecapai kondisi steady state, dilakukan pengamatan suhu uap masuk dan keluar, suhu pendingin air masuk dan keluar, suhu dinding pengembun pada jarak 15 cm dari posisi uap masuk serta kecepatan mengembun masing-masing komponen.
Nilai koefisien perpindahan massa , koefisien perpindahan panas di permukaan embunan uap dinyatakan dalam persamaan kelompok bilangan tidak berdimensi, untuk koefisien transfer massa:
, ralat rata-rata 21,5 %, untuk koefisien transfer panas :
, ralat rata-rata 2,5 %, yang berlaku untuk Reynold uap antara 7400 sampai 14500. Nilai koefisien perpindahan panas pengembunan dinyatakan dalam bentuk:
, nilai koefisien transfer panas pengembunan
dibandingkan dengan koejisien perpindahan panas pengembunan yang diajukan oleh Ogino ada perbedaan 18,3 %, jika dibandingkan dengan koejisien perpindahan panas pengembunan yang diajukan oleh Nusselt ada perbedaan 18.9 %.