• Login
    View Item 
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS
    • Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS VII 2016
    • View Item
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS
    • Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS VII 2016
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Bentuk-Bentuk Adaptasi Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir (Studi Kasus di Desa Pelangwot Kecamatan Laren Lamongan)

    Thumbnail
    View/Open
    28_Imam Arifaillah Syaiful Huda.pdf (5.138Mb)
    Date
    2016-06-04
    Author
    Huda, Imam Arifa’illah Syaiful
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Desa Pelangwot sebagai salah satu desa di Kecamatan Laren Lamongan yang sering terjadi banjir. Adaptasi merupakan salah satu cara dalam menghadapi bencana banjir. Manusia selalu bertahan dari bencana yang menimpa dengan cara beradaptasi. Berdasarkan masalah tersebut, maka perlu dilakukan penelitian tentang ”Bentuk-Bentuk Adaptasi Masyarakat dalam Menghadapi Bencana Banjir (Studi Kasus di Desa Pelangwot Kecamatan Laren Lamongan)”.Penelitian ini bertujuan menjelaskan bentuk-bentuk adaptasi masyarakat (1) adaptasi aktif dan pasif, (2) adaptasi sosial, (3) adaptasi ekonomi, (4) adaptasi budaya dalam menghadapi bencana banjir. Jenis penelitian ini yaitu penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Lokasi penelitian berada di Desa Pelangwot. Teknik pengumpulan data dengan teknik (Snowball Technique). Sedangkan cara memperoleh data (1) observasi; (2) wawancara; (3)dokumentasi. Teknis analisis data menggunakan model interaktif. Bentukbentuk adaptasi yang dilakukan masyarakat dalam menghadapi bencana banjir (1) adaptasi aktif meliputi: a) aktivitas masyarakat dalam menambah pendapatan seperti, mencari ikan, ojek perahu, dan menjadi buruh, b)meninggikan perlengkapan rumah tangga seperti meja, kursi, dan meninggikan rumah. Adaptasi pasif meliputi: a) masyarakat memahami fenomena akan terjadinya banjir dengan melihat intensitas hujan yang turun, b) warga memperioritaskan kebutuhan pokok. (2) Adaptasi sosial meliputi: 1) sistem kekerabatan, a) warga mengungsi ke kerabat terdekat jika banjir besar dan saling membantu, b) pembagian kerja berdasarkan berat ringannya suatu pekerjaan. 2) sistem kemasyarakatan meliputi: a)hubungan timbal balik antar warga diwujudkan dalam bentuk tolong menolong, b) norma-norma berjalan dengan baik, c) kerjasama yang dilakukan masyarakat dalam bentuk gotong royong dan tolong menolong karena solidaritas masyarakat tinggi (3) Adaptasi ekonomi meliputi: a)kebutuhan sandang diperoleh dari berbagai bantuan lembaga sosial dan pemerintah b) masyarakat menunggu bantuan berupa sembako atau nasi, air bersih, dan makanan instan, c) menempatkan barang-barang pada posisi yang lebih tinggi yang dinamakan antru. d) apabila hasil tangkapan ikan melimpah, maka ikan dijual untuk menambah pendapatan, e) hewan peliharaan dibawa ke pengungsian yang ada di tanggul, f) pekerjaan sampingan yang dilakukan salah satunya ojek perahu dan mencari ikan, g)beberapa warga tetap berdagang dan bekerja menjadi buruh demi mempertahankan pendapatan. (4) Adaptasi budaya meliputi: a) Adat istiadat yang dilakukan istighosa dan tahlil b) teknologi yang digunakan dalam menghadapi bencana banjir yakni membuat flood way.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/8569
    Collections
    • Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS VII 2016

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV