• Login
    View Item 
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS
    • Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS VII 2016
    • View Item
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS
    • Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS VII 2016
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Peningkatan Kapasitas Desa Tangguh Bencana Terhadap Dampak Perubahan Iklim di Desa Jangkaran Kabupaten Kulonprogo

    Thumbnail
    View/Open
    35_Dian Aditya Mandana Putri.pdf (5.546Mb)
    Date
    2016-06-04
    Author
    Putri, Dian Aditya Mandana
    Handziko, Rio Christy
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Desa Jangkaran merupakan desa pesisir dengan bentukan estuari atau muara Sungai Bogowonto. Memiliki tipe pantai dengan perairan terbuka yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia, membuat pesisir Desa Jangkaran memiliki berbagai ancaman bencana geologis dan hidrometeorologis. Sebagai Desa Tangguh Bencana, Desa Jangkaran telah menentukan prioritas ancaman bencana yakni Tsunami, membangun kesiapsiagaan, dan membentuk Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB). Dampak dan proses perusakan dari ancaman bencana hidrometeorologis di Desa Jangkaran berjalan perlahan dan tidak langsung seperti ancaman Tsunami. Sehingga dengan mekanisme peningkatan kapasitas desa melalui Desa Tangguh Bencana, peningkatan kapasitas masyarakat terhadap ancaman bencana hidrometeorogis sebagai dampak perubahan iklim perlu dilakukan. Seperti halnya dengan pembentukan Desa Tangguh Bencana, kegiatan pendampingan masyarakat ini bertujuan untuk : 1.meningkatkan kesadaran masyarakat tentang adaptasi perubahan iklim yang terjadi di wilayahnya, 2.menyusun langkah penanganan (action plan) terhadap dampak perubahan iklim di Desa Jangkaran. Terdapat tiga metode yang dilakukan antara lain PRA (Participatory Rural Appraisal), Pelatihan dan Training of Trainer, dan aktualisasi action plan. Hasil PRA menunjukkan bentuk adaptasi terhadap perubahan iklim antara lain seperti berubahnya pola tanam yang diikuti dengan perubahan pertanian sawah dan tegalan menjadi budidaya tambak sehingga memicu usaha normalisasi muara sungai yang berakibat genangan air sungai pada sawah-sawah di sepanjang sempadan Sungai Bogowonto sebagai penurun salinitas tanah dan hama sawah berkurang, terjadi pengikisan tanah (abrasi) pada sepanjang sempadan sungai serta gelombang pasang menjadi bentuk perubahan yang terasa. Bersanding dengan potensi ekosistem mangrove asli yang dapat mulai direhabilitasi untuk mengurangi laju dan dampak perubahan iklim. Rencana aksi yang disepakati adalah meningkatkan kesadaran secara partisipatif oleh FPRB dan pengelolaan ekosistem mangrove sepanjang sempadan Sungai Bogowonto
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/8576
    Collections
    • Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS VII 2016

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV