dc.identifier.citation | Arianti, Dkk.2007. Eksperimen Pembuatan Sugar Party Dengan Subtitusi Tepung Ampas Tahu. Jurnal ASE Joyowijoyo, IR FX Marsudi. 1993. Ekonomi Teknik. Jilid I, Cetakan ketiga. Jakarta: Yayasan Penerbit Pekerjaan Umum Jakarta. Kawoka, Yestelin. Ventje V. Rantung Dan Caroline B.D Pakasi. 2015. Analisis Studi Kelayakan Usaha Christine Klappertaatr Di Kairagi Weru Manado. Jurnal ASE. 11 (3A): 45 – 56 Ridwan, Kemas.2012. Pengolahan Limbah Cair Tahu Sebagai Energi Alternatif Biogas Yang Ramah Lingkungan. Jurnal ASE Siregar.2005. Instalasi Pengolahan Air Limbah. Yogyakarta: Kanisius. Suharno dan Asmadi. 2012. Dasar-dasar Teknologi Pengolahan Air Limbah. Semarang: Gosyen Publishing. Sugiharto. 1987. Dasar-dasar Pengolahan Air Limbah. Jakarta: Universitas Indonesia press. Sugiharto. 1997. Dasar-dasar Pengolahan Air Limbah. Jakarta: Universitas Indonesia press. Soeharto, Imam. 2002. Studi Kelayakan Proyek Industri. Jakarta:Erlangga. Winardi. 1999. Pengantar Ilmu Ekonomi. Bandung: Tarsito. | in_ID |
dc.description.abstract | Pada proses pembuatan tahu menghasilkan limbah cair dan limbah padat, kondisi ini dapat
dimanfaatkan untuk meningkatkan nilai ekonomis yang ada pada industri tahu tersebut. Penelitian
ini bertujuan untuk membahas tentang pemanfaatan limbah industri tahu. Limbah industri tahu
dibagi menjadi dua jenis yaitu limbah padat yang di manfaatkan untuk tepung dan limbah cair
dijadikan biogas. Dalam proses pembuatan biogas menggunakan metode pengolahan anaerob
biogas sehingga limbah yang telah diolah dapat dilepas secara aman ke lingkungan. Pengolahan
limbah cair di CV Tahu APU (Al Azhar Peduli Ummat) Jatinom, Klaten sebelum penambahan
aliran proses pengolahan nilai dari parameter pencemaran masih memiliki nilai yang sangat
tinggi, sedangkan dengan adanya penambahan berdasarkan percobaan atau simulai yang telah
dilakukan terjadi penurunan pada parameter pencemaran, dengan simulasi pada waktu
pengendapan selama 1 x 24 jam terjadi penurunan tetapi masih belum signifikan, pada waktu
pengendapan selama 2 x 24 jam terjadi penurunan yang cukup signifikan. Berdasarkan
perhitungan dengan ekstrapolasi linier berdasarkan dari hasil uji laboratorium untuk
memprediksi hasil dari pengendapan 3 x 24 jam dengan kapasitas limbah sebesar 63.000 liter
dengan volume bak penyaringan 64 m³ didapat hasil dari perhitungan tersebut, nilai BOD
sebesar 500 mg/l, nilai COD sebesar 175 mg/l dan nilai TSS sebesar 625 mg/l, dari hasil
perhitungantersebutuntuk COD dan TSS sudah mencapai Nilai Ambang Batas. Sementara utuk
BOD nilai masih di atas Nilai Ambang Batas, jika waktu pengendapan dirancang lebih lama dari
3 x 24 jam maka kurang efektif dan biaya yang dikeluarkan akan semakin tinggi maka dari itu
untuk bak penyaringan dirancang dengan metode sekat sehingga limbah akan mengalir melewati
sekat dan untuk media ditambah dengan lumpu raktif. Untuk Ph sudah mencapai batas aman yang
diijinkan. Pada limbah padat perhitungan ekonomi menggunakan metode Break Event Point,
Payback Period dan Net Present Value, dari perhitungan ekonomis menunjukkan nilai Break
Event Point sebesar 2752,63 kg, Payback Period selama 6 bulan 11 hari dan Net Present Value
18870922,9 dengan kapasitas ampas tahu sebesar 120 kg/hari. dan untuk biogas dilakukan
perbandingan harga dengan bahan bakar LPG, Minyak Tanah dan Kayu Bakar, dari
perbandingan ini menunjukan harga biogas sebesar Rp. 7.475,00/ liter terhadap LPG,
Rp.1.141,00/liter terhadap Minyak Tanah dan Rp 6,00 terhadap kayu bakar, dengan kapasitas
limbah cair kurang lebih 21.000 liter. | in_ID |