Show simple item record

dc.contributor.authorMerdikawati, Silvia
dc.contributor.authorMustikasari, Anita
dc.contributor.authorKhadijah, Afni
dc.date.accessioned2017-05-29T01:58:30Z
dc.date.available2017-05-29T01:58:30Z
dc.date.issued2017-03-22
dc.identifier.citationDransfield, S. dan E. A. Widjaja, 1995, Plant Resources of South-East Asia No.7 : Bambus. Backhuys Publisher, Leyden. Widiarti, A.,2013, Pengusahaan Rebung Bambu Oleh Masyarakat, Studi Kasus di Kabupaten Demak dan Wonosobo (Community Small Scale Bussines of Bamboo Shoots, Case Study in Demak and Wonosobo Regency), Jurnal penelitian hutan dan konservasi Alam, 10(1), 51-61. Mubyarto, 1983, Politik Pertanian dan Pembangunan Pedesaan, BPFE, Yogyakarta. Siswanta, L., 2008, Kontribusi Home Industry Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Sosial Ekonomi Keluarga (Studi Kasus Di Desa Wukirsari, Imogiri), AKMENIKA UPY, 2.in_ID
dc.identifier.issn2337-4349
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/8670
dc.description.abstractSalah satu daerah penghasil bambu terbesar di Jawa adalah kabupaten Wonosobo. Bonggol bambu lebih sering di jadikan limbah oleh masyarakat Wonosobo, karena sebagian besar masyarakat hanya menggunakan batangnya. Bonggol bambu ternyata dapat dimanfaatkan dan diolah menjadi barang kerajinan yang unik, seperti berbagai miniatur hewan berupa bebek, ayam, landak, keong dan lain-lain. Potensi pemanfaatan bonggol bambu menjadi barang kerajinan ini bukan hanya diminati oleh pasar dalam negeri tetapi juga akan mampu menembus pasar mancanegara. Dilihat dari segi sumber daya alam dan sumber daya manusia kabupaten Wonosobo memungkinkan akan terciptanya kembali jenis-jenis kerajinan rumahan yang memajukan creative home industry. Program pemberdayaan industri kecil ini dilaksanakan di kabupaten Wonosobo dengan melibatkan masyarakat petani bambu desa Bojasari, pengrajin bambu, pemilik usaha kerajinan dan pemerintah daerah kabupaten Wonosobo. Pelaksanaan program terbagi menjadi 3 tahap, yaitu: tahap sosialisasi, tahap praktek dan pendampingan serta tahap evaluasi. Penelitian ini berhasil memberdayakan home industry dengan beberapa indikator terbentuknya kelompok usaha pengrajin bonggol bambu mandiri desa Bojasari yang terstruktur dan terorganisir dengan 20 orang anggota inti (berproduksi secara kontinyu) dan 100 orang anggota paruh waktu. Keberlanjutan kegiatan dan kerjasama pemasaran produk untuk pasar ekspor adalah dengan penjualan melalui webonline internet dan juga kerjasama dengan pengrajin bebek bonggol bambu kabupaten Klaten.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.subjectcreative home industryin_ID
dc.subjectlimbah bonggol bambuin_ID
dc.subjectkerajinan bonggol bambuin_ID
dc.titlePemanfaatan Limbah Bonggol Bambu Menjadi Produk Kerajinan Home Industryin_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record