RELASI KUASA DALAM PERISTIWA MIHNAH PADA MASA KHALIFAH AL-MAKMUN
Abstract
Sebagai disiplin keilmuan, ilmu kalam tumbuh dan berkembang setelah
Nabi Muhammad SAW wafat. Berbicara tentang ilmu kalam tak bisa
lepas dari skisme dan sosio-historis peristiwa berdarah pada masa
Khalifah Utsman bin Affan, yaitu peristiwa fitnah besar. Peristiwa
tersebut merupakan pangkal permasalahan dalam tubuh umat Islam
di berbagai bidang, khususnya politik, sosial, dan paham keagamaan.
Kegunaan penelitian ini ada dua macam, yaitu tujuan praktis dan
teoritis. Secara teoritis untuk menambah khazanah keilmuan terotama
dalam bidang Ilmu Ushuluddin, terutama studi aliran politik dan aqidah
dalam pemikiran Islam. Penelitian ini termasuk penelitian kepustakaan
(library research) karena sumber data-datanya berasal dari hasil telaah
pustaka, terutama yang berkenaan dengan sejaiah Daulah Abbasiyah
khususnya pada masa khalifah Al-Makmun. Dari penulusuran penulis
didapat kesimpulan bahwa Motiv kepentingan awal yang mendorong
Mu’tazilah untuk menjalin hubungan dekat dengan khalifah al-
Makmun adalah untuk meluruskan pemahaman aqidah masyarakat
awam. Aliran Mu’tazilah yang selama ini diduga kuat sebagai otak
dibalik peristiwa mihnah pada masa khalifah al-Makmun, ternyata
jika dilihat dengan menggunakan perspektif relasi kuasa Michel
Foucault bukanlah sebagai dalang intelektual yang sesungguhnya.