Show simple item record

dc.contributor.authorMariawati, Ade Sri
dc.contributor.authorUmyati, Ani
dc.contributor.authorNoorina, Mustika
dc.date.accessioned2017-05-30T02:09:21Z
dc.date.available2017-05-30T02:09:21Z
dc.date.issued2017-03-22
dc.identifier.citationAaker, D.A., Kumar, V. and Day, G.S. 2001. Marketing Research”(7th edition), John Wiley and Son Inc, New York. Bridger, R.S. 1995. Introduction to Ergonomics. McGraw-Hill, Singapore Dwiana, Eva. 2010. Pengaruh Beban Kerja Terhadap Denyut Nadi Tenaga Kerja di Bagian Humantech. 1995. Applied Ergonomics Training Manual 2 nd . Australia: Barkeley Vale. Mekanik di PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar, Skripsi. Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas kedokteran, Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Setyawati, L. 2000. Pengaruh Pengadaan Peralatan yang Ergonomis Terhadap Tingkat Kelelahan Kerja dan Stress Psiokososial, Dalam: Wignyosoebroto, S & Wiratno. Proceedings Seminar Nasional Ergonomi. PT. Guna Widya. Surabaya, hal 94-99 Susihono, Wahyu. 2012. Manajemen Bahaya Kerja I. Diktat Mata Kuliah Keselamatan dan Kesehatan Kerja, FT.UNTIRTA, Cilegon. T. & Trisyulianti. 2011. Hubungan Keselamatan dan Kesehatan (K3) dengan Produktivitas Kerja Karyawan (Studi kasus: Bagian pengolahan PTPN VIII Gunung Mas, Bogor), jurnal ilmiah. hal. 1. Tarwaka, Solichul H, Bakri A, dan Sudiajeng Lilik. 2004. Ergonomi Untuk Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Produktivitas, UNIBA Press, Surakarta.in_ID
dc.identifier.issn2337-4349
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/8705
dc.description.abstractArea peleburan timah di PT. XYZ memiliki potensi bahaya dari faktor fisika, kimia dan ergonomi. Dari identifikasi potensi bahaya menggunakan HIRA ditemukan bahaya dengan kategori risiko menengah dari faktor ergonomi yang diperlukan perbaikan. Bekerja berdiri dengan lengan atas berada di atas bahu merupakan faktor terjadinya musculoskeletaldisorder. Perbaikan dilakukan jika postur dinyatakan berbahaya dan beban kerja berat. Maka dari itu, tujuan penelitian adalah mengetahui level risiko postur kerja dengan metode RULA dan penilaian beban kerja dengan pendekatan fisiologis pada kondisi eksisting, mengetahui perancangan program pengendalian risiko dalam merancang tools dengan pendekatan anthropometri, dan mengetahui hasil evaluasi implementasi program pengendalian risiko berupa pijakan. Metode HIRA, RULA, pendekatan fisiologis dan pendekatan anthropometri merupakan metode yang digunakan dalam penelitian. Hasil pengukuran eksisting postur kerja dengan RULA adalah 7 dan berdasarkan rata-rata denyut jantung adalah sedang, berdasarkan %CVL adalah diperlukan perbaikan, dan konsumsi energi adalah beban kerja sedang (operator 1) dan berat (operator 2).Program pengendalian risiko dilakukan dengan implementasi pijakan dengan dimensi tinggi pijakan adalah 43 cm.Setelah adanya pijakan berdasarkan RULA diperoleh skor level 4, berdasarkan rata-rata denyut jantung adalah ringan, berdasarkan %CVL adalah tidak terjadi kelelahan dan berdasarkan konsumsi energi adalah beban kerja ringan (operator 1) dan sedang pada (operator 2).in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.subjectPotensi Bahayain_ID
dc.subjectHIRAin_ID
dc.subjectRULAin_ID
dc.subjectAnthropometriin_ID
dc.subjectFisiologiin_ID
dc.titlePerbaikan Stasiun Tin Granular Menggunakan Metode HIRA (Hazard Identification and Risk Assessment) dan RULA (Rapid Upper Limb Assessment)in_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record