Show simple item record

dc.contributor.authorKhota, Tiara Ima
dc.contributor.authorPurwaningsih, Ratna
dc.date.accessioned2017-05-31T01:33:54Z
dc.date.available2017-05-31T01:33:54Z
dc.date.issued2017-03-22
dc.identifier.citationAhyari, Agus, 2002, Manajemen Produksi; Pengendalian Produksi, edisi empat, buku dua, BPFE, Yogyakarta. Barlow, R., L. Hunter. 1960. Optimum preventive maintenance policies. Operations Research 8(1) 90–100. Barry, J. 2001. Prinsip – prinsip Manajemen Operasi. Edisi 1. Salemba Empat, Jakarta Corder, Antony. 1996, Teknik Manajemen Pemeliharaan, Erlangga, Jakarta, Dervitsiotis, Kostas N. 1981. Operational Managament, Mc Graw-Hill Book Company, New York. Gasperz, Vincent. 1992. Analisa Sistem Terapan Berdasarkan Pendekatan Teknik Industri. Edisi pertama, Tarsito Bandung. Jardine, A. K. S. 1987. Maintenance, Replacement and Reliability, Wiley, New York Petrokimia Gresik, 2014. Pengembangan Berkelanjutan Membuahkan Keberhasilan Menuju Masyarakat Ekonomi Asean. http://petrokimiagresik.com/Resources/Docs/AR%20PKG%202014.pdf diakses tanggal 26 Februari 2017 Petrokimia Gresik, 2015. Transparasi Menuju Perusahaan Global. http://petrokimiagresik.com/Resources/Docs/AR_2015.pdf, diakses tanggal 26 Februari 2017 Tampubolon, P. Manahan, 2004, Manajemen Operasional, edisi pertama, Ghalia, Indonesia.in_ID
dc.identifier.issn2337-4349
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/8719
dc.description.abstractPT Petrokimia Gresik memiliki pelabuhan khusus untuk melayani aktivitas bongkar muat barang. Aktivitas kegiatan bongkar muat pada pelabuhan TUKS PT.Petrokimia Gresik sangat tinggi sehingga penggunaan mesin seperti Continuous Ship Unloader 1 (CSU 1) dilakukan secara terus menerus. Hal tersebut mengakibatkan keausan dan kerusakan pada mesin CSU 1. Berdasarkan OEDC (Operational Equipment Daily Checklist) didapatkan bahwa mesin CSU 1 mengalami breakdown pada bulan November 2015 hingga Januari tahun 2016 sebanyak 52 kali. Maka, perlu dilakukan analisis terhadap data kerusakan (breakdown) mesin CSU 1 agar dapat dirumuskan maintenance policy-nya dengan menggunakan dua alternatif model kebijakan yaitu repair maintenance policy dan preventive maintenance policy. Dari hasil perhitungan diperoleh kebijakan maintenance yang terbaik adalah preventive. Kebijakan preventive mempunyai rata-rata runtime mesin/periode dan biaya perbaikan yang lebih kecil jika dibandingkan dengan kebijakan repair maintenance, yaitu dilakukan per 7 minggu dengan biaya Rp 4.291.241,00.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.subjectmaintenance policyin_ID
dc.subjectpreventive maintenance policyin_ID
dc.subjectrepair policyin_ID
dc.titleAnalisis Kebijakan Perawatan Mesin Continous Ship Unloader 1 PT Petrokimia Gresikin_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record