Show simple item record

dc.contributor.authorRosyadi, Imron
dc.date.accessioned2012-04-19T05:45:05Z
dc.date.available2012-04-19T05:45:05Z
dc.date.issued2005-11
dc.identifier.citationSUHUF, Vol. XVII, No. 02/Nopember 2005: 97-107 106 Achmad Baiquni, Islam dan Ilmu Pengetahuan Modern (Jakarta: Pustaka, 1983). ——, “Konsep-konsep Kosmologis”, dalam Budhy Munawar Rahman, Kontekstualisasi Doktrin Ajaran Islam Dalam Sejarah (Jakarta: Yayasan Wakaf Paramadina, 1994). Ahmad Tafsir, Filsafat Umum (Bandung: Rosdakarya, 1989). Anwar Effendi, Mengenal Alam Raya (Jakarta: Pustaka, 1983 Al-Baghdadi, Al-Farq bayn al-Firaq (Beirut: Dar al-Afaq al-Jadidat, 1977). al-Baqy, al-Mu‘jam al-Mufahras li Alfâzh al-Quran al-Karîm (Beirut: dar al-Fikr, 1987). Al-Farabi, Arâ’ Ahl al-Madînah al- Fadhîlat (Mesir: tp., tt.). Al-Ghazali, Tahâfut al-Falâsifat, Sulaiman Dunya, ed. (Kairo: dar al-Ma‘arif, 1966). Al-Ghurabi, Târikh al-Firq al-Islamiyat (ttp.: Muhammad Ali Shubh wa Auladuh, 1950). Harun Nasution, “Falsafat Islam”, Tulisan Filsafat Islam Pasca Ibn Rusyd (Jakarta: LSAF, 1989). Joko Siswanto, Kosmologi Einstein (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1996). Maskoeri Yasin, Ilmu Alamiah Dasar (Surabaya: Bina Ilmu, 1989). Sandi Setiawan, Gempita Tarian Kosmos (Yogyakarta: Andi Ofset, 1994). ___, Theory of Everything (Yogyakarta: Andi Ofset, 1994). Sirajuddin Zar, Konsep Penciptaan Alam dalam Pemikiran Islam, Sains dan al-Quran (Jakarta: Rajawali Press, 1997).en_US
dc.identifier.issn0852-368X
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/871
dc.description.abstractProses kejadian alam semesta merupakan rahasia Tuhan yang begitu unik, sehingga banyak pemikir baik dari kalangan Barat ataupun Timur mencoba menguak tentang proses kejadian alam semesta tersebut. Dalam makalah ini penulis mencoba menguak rahasia alam semesta dengan mencari literatur dari kitab utama umat Islam yaitu Al-Qur’an. Dari penelususran tersebut penulis mengambil kesimpulan bahwa proses kejadian alam semesta menurut Al-Qur’an hanya memberikan informasi secara singkat dan global, hal itu tidak berarti bahwa Allah menciptakan alam semesta ini dengan sekali jadi, tetapi kun fa yakûn itu melalui proses yang panjang, meskipun penjelasan lebih rinci dari proses ini tidak disebut di dalam al-Quran. Penjelasan proses secara detail tentang awal kejadian alam semesta ini bisa meminta bantuan temuan-temuan ilmuwan mutakhir, khususnya para astronom dan fisikawan modern untuk menjelaskan secara detail awal penciptaan alam semesta. Menurut hemat penulis, ayat al-Quran dan ayat kauniyah itu merupakan ayat Allah juga, oleh karena itu seharusnya keduanya memiliki hubungan sinergis yang saling melengkapi. Dengan kata lain, penemuan yang ditemukan oleh para astronom dan fisikawan tentang awal kejadian alam semesta bisa dijadikan sebagai bayan tafsîl (penjelasan yang detail) atas informasi al-Quran tentang awal kejadian alam semesta yang masih global itu. Penafsiran berdasarkan temuan ilmuwan ini harus lebih dipercara ketimbang pendekatan bahasa, seperti yang dilakukan oleh sebagian kalangan mufassir maupun teolog Muslim.en_US
dc.subjectalam semestaen_US
dc.subjectawal kejadianen_US
dc.subjectal-Qur’anen_US
dc.titleAWAL KEJADIAN ALAM SEMESTA DALAM AL-QURAN (Telaah Melalui Penelusuran Kata-kata Kunci)en_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record