dc.identifier.citation | Assauri, Sofyan. (1999). Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi revisi Penerbit LPFE UI Jakarta. Ebeling, C.E. (1997). An Introduction to Reliability and Maintainability Engineering. Singapore : The Mc-Graw Hill Companies,Inc. Govil, A. K., (1983), Reliability Engineering, Tata McGraw-Hill Publishing Company Limited, New Delhi. Heizer, J., Render, B. (2011). Operation Management. Tenth Edition., New Jersey., Pearson Education, Inc. Ireson W. G., Coombs C. F. Jr., (1988). Hanbook of Reliability Engineering and Management., New York., McGraw-Hill, Inc. O’Connor, P. D. T. (1989). Practical Reliability Engineering., New York., John Willey & Sons Ricky, Robert. 2013. Skripsi : Menentukan Waktu Perawatan Optimum Submesin Axis Mesin Cincinnati Milacron Tipe D Dengan Pendekatan Distribusi Johnson SB (Studi Kasus Di PT.DI). Jatinangor : Statistika. FMIPA UNPAD http://erfansumandosimanjuntak.blogspot.com/2011/05/manajemen-perawatanrmb-rcm-lcc.html [10 September 2013] | in_ID |
dc.description.abstract | Pemeliharaan mesin merupakan hal yang sangat penting dalam bidang industri, di PT
“X” yang memproduksi komponen pesawat terbang konsumennya berskala internasional sehingga
harus menjaga reputasi dalam memenuhi permintaan dari konsumen, hal ini harus didukung oleh
prasarana yang prima, salah satunya mesin harus terpelihara dengan baik. Mesin yang
memproduksi komponen pesawat tersebut salah satunya adalah mesin Cincinnati Milacron
dengan salah satu subsistemnya yaitu Spidle 5 Axis “A”, subsistem ini sering mengalami
kerusakan sehingga dibutuhkan Jadwal perawatan optimum untuk mesin tersebut. Dari hasil
penelitian diperoleh data waktu antar kerusakan mesin mengikuti Distribusi Peluang Johnson SB
empat parameter yaitu : γ , δ, λ dan ζ dengan fungsi intensitas yang tidak konstan sehingga
mengikuti Non Homogen Poisson Procces (NHPP). Hasil analisis dengan menggunakan Model
Preventive Maintenance yaitu dengan meminimumkan fungsi biaya maka diperoleh waktu
perawatan optimum subsistem Spidle 5 Axis “A” adalah 6129 jam kerja atau sekitar 8,5 bulan
sekali dan nilai t ini lebih kecil dari MTTF sesuai dengan ketentuan bahwa waktu pemeliharaan
mesin harus dilakukan pada saat t < MTTF. Biaya yang dikeluarkan untuk perawatan mesin
perbulan sebesar Rp 34.226.792,5 atau dapat menghemat sampai dengan 85,86 % | in_ID |