Pemodelan Ketertinggalan Daerah di Indonesia Menggunakan Analisis Diskriminan
Abstract
Kemajuan pembangunan daerah dan kesejahteraan rakyat di Indonesia tidak selalu sama
dan merata, hal ini mengakibatkan adanya kesenjangan antar wilayah. Pembangunan daerah
tertinggal merupakan upaya terencana untuk mengubah suatu daerah yang dihuni oleh komunitas
dengan berbagai permasalahan sosial ekonomi dan keterbatasan fisik, menjadi daerah yang maju
dengan komunitas berkualitas hidup sama atau tidak jauh tertinggal dibandingkan dengan
masyarakat Indonesia lainnya. Berdasarkan hal tersebut di atas, diperlukan program
pembangunan daerah tertinggal yang lebih difokuskan pada percepatan pembangunan di daerah
yang kondisi sosial, budaya, ekonomi, keuangan daerah, aksesibilitas, serta ketersediaan
infrastruktur masih tertinggal dibanding dengan daerah lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh sejumlah variabel pengamatan terhadap penetapan daerah tertinggal dan
daerah tidak tertinggal di Indonesia. Kegunaan dari penelitian ini adalah memberi rekomendasi
kepada instansi terkait dalam membuat kebijakan. Penelitian ini menggunakan data sekunder
yang dikumpulkan Badan Pusat Statistik. Metode yang digunakan adalah analisis diskriminan.
Berdasarkan hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa terdapat 2 variabel yang berpengaruh
secara signifikan terhadap pengklasifikasian daerah tertinggal atau tidak tertinggal dengan
ketepatan pengklasifikasian sebesar 87.8 %.