dc.identifier.citation | Dominikus, W.S., Toto Nusantara, T., Subanji, & Muksar, M. (2016). LinkBetween Ethnomathematics In Marriage Tradition In Adonara Island And School Mathematics. IOSR Journal of Research & Method inEducation (IOSR-JRME), 3(6),56-62. Diakses darihttps://www.researchgate.net Djoeroemana, S., Myers, B., Russell-Smith, J., Blyth, M. and Salean, I.E.T. ( 2007). Integrated rural development in East Nusa Tenggara, Indonesia. Proceedings of a workshop to identify sustainable rural livelihoods,held in Kupang, Indonesia, 5–7 April 2006. ACIAR Proceedings No. 126, 196p.Diakses dari ris.uksw.edudownloadmakalahkodeM01021. La'a,A. S., & Suwartiningsih, S. (2013). Makna Tenun Ikat bagi Perempuan.KRITIS Jurnal Studi Pembangunan Interdisiplin, 22(1), 21-40. Diakses dari repository.uksw.edu Lela, L. (2002). Katalog Tenunan Kabupaten Timor Tengah Utara. Dewan Kerajinan Nasional, Daerah Timor Tengah Utara. Mamulak, N.M.R. (2015). Rancang Bangun Sistem Informasi Motif-MotifTenunan Daerah Nusa Tenggara Timur menggunakan pendekatan Unified Process. Seminar Nasional Teknologi Informasi danKomunikasi, 399-405. Diakses dari https://fti.uajy.ac.id Nijhoff, M. & Silab, W. (1998). Sistem Politik Atoni Timor. Museum Negeri NTT. Putu, D.A. (2010). Peranan Museum Nusa Tenggara Timur dalamPembelajaran dan Pelestarian Tenun. Tesis Universitas Indonesia. Rosa, M. & Orey, D. C. (2011). Ethnomathematics: the cultural aspects ofmathematics. Revista Latino americana de Etnomatemática, 4(2). 3254. Diakses dari www.revista.etnomatematica.org/index.php/RLE/article/view/32 Sabilirrosyad. (2016). Ethnomathematics Sasak: Eksplorasi Geometri TenunSuku Sasak Sukarara dan Implikasinya Untuk Pembelajaran. JURNAL TATSQIF Jurnal Pemikiran dan Penelitian Pendidikan, 4(1), 49-65. Diakses dari http://ejurnal.iainmataram.ac.id/index.php/tatsqif Snipes, V. & Moses, V. (2001). Linking Mathematics and Culture to Teach Geometry Concepts.LTM Journal Louisiana Association of Teacher of Mathematics,1(1). Diakses dari www.lamath.org/journal/Vol1/LinkCult.pdf | in_ID |
dc.description.abstract | Motif kain tenun masyarakat suku dawan merupakan motif warisan nenek moyang yang
terus dilestarikan. Dalam makalah ini hanya membahas tiga motif kain tenun, yaitu Motif Buna,
Motif Sotis, dan Motif Futus. Motif kain tenun pada masyarakat suku dawan dapat berfungsi
sebagai pengenal asal-usul seseorang yang mengenakan kain tenun tersebut. Kain tenun biasanya
digunakan pada ritus-ritus adat, penjemputan tamu, dan acara kematian. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk menjelaskan hubungan ketiga motif kain tenun dengan konsep matematika
sekolah dasar dan menengah. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Motif Buna, Motif Sotis, dan Motif Futus memiliki hubungan
dengan pembelajaran konsep geometri yang dipelajari di sekolah dasar dan sekolah menengah,
seperti pengenalan konsep segi empat , garis lurus, dan konsep pencerminan. | in_ID |