Pola Keterkaitan Spasial Berdasarkan Produksi PAJALE (Padi Jagung Kedelai) di Kabupaten Grobogan Tahun 2015
Abstract
Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk yang terus meningkat setiap tahunnya,
kebutuhan masyarakat terhadap bahan makanan padi, jagung dan kedele (pajale) juga terus
mengalami peningkatan. Kementerian Pertanian lewat Upaya Khusus Peningkatan Produksi Padi,
Jagung dan Kedelai (Upsus PAJALE) yang diluncurkan April 2015 terus digulirkan. Pelaksanaan
upsus di Provinsi Jawa Tengah dilakukan di 5 Kabupaten yang merupakan sentra produksi pajale
yaitu Kabupaten Grobogan, Sragen, Karanganyar, Boyolali dan Kabupaten Blora. Sentra
produksi pajale di 5 kabupaten tersebut merupakan wilayah yang berdekatan. Hal ini
dimungkinkan karena faktor kedekatan antar wilayah yang dimungkinkan ada pengaruhnya.
Penelitian ini ingin mencoba memberikan gambaran pola penyebaran produksi pajale menurut
kecamatan di Kabupaten Grobogan melalui metode pendekatan spasial. Mengetahui fenomena
keterkaitan wilayah berdasarkan produksi pajale yang ditunjukkan dalam pola korelasi
spasialnya. Penentuan hubungan antara keterkaitan wilayah digunakan metode Indeks Moran.
Hasil analisis keterkaitan dan pola spasial kecamatan di Kabupaten Grobogan berdasarkan
produksi pajale, diperoleh nilai indeks moran 0,0837138 untuk produksi padi, nilai indeks moran
untuk produksi jagung sebesar 0,303074 dan 0,225627 merupakan nilai indeks moran untuk
produksi kedelai. Nilai indeks moran di kisaran 0 <I ≤ 1 menunjukkan adanya autokorelasi
spasial positif tetapi korelasi kecil dan indeks ini memiliki pola spasial yang menggerombol
(clustered)