dc.identifier.citation | [1] Ahyan, Sahibul., Zulkardi dan Darmawijoyo. 2014. “Developing Mathematics Problems Based on Pisa Level of Change and Relationships Content.” IndoMS-JME 5(1): 47-56. Diakses pada 5 Februari 2017 (https://eric.ed.gov/?q=analysis+mathematics+text +book+used+pisa%27s+framework&ff1=eduMiddle+Schools&id=EJ1079621.) [2] Basuki, Ismet dan Haryanto. 2014. Asesmen Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. [3] Gunzel, Martin dan Helena Binterova. 2016. “Evaluation of Nonverbal Elements in Mathematics Textbooks.” Universal Journal of Education Research 4(1): 122-130. Diakses pada 9 Oktober 2016 (https://eric.ed.gov/?q=Evaluation+of+ Nonverbal+ Elements+in+Mathematics+Textbooks&id=EJ1086246). [4] Johar, Rahmah. 2012. “Domain Soal PISA untuk Literasi Matematika.” Jurnal Peluang 1(1). Diakses pada 5 Oktober 2016 (http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/index.php/ peluang /article/view/1296). [5] Munayati, Zulfa., Zulkardi dan Budi Santoso. 2015. “Kajian Soal Buku Teks Matematika Kelas X Kurikulum 2013 Menggunakan Framework PISA.” Jurnal Pendidikan Matematika 9(2). Diakses pada 4 Oktober 2016 (http://ejournal.unsri.ac.id/ index.php/jpm/article/view/2161). [6] Murdaningsih, Sarlita dan Budi Murtiyasa. 2016. “An Analysis on Eight Grade Mathematics Textsbook of New Indonesian Curriculum (K-13) Based on Pisa’s Framework.” Journal of Research and Advances in Mathematics Education 1(1): 14-27. Diakses pada 7 November 2016 (http://journals.ums .ac.id/index.php/jramathedu) [7] OECD. 2013. “PISA 2015 Draft Mathematics Framework”. Diakses pada 29 November 2016 (https://www.oecd.org/pisa/pisaproducts/Draft%20PISA%202015%20Mathe matics%20Framework%20.pdf). [8] PGRI. 2005. “Permendiknas No 11 Tahun 2005 tentang Buku Teks Pelajaran.” Diakses pada 10 Oktober 2016 (http://www.pgri.or.id/download /category/20permen diknas2005.html?download=165:permendiknas-no-11-tahun-2005-tentangbuku-teks -pelajaran). [9] Purnomo, Suryo., Dafik dan Kusno. 2015. “Analisis Kemampuan Siswa SMP dalam Menyelesaikan Soal PISA Konten Shape and Space Berdasarkan Model Rasch.” T-Teacher Training and Education 1(1). Diakses pada 12 Desember 2016 (http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/76398). [10] Turner, Ross. 2016. “Lessons from Pisa 2012 about Mathematical Literacy: An Illustrated Essay.” PNA 10(2): 77 – 94. Diakses pada 13 November 2016 (https://eric.ed.gov/?q =pisa+assessment+of+mathematic&ff1=dtyIn_2016&id=EJ1087665). [11] Wijaya, Agusta Danang., Iradatul Hasanah dan Rizky Maulidiyah. 2014. “Intregrating Energy Literacy Education in Indonesia’s School Curriculum for Sustainable Development.” International Conference on Education and eLearning (EeL). Diakses pada 24 September 2016 (http://search.proquest.com/docview/ 1561137794?pq-origsite=gscholar). [12] Wijaya, Ariyadi., Marja van den Heuvel-Panhuizen., Michiel Doorman dan Alexander Robitzsch. 2014. “Identifying (Indonesian) Students’ Difficulties in Solving Context Based PISA Mathematics Tasks: An Analysis of students’ errors. ”Internasional Seminar on Innovation mathematics Education 26-30. Diakses pada 24 September 2016 (http://scholar.google.co.id/scholar_url =http%3A%2F%2Feprints.uny. ac.id%2F24176%2F1%2FE-3.pdf). | in_ID |
dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesesuaian soal-soal pada buku teks matematika siswa kelas VII semester 2 kurikulum 2013 (edisi revisi 2016) ditinjau dari framework PISA. Instrumen yang digunakan untuk menganalisis penelitian ini adalah aspek penilaian PISA yang terdiri dari aspek konten, proses,dan konteks beserta kategori-kategorinya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui dokumentasi buku. Teknik analisis data dilakukan dalam tiga tahap yaitu tahap reduksi data, tahap penyajian data dan tahap penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa soal-soal pada buku teks matematika siswa kelas VII semester 2 kurikulum 2013 (edisi revisi 2016) sudah sesuai dengan framework PISA. Aspek konten didominasi oleh perubahan dan hubungan. Proses mempekerjakan konsep, fakta, prosedur dan penalaran lebih mendominasi dibandingkan proses yang lain. Pada aspek konteks didominasi oleh konteks umum. | in_ID |