dc.identifier.citation | Ibrahim, Muslimin.,Nur, Mohamad. (2000). Pembelajarn Berdasarkan Masalah.PSMS – PPS Unesa. Penerbit : University Press. -------------, (210) Penalaran adalah suatu proses berpikir. (http: // vincentiawhy. blogspot.com /2010 /05/_09.html, diunduh, Rabu, 23 Januari 2013) Putri, Gusnita Roza., Syahrul R dan Erizal Gani. (2012). “Hubungan Kemampuan Berpikir Logis dengan Kemampuan Menulis Karangan Aregumentasi Siswa kelas X SMAN 1 Rao Kabupaten Pasaman”. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol. 1 N0. 1 September 2012, Seri A 1 – 86 Nur, Mohamad., Wikandari, Prima Retno. dan Sugiarto, Bambang. (2004). Teori-TeoriPembelajaran Kognitif. Edisi 2. Surabaya : PSMS Unesa. --------------.,(2006). “Standar Isi Untuk Pendidikan Dasar dan Menengah, Permendiknas RI Shadiq, Fadjar. (2004). “Bagaimana Cara Matematika Meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Para Siswa”. Median, Vol II 3 Desember 2004. LPMP Jatim. Skemp, Richard R. (1987). The Psychology of Learning Mathematics. Hilsdale, New Jersey : Lawrence Erlbaum Associates Publishers. Soedjadi. (1989). Matematika Untuk Pendidikan Dasar 9 tahun (Suatu Analisis Global Menyongsong Era Tinggal Landas). Media Pendidikan Matematika, I : 1990. IKIP Surabaya. Soejoso, Sulistyanto.( 2000). “Pendidikan Eksplorasi Potensi Diri”. Makalah disampaikan dalam Seminar Pendidikan Sehari. Surabaya, 22 Oktober 2000. Siswono, E. (2013). HASIL UN SMP . Tempo.co.kupang. Kupang | in_ID |
dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan menenanamkan pembinaan berpikir logis untuk meningkatkan
prestasi belajar matematika pada siswa SMP.Jenis penelitian yang dipakai PTK dengan subjek
penelitiannya siswa kelas VII SMP Satap Negeri Noebesi. Instrumen yang digunakan pedoman
observasi dan soal tes. Peneliti mulanya mengobservasi lokasi, menyususn materi pelajaran
(PLSV dan PtLSV). Kemudian peneliti menyiapkan perangkat, menganalisis materi dan
dilanjutkan dengan tes awal. Dari data-data yang diperoleh persentasi ketuntasan kelas 56,52%
dan persentasi aktivitas siswa 45%. Hasil ini masih sangat jauh dari yang ditentukan oleh peneliti
yaitu 80%. Karena itu, peneliti mengevaluasi dan membuat perencanaan perbaikan. Pada siklus
dua, persentasi kelasnya 91,30%. Begitupula persentasi aktivtas siswa selama siklus II adalah
73,33%. Data ini telah melebihi standar yang ditentukan peneliti bahwa minimal persentasi
aktivitas siswa 50% atau berada pada taraf cukup.Dengan demikian, maka penerapan pembinaan
berpikir logis dalam pembelajaran matematika juga dapat meningkatkan prestasi belajar | in_ID |