dc.identifier.citation | [1] Bergeson, 2000. Using Reflective Thinking to Enhance Decision Skills, Cultural Sensitivity, and Teamwork. Marketing Education Review, vol. 20, no. 1 (spring 2010), pp. 17–20. ISSN 1052-8008. [2] Krulik, S., Rudnick, J., dan Milou, E. 2003. Teaching Mathematics in Middle School A Practical Guide. Boston. [2] NCTM. 2000. Principle and Standards for School Mathematics. Reston: The National Council of Teacher Mathematics, Inc. [3] Hiebert, J. &Carpenter, T. P. (1992). Learning and Teaching withUnderstanding. In D. Grouws, (Ed.), Handbook of Research on [4] Mathematics Teaching and Learning (pp. 65–97). New York: MacMillan. [5] Nicol. 2002. The Philosophy of Mathematics Education. This edition published in the Taylor & Francis e-Library. [6] Pugalee, 2011. Teaching Mathematics in Middle School A Practical Guide. Boston. [7] Slavin, R. 2006. Educational Psychology Theory and Practice. Eighth Edition. New York. Pearson. [8] Solso, Robert. L. 1995. Cognitive Phsicology. 6-th Edition. Allyn and Bacon. Boston. [9] Susanti, E. 2013. Proses koneksi produktif dalam Penyelesaian Masalah Matematika. Direktorat Pendidikan Tinggi Islam Kementian Agama RI. Jakarta. [10] Suharna, Hery. 2012. ReflectiveThinkingInProblem SolvingStudentLooking Back OnStage. Makalah disajikan dalam seminar Internasional Confererence On Applied Mathematics and Education UIN Yogyakarta, Sabtu 6 Oktober 2012. UIN Yogyakarta. [11] Suharna, Hery. 2012. Berpikir ReflektifSiswa SD Berkemampuan Matematika Tinggi. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika. Sabtu, 10 November 2012. UNY. Yogyakarta. [10] Suharna, Hery. 2012. Reflective Thinking Pre-Service Teachers InLearning International Seminar “Be The Leading Entity In Education”. Faculty Of Teacher Training And Education. Satya Wacana Christian University. Salatiga, Central Java, Indonesia. June 27th-28th, 2012. | in_ID |
dc.description.abstract | Tujuan dari artikel ini adalah untuk mendeskripsikan tentang koneksi matematis relatif
melalui reflektif mahasiswa dalam menyelesaikan masalah matematika. Berpikir koneksi yang
perlu digaris bawahi yaitu: (1) Mahasiswa mengalami kesulitan dalam menghubungkan konsepkonsep
matematika pada struktur berpikir, (2)Mahasiswa tidak membuat koneksi matematika
kaitannya dengan aplikasi matematika, karena mereka tidak pernah diajarkan bagaimana aplikasi
matematika, (3) Menyelesaikan masalah matematika merupakan sarana dalam melatih koneksi
matematis. NCTM menyatakan tentang pentingnya koneksi dalam matematika yaitu pemecahan
masalah (problem solving), penalaran dan bukti (reasoning and proof), komunikasi
(communication), koneksi (connections), dan representasi (representation). Jenis penelitian ini
adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif, pemilihan subjek penelitian yaitu snow ball. Hasil
penelitian menemukan bahwa berpikir koneksi matematis bersifat relatif yaitu berpikir yang
diawali dengan ketidaklengkapan struktur berpikir dengan masalah. Proses refleksi untuk
menyesuaikan struktur masalah yang dimiliki dan selanjutnya melakukan koneksi yang bersifat
relatif untuk menemukan penyelesaian masalah matematika. Proses berpikir koneksi yang
dipengaruhi oleh proses refleksi ketika menyelesaikan masalah matematis. | in_ID |