Show simple item record

dc.contributor.authorAmbarwati
dc.contributor.authorSusianawati, Novilia
dc.date.accessioned2012-04-20T04:05:14Z
dc.date.available2012-04-20T04:05:14Z
dc.date.issued2006-11
dc.identifier.citationSUHUF, Vol. XVIII, No. 02/Nopember 2006: 156-165 164 Adams, A. 2005. RNA theurapeutic Center Clinical Trials. The Scientist, January 17 Molecular Biology Reviews 67 (4): 657-685. Departemen Agama RI, 1971. Al Quran dan Terjemahnya. Jakarta, Departemen Agama. Edrus, N., 2005. Pengenalan Teknologi Rekombinan. Diakses :18 Mei 2006. http://www. edutraining. cc/pendidikan/semester 2/Teknologi.htm. Elbashir, S.M., et al. 2001. Duplexes of 21-nucleotide RNAsmediate RNA interference in cultured mammalian cells. Nature 411: 494-498. Holmes, B. 2003. Gene therapy may switch off’ Huntington’s. NewScientist.com 10.35 13 March 2003. Moelyoprawiro, S, 2005. Peran Biologi dalam Kesehatan. Disampaikan dalam Seminar Nasional dan Konggres Biologi XIII. Yogyakarta, UGM. Moeslichan, 2005. Terapi Gen Bagi Penderita Hemofili. Diakses : 27 November 2005. http://www. tempo, co. id/kliniknet/artikel/18042001. Octa, 2006. Diabetes Melitus. Pusat Promosi Kesehatan Dep. Kes. RI. Diakses : 17 Mei 2006. http ://www.promosikesehatan.com/artikel.php?nid= 136 Penman, D., 2002. Subtle Gene Therapy Tackles Blood Disorder. New Scientist.com 16:26 11 October 2002. Pray, L.A., 2004. Viroid, Viruses, and RNA silencing. The scientist 18 (16):23. Roberts, J.P., 2004. Gene therapy’s Fall and Rise (Again). The Scientist 18 (18): 22-24. Sembiring, L., Nastiti, S. J,. dan Suharni, T. T., 1999. Mikrobiologi Umum. Yogyakarta, UGM. Sujono, R. B., 1998. Enterobacteriaceae. Surakarta, FK UNS Supriyadi, Bambang, Drajad, A. R., Sumariito, Nurantini, Y., dan Probosunu, N., 1992. Modul Biologi. Yogyakarta, Primagama. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi kedua. Jakarta, Balai Pustaka. Wang, M.B. et al., 2004. On the Role of RNA Silencing in the Pathogenicity and Evolution of Viroids and Viral Satelite. Proc Nati Acad Sci 101: 3275- 3280. Witarto, A.B., 2005. Diabetes, Inspirator Kemajuan Iptek. Pusat Penelitian Bioteknologi - LIPI. Diakses 17 Mei 2006. http://www.beritaiptek.com/ zberita-beritaiptek-2005-01-20-Diabetes, Inspirator -Kemajuan-Iptek.shtmlen_US
dc.identifier.issn0852-368X
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/891
dc.description.abstractSehat merupakan nikmat Allah yang sering dilupakan manusia. Meskipun dalam islam orang yang sakit dan sabar menjalaninya, akan berguguran dosa-dosanya, namun manusia juga wajib berikhtiyar untuk penyembuhan penyakitnya. Manusia merupakan mahkluk yang paling tinggi derajadnya jika dibandingkan mahkluk lain. Hal ini disebabkan manusia memiliki akal. Dengan akalnya manusia mampu mempelajari apa yang ada di alam dan dapat mencari alternatif untuk mengatasi semua masalah yang dihadapinya, termasuk masalah dalam pengobatan penyakit. Kemajuan teknologi dalam pengobatan, termasuk rekayasa genetika dan terapi gen merupakan kemajuan pesat dalam bidang pengobatan yang mampu dicapai manusia dengan akalnya. Diharapkan kemajuan ini dapat berguna untuk kemaslahatan umat manusia.en_US
dc.subjectpengobatan penyakiten_US
dc.subjectrekayasa genetikaen_US
dc.subjectterapi genen_US
dc.titleKEMAJUAN IPTEK UNTUK KEMASLAHATAN UMATen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record