dc.contributor.author | Artika, Basten Yuni | |
dc.contributor.author | Gunarhadi, G. | |
dc.contributor.author | Akhyar, Muhammad | |
dc.date.accessioned | 2017-07-19T04:18:28Z | |
dc.date.available | 2017-07-19T04:18:28Z | |
dc.date.issued | 2017-04-04 | |
dc.identifier.citation | Azhar Arsyad. 2005. Media Pembelajaran. Raja Grafindo Persada: Jakarta Permanarian Somad dan Didi Tarsidi. (2011). Dampak Ketunarunguan Terhadap Perkembangan Individu. [Online]. Tersedia di http://permanarian16.blogspot.com/2008/03/dampakketunarunguanterhadap. html. [diakses tanggal Desember 2013]. Jamila K. A Muhammad. 2008. Special Aducation for Special Children. Jakarta: Hikmah Tim Penyusun kamus pusat bahasa. (2007). Kamus Besar bahasa Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka. Yuliani Nurani Sujiono, dkk.,Metode Pengembangan Kognitif (Jakarta : Universitas Terbuka, 2009) Djaali dan Muljono. (2008). Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan. Jakarta: PT.Grasindo. Nawawi dan Martini. (1991). Instrumen Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Suwandi. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta Ibnu Teguh Wibowo., Belajar Desain Grafis, (Yogyakarta : Buku Pintar, 2013)\ Rantinah. 2007. Warna. Jakarta: Indeks. | in_ID |
dc.identifier.issn | 2549-5607 | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/11617/8955 | |
dc.description.abstract | Batik Ciprat merupakan penemuan baru cara membatik yang diajarkan untuk anak-anak
berkebutuhan khusus agar dapat membuat karya batik dengan mudah dan menyenangkan. Berdasar
pada masalah yang dihadapi siswa tunarungu dengan hambatan pendengaran, maka penelitian ini
bertujuan untuk memberikan alternatif media pembelajaran mengenal warna melalui batik ciprat
bagi siswa tunarungu kelas 5 di SDLB Negeri Grobogan. Penelitian ini berbentuk Classroom
Action Research/Penelitian Tindakan Kelas merupakan pencermatan terhadap kegiatan belajar
berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi dan tes. Untuk menguji
validitas data, peneliti menggunakan triangulasi teknik dan review informan. Teknis analisis
yang digunakan adalah dengan analisis kritis dan analisis deskriptif komparatif. Data kualitatif
dianalisis dengan teknik analisis kritis sedangkan data yang berupa tes diklasifikasikan sebagai
data kuantitatif. Data tersebut dianalisis secara deskriptif komparatif, yakni membandingkan nilai
tes antar siklus dengan indikator pencapaian. Hasil tes mengenal warna dimulai dari kemampuan
awal siswa, siklus 1, dan siklus 2. Dari daftar nilai guru yang digunakan sebagai acuan dalam
penentuan kemampuan awal, rata-rata kelas sebesar 56. Pada hasil tes siklus 1, rata-rata kelas
sebesar 64, atau terjadi peningkatan 8 point bila dibandingkan dengan kemampuan awal. Pada
hasil tes siklus 2, nilai rata-rata sebesar 72 atau terjadi peningkatan 8 point bila dibandingkan
dengan hasil tes siklus 1. Bila membandingkan hasil siklus 2 dengan kemampuan awal, maka
peningkatan hasil adalah sebesar 16 point. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
media batik ciprat dapat meningkatkan kemampuan mengenal warna siswa tunarungu kelas 5 di
SDLB Negeri Grobogan. | in_ID |
dc.language.iso | id | in_ID |
dc.publisher | Muhammadiyah University Press | in_ID |
dc.subject | Batik ciprat | in_ID |
dc.subject | mengenal warna | in_ID |
dc.subject | tunarungu | in_ID |
dc.title | Batik Ciprat sebagai Media Pembelajaran Mengenal Warna bagi Siswa Tunarungu Kelas 5 di SDLB Negeri Grobogan | in_ID |
dc.type | Article | in_ID |