Hubungan Tekanan Panas dengan Kelelahan dan Tekanan Darah pada Pekerja Kerajinan Tembaga Wirun
Abstract
Salah satu dampak negatif dari industri pengolahan logam adalah timbulnya tekanan panas dari proses produksi
industri tersebut. Pekerja kerajinan tembaga mempunyai risiko paparan faktor lingkungan kerja yaitu panas yang
menimbulkan efek bagi kesehatan baik fisik maupun psikis, yang menganggu konsentrasi, heat stress, hipertensi
dan dehidrasi, yang akan berakibat pada kelelahan. Tujuannya untuk mengetahui mengetahui hubungan tekanan
panas dengan kelelahan dan tekanan darah pekerja pengrajin tembaga di Wirun.
Metode penelitian ini survei analitik, dengan desain cross sectional dengan teknik Purposive Sampling. Populasi
adalah pekerja kerajinan tembaga di Wirun yang berjumlah 82 orang. Penelitian ini menggunakan Heat Stress Area
Monitor, Reaction Timer dan Sfigmomanometer. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji Kolerasi Pearson
yang akan dianalisis sesuai regulasi yang berlaku dan literatur terkait.
Hasil penelitian untuk tekanan panas diatas NAB yaitu ISBB = 33,7 sedangkan kategori kelelahan yaitu : Normal
(27,50%), Ringan (68,40%), Berat (4,10%), untuk tekanan darah sistol yaitu: Normal (8,8%), PraHipertensi
(70,3%) dan Hipertensi (20,9%) dan tekanan darah diastol Normal (33,45%), PraHipertensi (66,55%). Hasil uji
statistik kolerasi pearson dengan nilai r = 0,998 dan -0,887 (sistolik) -0,500(diastolik), nilai p = 0,039 dan 0,319
(sistolik), 0,667 (diastolik) atau p > 0.05. hal ini menunjukan ada hubungan yang bermakna antara tekanan panas
dengan kelelahan dan tidak ada hubungan yang bermakna antara tekanan panas dengan tekanan darah.
Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan tekanan panas dengan kelelahan dan tidak ada hubungan
pada tekanan darah pekerja pengrajin tembaga di Wirun.