dc.identifier.citation | Arsyad, Sitanala.2010. Konservasi Tanah dan Air (Edisi Kedua). Bogor: Institut Pertanian Bogor. Arsyad, Sitanala dan Ernan Rustiadi (ed). 2008. Penyelamatan Tanah, Air, dan Lingkungan. Jakarta: Crestpent Press dan Yayasan Obor Indonesia. Asdak, Chay. 1995. Hidrologi Dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Dariah, Ai dkk. 2004. Erosi dan Degradasi Lahan Kering di Indonesia. Di dalam : Kurnia U, Rachman A dan Dariah A, Editor. Teknologi Konservasi Lahan Kering Berlereng. Bogor: Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. Departemen Kehutanan. 1998. Pedoman Penyusunan Rencana teknik Lapangan Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah Daerah Aliran Sungai. Jakarta: Dirjen Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan Djaenudin, D., dkk. 2003. Petunjuk Teknis Evaluasi Lahan untuk Komoditas Pertanian. Bogor: Balai Penelitian Tanah, Puslitbangtanak. Farida., Jeanes. Kevin., dkk. 2005. Penilaian Cepat Hidrologis : Pendekatan Terpadu dalam Menilai Fungsi Daerah Aliran Sungai (DAS). Rewarding Upland Poor For Enviromental Service.(1-4) dalam http://www.wordagroforestrycenter.org, Fithriah, Diana. 2011. Perubahan Penggunaan Lahan dan Pengaruhnya Terhadap Daya Dukung Lahan untuk Mendukung Perencanaan Penataan Ruang. (Studi Kasus Di Kota Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat). Tesis. Sekolah Pascasarjana: Institut Pertanian Bogor. Food and Agriculture Organization of the United Nation. 1977. A Framework For Land Evaluation. Netherlands: International Institute for Land Reclamation and Improvement Lisnawati, Yunita dan Ari Wibowo. 2009. “Analisis Daya Dukung Lahan di Kawasan Puncak Kabupaten Bogor”.Jurnal Penelitian Hutan Tanaman. 6 (1), 45-54. Muta’ali, Lutfi. 2012. Kapita Selekta Pengembangan Wilayah. Yogyakarta : Badan Penerbit Fakultas Geografi (BPFG) Universitas Gadjah Mada Muta’ali, Lutfi. 2012. Daya Dukung Lingkungan Untuk Perencanaan Pengembangan Wilayah. Yogyakarta : Badan Penerbit Fakultas Geografi (BPFG) Un iversitas Gadjah Mada Peraturan Menteri Kehutanan RI No.P.32/MENHUT-II/2009 Tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Teknik Rehabilitasi Hutan dan Lahan DAS (RTkRHLDAS). Peraturan Menteri Lingkungan Hidup RI Nomor 17 Tahun 2009 Tentang Pedoman Penentuan Daya Dukung Lingkungan Hidup dalam Penataan Ruang Wilayah . Rayes, M. Luthfi. 2007. Metode Inventarisasi Sumberdaya Lahan.Yogyakarta: ANDI Offset. Sitorus, Santun. 1998. Evaluasi Sumberdaya Lahan. Bandung: Tarsito. Sjechnadarfuddin dan Indrayanti. 2005. Satuan Kegiatan Usaha Budidaya Tanaman Jagung . Jakarta: Departemen Pertanian. Sudaryono. 2002. “Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Terpadu, Konsep Pembangunan Berkelanjutan”. Jurnal Teknologi Lingkungan, 3, 153-158. Suripin. 2004. Pelestarian Sumberdaya Tanah dan Air. Yogyakarta: Andi Offset. Widiatmaka, Sarwono Hardjowigeno. 2007. Evaluasi Kesesuian Lahan dan Perencanaan Tataguna Lahan.Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Wiharta, Maan. D., Kusnan Maryono, M. Attang S. Sudaryaputra, Ida Setyawati, et al. 1997. Buku Pintar Penyuluhan Kehutanan. Jakarta: Pusat Penyuluhan Kehutanan-DEPHUT. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. | in_ID |
dc.description.abstract | Daerah Aliran Sungai Jlantah Hulu yang secara administratif terletak di
Kabupaten Karanganyar merupakan bagian dari DAS Bengawan Solo yang
mempunyai fungsi penting sebagai daerah resapan air. Aktivitas dalam DAS
akan menyebabkan perubahan ekosistem dan dapat memberikan dampak
pada daerah hilir antara lain berupa perubahan fluktuasi debit air dan
kandungan sedimen serta material lainnya. Dinamika perubahan tutupan
lahan di DAS Jlantah Hulu perlu dipantau dan dikendalikan agar indeks
fungsi lindungnya dapat terjaga, yang pada akhirnya akan berpengaruh
terhadap kualitas DAS Jlantah Hulu sebagai suatu ekosistem yang
mempunyai fungsi utama sebagai daerah resapan air dan fungsi
perlindungan seluruh bagian DAS Jlantah Hulu. Oleh karea itu kajian
temporal perubahan tutupan lahan dan pengaruhnya terhadap indeks
fungsi lindung penting untuk dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui : (1) dinamika temporal tutupan lahan DAS Jlantah Hulu tahun
2010 – 2016 dan (2) pengaruh perubahan tutupan lahan terhadap indeks
fungsi lindung DAS Jlantah Hulu Tahun 2010-2016. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode survey. Metode pengumpulan data yang
digunakan adalah dengan observasi lapangan, wawancara, telaah
dokumentasi, serta interpretasi citra dan peta. Analisis yang digunakan
adalah diskriptif spasial dengan luaran berupa peta tematik perubahan
tutupan lahan dan pengaruh tutupan lahan terhadap indeks fungsi lindung.
Hasil penelitian adalah : (1). Pada periode tahun 2010 - 2016 terjadi
dinamika perubahan tutupan lahan di DAS Jlantah Hulu. Tutupan lahan
yang paling besar mengalami perubahan adalah tanaman sayur yang
berubah 21,03%, kemudian hutan yang berubah 7,37% dan tanaman
campuran 7,02%. (2). indeks fungsi lindung DAS Jlantah Hulu Tahun 2010
adalah 0,41 dan pada tahun 2016 adalah 0,42. Dengan nilai indeks fungsi
lindung (IFLDAS) kurang dari 1 tersebut mengindikasikan bahwa bahwa
kualitas lingkungan DAS Jlantah baik pada tahun 2010 maupun 2016 kurang
mampu untuk dapat menjaga fungsi keseimbangan tata air dan gangguan
persoalan banjir, erosi, sedimentasi, dan kekurangan air. Perubahan
(penambahan) tutupan lahan hutan ini berpengaruh terhadap indeks fungsi
lindung DAS Jlantah Hulu sebesar 0,0155. Semakin bertambahnya tutupan
lahan yang berupa hutan, semakin baik juga indeks fungsi lindung DAS
Jlantah Hulu. Hasil temuan penelitian ini selanjutnya dijadikan dasar
sebagai rekomendasi arahan tutupan lahan DAS Jlantah Hulu. | in_ID |