Show simple item record

dc.contributor.authorAs'ari, Ruli
dc.date.accessioned2017-07-20T04:19:43Z
dc.date.available2017-07-20T04:19:43Z
dc.date.issued2017-05-22
dc.identifier.citationKCA Cipatujah 2010 (Kecamatan Cipatujah dalam Angka) data 2009, sumber: BPS Kabupaten Tasikmalaya. KCA Cipatujah 2011 (Kecamatan Cipatujah dalam Angka) data 2010, sumber: BPS Kabupaten Tasikmalaya Nasution, S. (2009). Metode Research (penelitian ilmiah). Jakarta : Bumi Aksara Rafi’i, Suryatna. 1984. Metode Statistik untuk Penarikan Sampel. Bandung : Bina Cipta. Sumaatmadja, Nursid. 1981. Metodologi Analisa Geografi. Alumni. Bandung Supartono.W,Drs,dkk. 2004. Ilmu Alamiah Dasar . Ghalia Indonesia. Bogor Supriatna, S., L. Sarmili, D.Sudana, A. Koswara. 1992. Geologi Lembar Karangnunggal, Jawa. Departemen Pertambangan dan Energi, Direktorat Jendral Geologi Sumberdaya Mineral. Tim Penyusun, 2008. Buku Pegangan Guru Pendidikan Siaga Bencana. Bandung: Pusat Mitigasi Bencana-Institut Teknologi Bandung. Undang-Undang No.24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana. Peraturan Pemerintah (PP) No.21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) No 4 Tahun 2008 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Penangulangan Bencana.in_ID
dc.identifier.isbn978-602-361-072-3
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/9008
dc.description.abstractLetak geologis Indonesia yang dilalui oleh tiga lempeng besar dunia menyebabkan Indonesia rawan terkena bencana gempabumi dan tsunami. Tercatat dua kali gempa Tasikmalaya (Tahun 2006 dan 2009) yang salah satunya menimbulkan berbagai kerusakan dan merenggut korban jiwa. Kesiapsiagaan merupakan upaya yang dapat dilakukan sebagai bagian dari proses mitigasi pada tahap pra-bencana untuk meminimalisir serta meniadakan korban akibat bencana. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesiapsiagaan masyarakat pesisir dalam menghadapi bencana gempabumi dan tsunami dan upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat di Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya. Metode yang digunakan deskriptif. Adapun teknik analisis yang digunakan adalah analisis nilai indeks dilihat dari empat parameter kesiapsiagaan, yaitu pengetahuan dan sikap/ Knowledge and Attitude (KA), perencanaan kedaruratan/ Emergency Planning (EP), sistem peringatan/ Warning System (WS) serta mobilisasi sumberdaya/ Resource Mobilization Capacity (RMC). Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat pesisir pantai yang berada di lima desa di Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya, yaitu Desa Ciheras, Ciandum, Cipatujah, Sindangkerta dan Cikawungading. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling, dengan jumlah sampel 70 responden. Berdasarkan hasil analisis, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat kesiapsiagaan masyarakat pesisir di Kecamatan Cipatujah termasuk pada kategori hampir siap dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana. Penentuan tingkat kesiapsiagaan memperhatikan empat parameter diantaranya pengetahuan dan sikap dengan indeks nilai 75,04 (kategori siap), perencanaan kedaruratan dengan indeks nilai 42,86 (kategori kurang siap), sistem peringatan degan indeks nilai 65,28 (kategori siap) serta mobilisasi sumberdaya dengan indeks nilai 26,43 (kategori belum siap). Keempat parameter yang dimiliki masyarakat tergolong cukup baik. Adapun indeks nilai yang didapat secara umum adalah sebesar 57,32. Untuk meningkatkan kesiapsiagaan upaya yang dapat dilakukan diantaranya menanamkan pengetahuan sejak dini terhadap anggota keluarga, sosialisasi secara berkala dan simulasi kebencanaan.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherMuhammadiyah University Pressin_ID
dc.subjectKesiapsiagaan Masyarakatin_ID
dc.subjectGempa bumiin_ID
dc.subjectTsunamiin_ID
dc.titleKajian Kesiapsiagaan Masyarakat Pesisir dalam Menghadapi Bencana Gempabumi dan Tsunami di Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalayain_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record