Karakteristik Debit Banjir pada DAS Kecil, Kasus di DAS Sempor, Sleman
View/ Open
Date
2017-05-22Author
Afkril, Baina
Hadi, M. Pramono
Suprayogi, Slamet
Metadata
Show full item recordAbstract
Karakteristik banjir suatu sistem sungai dapat digunakan untuk mengetahui
risiko terjadinya banjir bandang. Karakteristik banjir tegantung beberapa
faktor internal dan eksternal. Internal meliputi karateristik DAS, sistem
bangunan air dan penggunaan lahan. Sedangkan faktor eksternal adalah
karakteristik hujan, yang mana data ini mempunyai ketidakpastian yang
tinggi. Karakteristik debit banjir dapat diidentifikasi melalui hidrograf aliran
pada keluaran DAS. Tujuan tulisan ini adalah (1) membangun sangkutan
hubungan debit-kedalaman berdasarkan pengukuran kedalaman aliran
kontinyu guna simulasi hidrograf aliran pada tiap kejadian banjir; (2)
mengkaji karakteristik banjir melalui hidrograf aliran yang dibangun. Kajian
dilakukan pada sebuah alur aliran di hulu DAS Sempor, Kab. Selaman, D.I.
Yogyakarta, dengan luas wilayah sistem sungai kajian ± 1.5 km2. Kedalaman
aliran runtun waktu (interval 5 menitan) diperoleh dari rekaman dua alat
pencacah level air otomatis (hulu dan hilir) berjarak ± 6.7 m. Debit alir
dihitung menggunakan metode kemiringan-luasan kontinyu. Sangkutan
logaritmik diterapkan untuk memperoleh hubungan debit-kedalaman.
Karakteristik banjir dikaji berdasarkan pola hidrograf aliran dan pola
histogram curah hujan. Hubungan debit-kedalaman pada alur kajian
berdasarkan 6 kejadian banjir terukur adalah 5.086xH1.436 dan 5.88xH1.86
untuk sekmen hilir dan hulu secara berurut. Pola hidrograf aliran
cenderung mengikuti pola histogram curah hujan, di mana perubahanperubahan
intensitas curah hujan dalam sebuah kejadian memberikan
beberapa debit puncak dengan waktu menuju puncak yang bervariasi.
Diperoleh pula bahwa dengan intensitas curah hujan yang hampir sama,
puncak banjir tercapai lebih cepat pada durasi hujan singkat, namun debit
puncaknya lebih kecil serta kurva pemulihan pun lebih cepat. Disimpulkan
bahwa, (1) sangkutan debit-kedalaman yang dihasilkan dapat diterapkan
untuk menyimulasikan hidrograf aliran untuk pengukuran kontinyu tunggal
baik di hilir maupun hulu pada lokasi yang sama dengan asumsi geometri
sekmen alur tidak berubah secara signifikan, (2) karakteristik debit banjir
pada wilayah kajian mengikuti pola curah hujan dengan tanggapan yang
berbeda terkait intensitas curah dan durasi hujan.