Show simple item record

dc.contributor.authorNugrahanto, Esa Bagus
dc.date.accessioned2017-07-20T06:40:23Z
dc.date.available2017-07-20T06:40:23Z
dc.date.issued2017-05-22
dc.identifier.citationAji, H.G.S., 2014. Evaluasi Laju Sedimentasi pada Waduk Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Arsyad, S., 2010. Konservasi Tanah & Air. Asdak, C., 2002. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, Gadjah Mada University Press. Auliyani, D. & Wijaya, W.W., 2017. Perbandingan Prediksi Hasil Sedimen Menggunakan Pendekatan Model Universal Soil Loss Equation Dengan Pengukuran Langsung (Comparison of sediment yield from prediction using Universal Soil Loss Equation with direct measurement). Jurnal Penelitian Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, 1(1), pp.61–71. Chang, M., 2006. Forest Hydrology: An Introduction to Water and Forests, CRC press. Junaidi, E. & Tarigan, S.D., 2011. Pengaruh hutan dalam pengaturan tata air dan proses sedimentasi Daerah Aliran Sungai (DAS): Studi Kasus di DAS Cisadane. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, 8(2), pp.155–176. Pramono, I.B. & Wahyuningrum, N., 2010. Luas Optimal Hutan Jati Sebagai Pengatur Tata Air di Daerah Aliran Sungai (DAS) Berbahan Induk Kapur. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, 7(5), pp.459–467. Sutrisno, N., 2002. Metode Pendugaan Erosi Skala Daerah Aliran Sungai Berdasarkan Erosi Petak Kecil. IPB.in_ID
dc.identifier.isbn978-602-361-072-3
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/9016
dc.description.abstractPersentase luas penutupan hutan dalam suatu daerah aliran sungai (DAS) akan mempengaruhi fungsi dari hutan dalam mengatur tata air dalam DAS. Keberadaan hutan sangatlah penting di suatu DAS karena hutan berperan dalam mengurangi erosi yang berbanding lurus dengan tingkat sedimen yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat sedimen yang terjadi di Sub DAS Cemoro dan Sub DAS Gagakan yang memiliki persentase penutupan hutan yang berbeda. Penelitian dilakukan dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 dengan cara mengukur dan mengamati tinggi muka air (TMA) harian dan mengambil contoh air di Sub DAS Cemoro dan Sub DAS Gagakan. Hasil penelitian menunjukan Sub DAS Cemoro yang memiliki persentase penutupan hutan 99,7% memiliki rata-rata sedimen tiap bulan sebesar 0,91 ton/ha. Sub DAS Gagakan dengan persentase penutupan hutan 82% menghasilkan sedimen tiap bulan sebesar 1,09 ton/ha. Meskipun hasilnya tidak terlalu berbeda jauh, namun luasan dari kedua sub DAS yang diteliti sangat berbeda jauh. Sub DAS Cemoro hanya memiliki luas 1347,1 ha, sedangkan Sub DAS Gagakan memiliki luas 5966,9 ha. Hal ini menunjukan bahwa persentase luas penutupan hutan suatu DAS berpengaruh terhadap sedimen yang dihasilkan. Dari penelitian yang dilakukan di dua sub DAS tersebut, menunjukan bahwa semakin besar persentase luas penutupan hutan maka tingkat sedimen yang dihasilkan akan semakin rendah.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherMuhammadiyah University Pressin_ID
dc.subjectSedimenin_ID
dc.subjectDASin_ID
dc.subjectpenutupan hutanin_ID
dc.titlePendugaan Tingkat Sedimen di Dua Sub DAS dengan Persentase Luas Penutupan Hutan yang Berbedain_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record