dc.identifier.citation | A. Azhar Basyir. 1997., Pokok-pokok Manhaj Tarjih yang telah dilakukan dalam Menetapkan Keputusan, Makalah Seminar Nasional Hukum Islam dan Perubahan Sosial, Semarang Fathurrahan Djamil. 1995. Metode Ijtibad Majelis Tarjih Muhammadiyah, Jakarta: Logos Plubishing House. Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah .1983 .Yogyakarta : PPM. KH. Ahmad Azhar Basyir. Konsep Ulama Muhammadiyah, Keberadaan Majelis Tarjih dan Kaderisasi Ulama. Makalah Seminar Nasional Muhammadiyah di Penghujung Abad 20, Surakarta 6-8 Nopember 1985. M. Djindar Tamimy, Kemuhammadiyahan, Makalah Bahan Perkuliahan di Pondok Muhammadiyah Hajjah Nuriyah Shabran DM Surakarta. Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah,1990.” Pedoman Bermuhammadiyah, Yogyakarta: PPM BPK. Mustafa Kamal Pasha etall. 2000, Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam. Yogyakarta: LPPI LIMY. Sjahlan Rosjido, 1989 ,”Ulama Tarjih, pendidikan Ulama dan pendidikan Al-Islam”, Tim UMS, Muhammadiyah di Penghujung Abad 20. Solo: Muhammadiyah University Press, Yunahar llyas, 2006. Metode Pengambilan Sumber Rujukan Dakwah. Presentasi pada Pelatihan Nasional Instruktur Mubaligh Muhammadiyah. | en_US |
dc.description.abstract | Suatu hal yang tidak bisa dilupakan oleh para mubaligh adalah
menyiapkan materi dakwahnya sebagai rujukan untuk berdakwah.
Muhammadiyah yang kemudian menjadi persyarikatan yang
beridentitas sebagai gerakan Islam, gerakan Dakwah Islam, dan
amar makruf nahi munkar, dan gerakan tajdid adalah merupakan
hasil pemikiran KH. Ahmad Dahlan dalam memahami agama Islam
dan kemudian menghayati dan mengamalkannya. Oleh karena itu,
Islam bagi Muhammadiyah merupakan “sumber” inspirasi dan
aspirasi, pusat orientasi, motivator, pengarah dan pedoman bagi
hidup, kehidupan dan perjuangannya, dalam tulisan ini, akan
dipaparkan: (1) dasar-dasar metodologis “paham agama” dalam
Muhammadiyah, (2) langkah pengambilan rujukan dakwah, (3)
beberapa piranti pembantu dalam menggali rujukan dakwah. | en_US |