Show simple item record

dc.contributor.authorSantoso, Agustinus Budi
dc.contributor.authorKomansilan, Reinhard
dc.contributor.authorYulianto, Sri
dc.date.accessioned2017-07-31T02:19:34Z
dc.date.available2017-07-31T02:19:34Z
dc.date.issued2017-05-24
dc.identifier.citation[1] Agus Joko Pratomo.(2014) “Analisis Kerentanan Banjir Di Daerah Aliran Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan Provinsi Jawa Tengah Dengan Bantuan Sistem Informasi Geografis” Fakultas Geografi, Universitas Muhammadiyah Surakarta. [2] Forest Watch Indonesia. 2010. Modul Pelatihan Sistem Informasi Geografis. Bogor : FWI [3] Hendi Hamdani, Sulwan Permana, Adi Susetyaningsih, “Analisa Daerah Rawan Banjir Menggunakan Aplikasi Sistem Informasi Geografis (Studi Kasus Pulau Bangka)”, Jurnal Konstruksi, Sekolah Tinggi Teknologi Garut, ISSN: 2302-7312 Vol. 12 No. 1 2014 [4] http://lbprastdp.staff.ipb.ac.id/files/2011/12 /06-GEOPROCESSING.pdf , diakses pada 10/03/2016 pukul 13:05 am [5] https://semarangkota.bps.go.id/ [6] Jumlah Penduduk Kota Semarang. http://dispendukcapil.semarangkota.go.id/st atistik/jumlah-penduduk-kotasemarang/ 2015-10-11. [7] Peraturn Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia. http://birohukum.pu.go.id/uploads/DPU/20 15/PermenPUPR28-2015.pdf. [8] Sudaryono.(2002) “Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Terpadu, Konsep Pembangunan Berkelanjutan, Jurnal Teknologi Lingkungan”, Vol.3, No. 2, Mei 2002: 153-158in_ID
dc.identifier.issn2580-8796
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/9081
dc.description.abstractSemarang merupakan ibu kota Provinsi Jawa Tengah yang berbatasan langsung dengan laut jawa. Wilayah Semarang Barat dan Semarang Tengah menurut Departemen Pekerjaan Umum tahun 2012, menjadi wilayah yang difokuskan untuk penanganan bencana banjir. Pemetaan daerah rawan banjir merupakan salah satu cara pengendalian banjir secara non struktural. Analisa daerah rawan banjir pada penelitian ini menggunakan bantuan Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan bantuan software Quantum (QGIS ESSEN 2.14.3) sebagai alat bantu menganalisa parameter terhadap kawasan banjir Semarang. Parameter itu meliputi beberapa komponen yaitu : (1) Daerah Rawan Banjir, (2) Curah Hujan, (3) Daerah Aliran Sungai, (4) Sempadan Sungai, (5) Kelerengan, dan (6) Penggunaan Lahan. Dampak dari bencana banjir mengakibatkan terhambatnya aktifitas perdagangan dan perindustrian, serta lumpuhnya arus lalu lintas di daerah rawan banjir. Analisis geoprocessing dilakukan untuk menganalisa daerah rawan banjir dengan berbagai parameter tersebut sebagai pembanding dengan kenyataan yang terjadi di lapangan. Hasil analisis SIG ini dapat digunakan sebagai alternatif solusi penanganan dan resiko banjir di Kota Semarang.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherMuhammadiyah University Pressin_ID
dc.subjectGeoprocessingin_ID
dc.subjectSIGin_ID
dc.subjectBanjir Semarangin_ID
dc.subjectPeta Tematikin_ID
dc.subjectQGISin_ID
dc.titleAnalisis Geoprocessing sebagai Solusi Alternatif Penanganan pada Daerah Resiko Rawan Banjir di Kota Semarangin_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record