Implikasi Kebutuhan Ruang Fasilitas Pelayanan Menyongsong Bonus Demografi di Kecamatan Purbalingga
View/ Open
Date
2017-05-22Author
Shalihati, Sakinah Fathrunnadi
Nirwansyah, Anang Widhi
Metadata
Show full item recordAbstract
Kabupaten Purbalingga merupakan salah satu dari kabupaten dengan
tingkat kepadatan penduduk sedang sebesar 877.489 jiwa dengan laju
pertumbuhan penduduk tertinggi ketiga di Jawa Tengah sebesar 2,18%.
Pemusatan kepadatan penduduk tertinggi di Kabupeten Purbalingga
berada di Kecamatan Purbalingga dengan rata-rata 3.920 jiwa/km2 pada
Tahun 2013. Berdasarkan komposisi tersebut, maka dapat dimungkinkan
timbul berbagai masalah kependudukan di Kecamatan Purbalingga pada
masa puncak bonus demografi yang diperkirakan akan terjadi 15 tahun
akan datang, salah satu masalah kependudukan yang diperkirakan timbul
adalah ketersediaan fasilitas pelayanan. Fasilitas pelayanan yang ada pada
15 tahun yang akan datang tentunya tidak sama dengan yang ada saat ini,
untuk itu kebutuhan akan fasilitas pelayanan hendaknya dapat diprediksi
ataupun diproyeksikan sejak dini. Metode penelitian ini dikatakan bersifat
diskriptif kualitatif yang bertujuan untuk meenjabaran secara kualitatif dari
data kuantitatif proyeksi kebutuhan fasilitas pelayanan dan implikasi
kebutuhan ruang fasilitas pelayanan di Kecamatan Purbalingga menurut
Ambang Batas Penduduk Dan Standar Kebutuhan Ruang Minimal Pada
Fasilitas Pelayanan Dalam SNI 03-1733-2004 dalam Muta’ali (2015). Hasil
penelitian menunjukkan sebagian besar fasilitas pelayanan meliputi jenis
fasilitas kesehatan, ekonomi, umum dan pelayanan publik di Kecamatan
Purbalingga telah memenuhi untuk menyambut datangnya puncak bonus
demografi di Tahun 2030, hanya pada jenis fasilitas pelayanan pendidikan
saja yang perlu dipersiapkan ruang lebih dari saat ini, kekurangan ruang
layanan pendidikan ini tidak semata-mata harus menambahkan dengan
membuka tempat baru, dapat pula dengan penambahan ruang kelas pada
layanan pendidikan yang ada dan masih memiliki lahan, ataupun dilakukan
pengembangannya secara vertikal tidak lagi secara horisontal.