• Login
    View Item 
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS
    • Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS VIII 2017
    • View Item
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS
    • Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS VIII 2017
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Evaluasi Tata Air DAS Palung, Pulau Lombok, Nusatenggara Barat

    Thumbnail
    View/Open
    semnasgeo2017_44.pdf (2.496Mb)
    Date
    2017-05-22
    Author
    Pramono, Irfan Budi
    Savitri, Endang
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Evaluasi tata air suatu DAS sangat penting untuk mengetahui apakah tujuan pengelolaan DAS telah tercapai melalui kegiatan pengelolaan DAS yang telah dilakukan dan selanjutnya dapat digunakan sebagai umpan balik perbaikan perencanaan pengelolaan DAS ke depan. Hasil evaluasi tata air DAS memberikan gambaran kondisi daya dukung DAS dalam aspek tata air.DAS Palung merupakan salah satu DAS di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. DAS Palung mempunyai luas 12.712 ha yang secara administratif terletak di Kabupaten lombok Timur. Metode yang digunakan untuk mengevaluasi tata air di DAS adalah Permenhut No.61 tahun 2014. Metode tersebut mengevaluasi aspek tata air dari segi 1) Koefisien Regim Aliran (KRA), 2) Koefisien Aliran Tahunan (KAT), 3) Muatan sedimen, 4) Kejadian banjir, dan 5) Indeks Penggunaan Air (IPA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai KRA mencapai 4027, KAT mencapai 0.84, muatan sedimen mencapai 12 ton/ha/tahun, di DAS Palung tidak pernah terjadi banjir, sedangkan nilai IPA menunjukkan angka 968. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa kondisi tata air DAS Palung dalam kondisi kritis karena perbedaan antara debit maksimum dan minimum sangat besar (4027), jumlah air yang langsung menjadi aliran permukaan sangat besar (84%), dan potensi air yang tidak mencukupi kebutuhannya. Faktor sedimen dan kejadian banjir yang mempunyai kondisi sedang dan sangat rendah. Hal ini disebabkan oleh solum tanah yang tipis dan palung sungai yang dalam. Indikator yang buruk dari tata air dapat diperbaiki dengan penanaman tanaman permanen pada daerah terbuka dan pembuatan sumur resapan di daerah pemukiman, pembuatan embung di daerah pertanian, dan pembuatan rorak atau jebakan air di kawasan hutan atau perkebunan.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/9168
    Collections
    • Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS VIII 2017

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV