dc.identifier.citation | Arikunto, Suharsimi. 1992. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. ________ 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta. Buddhisme Zen dan Etos Kerja Jepang dalam Ulumul Qur’an No.2 Vol.2 1989 Bhante Narada Mahathera.1990, Sang Buddha dan Ajaran-Ajarannya. Jakarta: Yayasan Dhammadipa Arama. Conze, Edward, 1959. Budism its Essence and Development, Harper, New York. Honiq, AG., Jr., Dr., 1966. Ilmu Agama, Badan Penerbit Kristen, Jakarta. http://islamlib.com/id/index.php?page=article&id=1052 yang direkam pada 11 Mar 2007 05:55:24 GMT http://digilib.itb.ac.id/go.php?id=jbptitbpp-gdl-s2-1999-onang-1074- estestis&node=2869&start=6 yang direkam pada 17 Nov 2006 23:35:57 GMT. Moleong Lexy, J. 1990. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya. Mantra, IB., 1958. Pengertian Ciwa Buddha dalam sejarah Indonesia, karya, dalam Laporan Konggres Ilmu Pengetahuan Nasional Pertama, Jilid 5 seksi D, Jakarta. Panitia Penyusun Penterjemahan. 1979. Kitab Suci Sangyang Kanahayanika dicetak oleh Proyek Pengadaan Kitab Suci Budhha, Dirjen Bimas Hindhu dan Buddha, Departemen Agama RI. Phra Chaluai Sujivo Thera (ed).1993. Kehidupan Sang Buddha Jilid II. Bandung: Yayasan Dhammacarini Rowlinsin. 1959. India A-Short Cultural History, diterjemahkan oleh Isma’un Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNPAD, Bandung Sumardi Mulyanto, 1982. Penelitian Agama, Masalah dan Pemikiran, Jakarta: Sinar Harapan. 97 Makna Patung Buddha dalam Agama Buddha (Arief Wibowo) Sutrisno. 1989. Metode Research II. Yogyakarta : Andi Offset- Sudjas Sariputro, Rama Pandita, 1976. Agama Buddha Mahayana, Majelis Ulama Agama Buddha Indonesia (MUABI), Propinsi Jawa Tengah, Dep. Agama Prop Jateng. Soekmono, Drs., 1982. Pengantar Sejarah kebudayaan Indonesia, Jilid ke II, Yogyakarta: Yayasan Kanisius. Soediman, Drs. 1980. Borobudur Salah Satu keajaiban Dunia, Yogyakarta. Tondowiyono, John, Drs., 1983. Masalah Pandangan Hidup Ketimuran, Surabaya: Communication Centre, Sanggara Binatama. Widyadarma, S.P. 1974. Riwayat Hidup Buddha Gautaman. Jakarta: Cetakan Yayasan Dana Pendidikan Budhhis. | en_US |
dc.description.abstract | Bangsa Indonesia terkenal dengan masyarakatnya yang ramah,
toleran serta dapat menerima budaya bangsa lain yang sejalan
dengan kepribadian bangsa. Di antara yang mudah masuk dan
banyak diikuti oleh masyarakat kita adalah beragama, salah satunya
adalah agama Budha.
Penelitian ini meneliti tentang siapa sebenarnya yang dijadikan
patung Buddha, serta makna dari patung Buddha.Penelitian ini
termasuk jenis penelitian kepustakaan (library research), karena data
yang diteliti berupa naskah-naskah, buku-buku atau majalahmajalah
yang bersumber dari khazanah kepustakaan.
Dari hasil penelitian tersebut dihasilkan kesimpulan bahwa Patung
Buddha merupakan simbol dalam agama Buddha yang merupakan
ungkapan spiritual. Bukan saja para Buddhis dapat mengenang jasajasa
Shiddharta Buddha Gautama sebagai guru Utama yang
menunjukkan ke jalan kelepasan, tetapi secara spiritual patung
tersebut dianggap mempunyai sugesti yang kuat bagi para Buddhis.
Jadi patung Buddha bukanlah Shiddartha sebagai manusia tetapi
sebagai Tathagata atau Afatara Sang Adi Buddha yang ada padanya | en_US |