dc.identifier.citation | Azra, Azyumardi, 1996, Pergolakan Politik Islam, Dari Fundamentalisme, Modernisme, hingga Postmodernisme, Paramadina, Jakarta Bagir , Haidar, 2005, Buku Saku Filsafat Islam, Arasy Mizan, Bandung Hanafi, Hasan, 2003, Cakrawala Baru Peradaban Global, Ircisod, Yogjakarta Jerald Hage, Charles H. Power, 1992, Post Industrial Lives: Roles and Relationships in the 21st Century, Newbury Park, Calif.:Sage. Madjid, Nurcholish, 1998, Paramadina, Dialog Keterbukaan, Artikulasi Nilai Islam dalam Wacana Sosial Politik Kontemporer, Paramadina, Jakarta Mubyarto, “Reformasi Sistem Ekonomi, Dari Kapitalisme Menuju Ekonomi Kerakyatan”, Aditya Media, 1999 Rais, Amien, 1996, Ideologi Klasik dan Kontemporer, Dalam Rekaman Dialog Ideopolitor Angkatan 8-10 Maret 1996, di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Shibab, M.Quraish,1998, Mukjizat Al Qur’an, Mizan, Bandung W. Poespoprodjo, 1999, Filsafat Moral, Kesusilaan Dalam Teori dan Praktek, Pustaka Grafika Bandung | en_US |
dc.description.abstract | Tulisan ini adalah menguak tentang konsep rahhmatan lil ’alamin dalam
berbagai paham (isme) yang berkembang di dunia, yang digunakan para
pemimpin negara untuk menerapkannya. Setelah dianalisa kemudian
penulis mengambil sebuah kesimpulan bahwa pada dasarnya, Islam juga
mempunyai sistem kehidupan yang lengkap untuk mencapai kondisi
kebahagiaan dan kesejahteraan semua alam (rahmatan lil alamin).
Hanya saja belum terungkap secara paripurna. Jika dikomparasikan
dengan sistem kapitalis yang menawarkan liberalisasi dan sistem sosialis
yang menawarkan komunisme, sistem Islam jauh lebih tua dan lengkap,
meliputi wilayah sakral dan profan, yang gaib dan yang konkrit, akal
dan hati, yang tentunya berbeda dengan dua sistem di atas yang
cenderung sebatas bersifat positivistik materialistik.
Misi untuk mencapai rahmatan lil alamin adalah memperkuat lima elemen
dan mengintegrasikannya untuk menjadi suatu kekuatan utama. Lima
elemen yang dapat dijadikan misi, dalam Islam, wujud dalam lima rukun
Islam, yaitu: syahadad, sholat, zakat, puasa, dan haji. Kelima elemen ini
merupakan fundamen untuk meraih rahmatan lil alamin. Rahmatan lil
alamin pada intinya adalah pesan dasar al Qur’an. Indikator tercapainya
rahmatan lil alamin adalah ketika amr ma’ruf nahy munkar itu tegak. | en_US |