Show simple item record

dc.contributor.authorAzizah, Nur
dc.date.accessioned2017-08-21T06:30:20Z
dc.date.available2017-08-21T06:30:20Z
dc.date.issued2016-04-29
dc.identifier.citationEvangelia, P. G. (2012). The imaginary audience and the personal fable. Published Online:Http:// Www.Scirp.Org/Journal/Psych, 10-13. Greene, K., Walters, L., Rubin, D., & Hale, J. (1996). The Utility of understanding adolescent egosentrism in designing health promotion. Journal of health communication, 8 (2), 131152 Groot, & Morstein.,J. (2009). Assesing behavior and social competence of severely emotionally disturbed youth admitted to psychiatric residential treatment. Journal of child and adolescent psychiatric nursing, 22 (3), 143-149 Hair, Elizabeth C., Jager, J., Garrett, S. (2001). Background for community level work on social competency in adolescence: reviewing the literature on contributing factors. Child trends: John S & James L. Knight Foundation Matthew, C. (2006). Journal personal fable, narcissism, and adolescent adjustment. Published Online in Wiley Interscience Mc Cartney, K & Philips, D (2006). Blackwell handbook of early childhood development. Balckwell publishing Papalia, D. E., Olds, S. W. & Feldman, R. D. (2004). Human development. Ninth Edition. Boston: McGraw Hill. Papalia, D. E., Olds, S. W. & Feldman, R. D. (2008). Human development (Psikologi Perkembangan). Kencana: Jakarta Rahman, F (2010). Hubungan Egosentrisme dengan kompetensi sosial remaja siswa SMP Muhammadiyah 22 Setiabudi Pamulung. Skripsi. Tidak diterbitkan. Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Santrock, J. W. (2007). Perkembangan anak. Edisi kesebelas, jilid 1. Jakarta: Erlangga. Santrock, J. W. (2011). Life - span development: Perkembangan masa hidup. Edisi ketigabelas jilid 1. Jakarta: Erlangga. Smetana, J., Villalobos, M., Lerner, RM.,& Steinberg, L (2009). Social Cognitive development in adolescent. Handbook of adolescent psychology Vol. 1. Individual based of development adolescent. Smart, D., & Sanson, A. (2003). Social Competence in young adulthood its nature and antecedents. Family Matters, No. 64. Australian Institute of family Studies. Schwartz, P,.Amand, M.,Sarah, M. (2008). Adolescent Egosentrism : A Contemporary ViewLibra Publisher: San Diego Welsh, J & Blerman, K., (2001). Social competence. Encyclopedia of childhood and adolescence. The Pennsyivania State University. Yamamoto, M., Tomotake, M., & Ohmori, T. (2008). Construction and reliability of the Japanese version of the adolescent egosentrism-sosiocentrism (AES) scale and its preliminary application in the jappanese university student. The Journal medical investigation Vol. 3. Jepang : University of Tokushima Faculty of Integrated Art and Sciences http://rubik.okezone.com/read/44638/fenomena-skip-challenge-yang-membahayakan, diakses pada tanggal 20 April 2017 http://www.tribunnews.com/regional/2015/05/23/pacaran-saat-jam-sekolah-fenomena-seksbebas-remaja-di-balikpapan, diakses pada tanggal 20 April 2017 https://news.detik.com/berita/d-3302012/mengenal-awkarin-seleb-instagram-dan-youtubeyang-disorot-kpai diakses pada tanggal 20 April 2017 http://www.tribunnews.com/seleb/2016/07/24/fakta-fakta-sosok-karin-novilda-alias-awkarinyang-ramai-dibicarakan-netizen?page=4 diakses pada tanggal 20in_ID
dc.identifier.isbn978-602-361-068-6
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/9284
dc.description.abstractMasa remaja dikatakan sebagai masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa, yang disertai dengan berbagai perubahan aspek fisik, kognitif, emosi, maupun sosial. Adanya perubahan diberbagai aspek tersebut cenderung membuat remaja mengalami berbagai kesulitan dalam penyesuaian diri, sehingga seringkali menampilkan perilaku yang menyimpang dari norma sosial. Padahal, di sisi lain remaja diharuskan memiliki kemampuan yang sesuai dan tepat dalam berinteraksi dengan orang lain, sehingga akan menghasilkan hubungan sosial yang baik dan membantunya dalam menyesuaikan diri, kemampuan ini disebut dengan kompetensi sosial. Namun pada kenyataanya, dalam diri remaja terdapat kecenderungan suatu pola pikir egosentrisme yang disebut sebagai personal fable, sehingga dapat menghambat kompetensi sosial. Tujuan dari studi literatur ini mengetahui bagaimana korelasi antara personal fable pada remaja dengan kompetensi sosialnya. Dari hasil kajian penelitian ditemukan bahwa terdapat korelasi signifikan antara personal fable dengan kompetensi sosial remaja. Artinya, rendahnya personal fable cenderung diikuti dengan tingginya pencapaian kompetensi sosial.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherMuhammadiyah University Pressin_ID
dc.subjectkompetensi sosialin_ID
dc.subjectpersonal fablein_ID
dc.subjectremajain_ID
dc.titleKorelasi Personal Fable Terhadap Kompetensi Sosial Remajain_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record