dc.identifier.citation | Ashari, S. (2006). Hortikultura. Aspek Budidaya. UI-Press. Jakarta. Diniyati, D., Suyarno, Devy P.K., Anas, B., Eva, F., Tri, S., dan Eyet, M. (2005). Teknik Perbanyakan Tanaman Manglid (Manglietia glauca Bl.)Dengan Biji. Loka Penelitian Dan Pengembangan Hutan Monsoon. Ciamis. Djam’an, D.F. (2006). Mengenal Manglid Baros (Manglietia glauca Bl.)Manfaat Dan Permasalahan. Majalah Kehutanan Indonesia Edisi VI tahun 2006. http://www.dephut.go.id. Diakses 12 Nopember 2014. Haase, D.L. (2008). Understanding Forest Seedling Quality: Measurement And Interpretation. Tree Planters’ Notes. 52(2): 24-30. Indrioko, S., Farida, N., dan Widhianto, A.Y. (2010). Keberhasilan Okulasi Jati (Tectona grandis L.f.)Hasil Eksplorasi Di Gunung Kidul. Jurnal Ilmu Kehutanan, Volume 4 (2).87-97. Kalima, T., dan Wardani, M. (2013). Potensi Jenis Dipterocarpus retusus Blume Di Kawasan Hutan Situ Gunung Sukabumi. Bulletin Plasma Nutfah 3(2),102-112. Khalwani, K.M. (2012) Kriteria Pemilihan Jenis Pohon Dalam Pembangunan Hutan Tanaman Industri Di Indonesia. http://khulfi.wordpress.com Diakses 12 Mei 2016. Mulyana, S dan Diniyati, D. (2013). Potensi Wilayah Sebaran Kayu Manglid (Manglietia glauca Bl)Pada Hutan Rakyat Pola Agroforestri Di Kabupaten Tasikmalaya dan Ciamis. Prosiding Seminar Agroforestry. 679-684. Priono, S.H. (2013). Pengaruh Komposisi Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Stek Batang Tanaman Ara (Ficus carica L.). Skripsi. Departemen Agronomi Dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Rimpala. (2001). Penyebaran Pohon Manglid (Manglietia glauca Bl.)Di Kawasan Hutan Lindung Gunung Salak. Laporan Ekspedisi Manglietia glauca Bl. www, rimpala.com. Diakses 15 Mei 2013. Rohandi A, Swestiana D, Gunawan, Nadiharto Y, Rahmawan B, Setiawan I. (2010). Identifikasi Sebaran Populasi Dan Potensi Lahan Jenis Manglid Untuk Mendukung Pengembangan Sumber Benih Dan Hutan Rakyat Di Wilayah Priangan Timur. Laporan Hasil Penelitian. Balai Penelitian Kehutanan Ciamis. Ciamis. Sarief, S. (1985). Kesuburan Dan Pemupukan Tanah Pertanian. CV. Pustaka Buana. Bandung. Sastrosupadi, A. (2000). Rancangan Percobaan Praktis Bidang Pertanian. Kanisius. Yogyakarta. Sitompul, S.M. dan B. Guritno. (1995). Analisis Pertumbuhan Tanaman, Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Soepardi, G. (1983). Sifat Dan Ciri Tanah. Jurusan Tanah. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Sudomo, A dan Dendang, B. (2008). Teknik Budidaya Tanaman Hutan Jenis Manglid (Manglietia glauca Bl.). Balai Penelitian Kehutanan Ciamis. | in_ID |
dc.description.abstract | Manglid (Magnolia champaca var pubinervia (Blume)Figlar & Noot.) merupakan jenis tanaman yang mempunyai benih
tidak dapat disimpan lama atau bersifat rekalsitran. Dengan demikian pengadaan benih jenis ini sangat tergantung musim
buah sehingga tidak setiap saat dapat membuat bibit tanaman. Sementara itu jenis ini diminati untuk ditanam dalam bentuk
hutan rakyat, sehingga perlu pengadaan bibit dalam jumlah banyak dan setiap saat harus ada. Perbanyakan vegetatif dengan
cara stek pucuk merupakan salah satu cara memperbanyak jenis ini yang tidak tergantung musim. Untuk menghasilkan
keberhasilan stek pucuk jenis ini maka perlu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan stek pucuk. Salah
satunya adalah pemilihan media tanam stek pucuk yang baik untuk keberhasilannya. Tujuan penelitian ini adalah
mengetahui pengaruh media tanam terhadap perkembangan akar dan keberhasilan stek pucuk manglid. Rancangan yang
digunakan adalah rancangan acak kelompok dengan 3 jenis media, 4 ulangan, masing-masing ulangan 10 unit stek. Bahan
stek diambil dari semai manglid umur 6 bulan. Stek manglid yang dijadikan stek minimal mempunyai 2 node. Jenis media
tanam adalah pasir gunung warna hitam, pasir laut warna putih, serbuk sabut kelapa + sekam padi bakar dengan
perbandungan 2:1. Karakter yang diamati adalah persentase hidup, jumlah akar, rerata panjang akar dan jumlah daun.
Pengamatan ketahanan stek diamati setiap 14 hari sekali selama 70 hari. Pemanenan hasil stek diamati setelah stek pucuk
berumur 70 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media tanam serbuk sabut kelapa + sekam padi bakar dengan
perbandungan 2:1 menghasilkan persentase hidup stek terbaik sebesar 80%, jumlah akar terbanyak 7 buah, panjang akar
terbaik 3,4cm dan jumlah daun rata-rata terbanyak 2,6 helai. | in_ID |