dc.identifier.citation | Asch, F., M. Becker, D.S. Kpongor, 2005. A quick and efficient screen for tolerance to iron toxicity in lowland rice, J. Plant Nutr. Soil Sci. 168: 764–773. BPS, 2015. Kecamatan Papar Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Kabupaten Kediri. BPS, 2015. Kecamatan Purwoasri Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Kabupaten Kediri. BKP, 2015. Konsumsi beras masyarakat Jatim turun jadi 88 kg per kapita. Diakses dari kominfo.jatimprov.go.id. tanggal 7 April 2017. Chapman, H.D., 1996. Diagnostic Criteria for Plants and Soils. Riverside, Cal.: H.D. Chapman, 1966, p. 793. Chen, C.T., T.H. Chen, K.F. Lo, C.Y. Chiu. 2004. Effects of proline on copper transport in rice seedlings under Dobermann A, Fairhurst T. 2000. Rice: Nutrient disorders & nutrient management. Handbook series. Potash & Phosphate Institute (PPI), Potash & Phosphate Institute of Canada (PPIC) and International Rice Research Institute. 191 p. Dorlodot, S., S. Lutts, and P. Bertin. 2005. Effect of ferrous iron toxicity on the growth and mineral competition of and interspecific rice. J. Plant Nutr. , 28 (1) : 120. Fang, W.C., C.H. Kao. 2000. Enhanced peroxidase activity in rice leaves in response to excess iron, copper and zinc. Plant Sci. 158:2011-2025.excess copper stress. Plant Sci. 166:103-111. Hashim, Z., Abdhamid, R. 1995. Evaluation of trace elements iron, zinc, copper and lead in the diet of female university students. Malays J. Nutr 1 (1): 31-34. Havlin, J.L. and P.N. Soltanpour. 1981. Evaluation of the NH4HCO3 DTPA Soil test for Fe, Zn, Mn, Cu. Soil Sci. Soc. Amer. J., 45: 70-77. Hazelton, P and B. Murphy, 2007. Interpreting Soil Test Results: What Do All The Numbers Mean? CSIRO Publishing. Australia. Lidon, L.C., F.S. Henriques. 1998. Role of rice shoot vacuoles in copper toxicity regulation. Environ. Exp. Bot. 39:1998-2009. Majerus, V., P. Bertin, S. Lutts . 2007. Effects of iron toxicity on osmotic potential, osmolytes and polyamines concentrations in the African rice (Oryza glaberrima Steud.). Plant Science. 173: 96–105 Makarin, A.K. and F.R. Cox, 1983. Evaluation of the need for copper with several soil extractants. Agron. J. 75:493496. Mehraban, P., A. Abdol Zadeh and H. Reza Sadeghipour. 2008. Iron toxicity in rice (Oryza sativa L.) under different potassium nutritiom. Asian J. of Plant Sci. 1-9. Noor A., I. Lubis, M. Ghulamahdi, M. A. Chozin, K. Anwar, dan D. Wirnas. 2012. Pengaruh Konsentrasi Besi dalam Larutan Hara terhadap Gejala Keracunan Besi dan Pertumbuhan Tanaman Padi. J. Agronomi Indonesia. 15 (2): 91-98. Reid, R. E. 1988. Soil survey specifications. In ‘Guidelines for conducting surveys – Australian land and survey handbook’. Inkata Press: Melbourne pp. 60–71. Sahrawat, KL. and S. Diatta. 1995. Nutrient management and season affect soil iron toxicity. Annual Report 1994. Bouaké, Côte d’Ivoire: West Africa Rice Development Association. p 34-35. Sukarjo, Anik Hidayah dan Fitra Purnarianto. 2015. Dinamika Logam Timbal (Pb) Pada Beras dan Tanah Terhadap Jarak Lahan Dari Jalan Dan Pabrik Kertas di Lahan Sawah. Prosiding Seminar Nasional 2015 Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan. Penerbit Program Pascasarjana Universitas Diponegoro. Semarang. p 140-145. Sulistyono, E. dan F. Rokhmah, 2012. Pengaruh Kandungan Cu dalam Air Irigasi terhadap Pertumbuhan dan Produksi Padi (Oryza sativa L.). J. Agron. Indonesia 40 (3) : 180 – 183. Xu, J., L. Yang, Z. Wang, G. Dong, J. Huang, Y. Wang. 2006. Toxicity of copper on rice growth and accumulation of copper in rice grain in copper contaminated soil. Chemosphere 62:635-646. Yan, Y.P., J.Y. He, C. Zhu, C. Cheng, X.B. Pan, Z.Y. Sun. 2006. Accumulation of copper in brown rice and effect of copper on rice growth and grain yield in different rice cultivars. Chemosphere 65:1690-1696. | in_ID |
dc.description.abstract | Besi dan tembaga telah diketahui sebagai elemen esensial bagi tanaman masing-masing sejak 1843 dan 1925. Meskipun
diperlukan tanaman, tetapi keduanya menjadi beracun dalam jumlah yang berlebihan. Sumber logam besi dan tembaga
berasal dari limbah industri kimia, tinta, tekstil, coating logam dan penggunaan pupuk yang berlebihan. Penelitian ini
bertujuan untuk melakukan asesmen keberadaan logam Fe dan Cu di tanah dan beras di lahan sawah dan pengaruhnya
terhadap produktivitas tanaman padi, Kabupaten Kediri. Penelitian dilakukan di kecamatan Papar dan Purwoasri,
kabupaten Kediri dari bulan April-juni 2014. Jumlah sampel tanah dan tanaman yang diambil sebanyak 33 contoh.
Sampel tanah dan beras dianalisis kandungan Fe total dan Cu total dengan pelarut asam dengan metode pengabuan
basah. Hasil destruksi logam Fe dan Cu kemudian diencerkan dan selanjutnya diukur menggunakan atomic absorption
spectrometry (AAS). Konsentasi Besi dan tembaga dalam tanah dan tanaman serta produktivitas padi diuji statistik
dengan membandingkan antar kecamatan. Kandungan Fe total dan Cu total dalam tanah masing-masing di kecamatan
Papar dan Purwoasri yaitu 141,09±46,92 ppm dan 99,19±42,03 ppm serta 13,91±3,84 ppm dan 14,43±5,43 ppm.
Kandungan Fe total dan Cu total dalam beras masing-masing di kecamatan Papar dan Purwoasri yaitu 17,04±9,50 ppm
dan 18,38±8,19 ppm serta 2,87±0,93 ppm dan 2,64±0,87ppm. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan konsentrasi
logam tembaga dalam tanah serta logam tembaga dan besi dalam tanaman, tetapi konsentrasi logam besi dalam tanah dan
produktivitas padi berbeda secara signifikan antara kecamatan Papar dan Purwoasri. Ketersediaan besi yang lebih tinggi
berbanding lurus dengan produktivitas padi. | in_ID |