Show simple item record

dc.contributor.authorYuliah, Y.
dc.contributor.authorFiani, Ari
dc.contributor.authorHaryjanto, Liliek
dc.date.accessioned2017-10-23T03:27:01Z
dc.date.available2017-10-23T03:27:01Z
dc.date.issued2017-05-20
dc.identifier.citationAlexander, Samuel dan Barnard, Joseph E. 1995. Forest Health Monitoring: Field Methods Guide. USDA Forest Service. Asmaliah, Imanullah, A., dan Darwiati, W. 2012. Identifikasi dan Potensi Kerusakan Rayap Pada Tanaman Tembesu di Kebun Percobaan Way Hanakau, Lampung Utara. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol. 9 No. 4 Desember 2012 pp. 187 - 194 BBPPBPTH. 2013. Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus Gunung Kidul Blok Watusipat. Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan Darmokusumo, S., Alexander N., Edward B., Alfons, J., dan Matheous B. 2001. Upaya Memperluas Kawasan Ekonomi Cendana di Nusa Tenggara Timur. Jurnal Ilmiah Berita Biologi. Edisi Khusus: Cendana (Santalum album L.,)Sumber Daya Daerah Otonomi Nusa Tenggara Timur. Pusat Penelitian Biologi-LIPI. 5(5): 509514. Fiani, A., Windyarini, E., dan Yuliah. 2011. Evaluasi Kesehatan Cendana (Santalum album Linn.) di Kebun Konservasi Ex-situ Watusipat Gunung Kidul. Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Hutan Hadiyan, Y. 2010. Cara Menilai Status Kesehatan Tegakan Hutan (Studi Kasus Uji Keturunan Jati (Tectona grandis L.F) di Hutan Pendidikan Wanagama, Yogyakarta). Wana Benih, Vol 11 No. 2, September 2010. Pp 47-59 Hadiyan, Y., Haryjanto, L., Yuliah, dan Fiani, A. 2015. Konservasi Eks Situ Cendana (Santalum album) pada Daerah Kering di Gunung Kidul: Adaptasi dan Strategi Pengembangannya. Prosiding Seminar Nasional Pembelajaran Inisiatif dan Praktik Tata Kelola Sumber Daya Alam Untuk Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim. Yogyakarta, 21-22 Desember 2015 pp 157-164 Hardi, T., 2005. Hama pada Tanaman Cendana. Wana Benih. Vol 6 No.2, Oktober 2005. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Tanaman. Yogyakarta. Pp 75-81 Hidayati, N. 2013. Penyakit Penyakit Penting pada Tanaman Hutan Rakyat dan Alternatif Pengendaliannya. Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan. IUCN. 2016. The IUCN Red List of Threatened Species.http://www.iucnredlist.org/ details/31852/0 Khoiri, Saiful. 2004. Studi Tingkat Kerusakan Pohon di Hutan Kota Srengseng Jakarta Barat. Fakultas Kehutanan IPB. Bogor. Skripsi. Tidak diterbitkan. Miardini. 2006. Analisis Kesehatan Pohon di Kebun Raya Bokor (Skripsi). Bogor (ID): Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan IPB. Pos Kupang (2011). Ulat Bulu Ancam Cendana di TTU. http://kupang.tribunnews.com/2011/0 7/04/ulat-bulu-ancam--cendana-dittu. Diunduh pada 26 Mei 2017. Sumarsih, Sri. 2003. Mikirobiologi Dasar. Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Yogyakarta Surata, I.K., dan Idris M.M. 2001. Status Penelitian Cendana Provinsi Nusa Tenggara Timur. Edisi Khusus Masalah Cendana NTT Berita Biologi, Volume 5, Nomor 5, Agustus 2001: 521-537 Wawo, A.H. 2008. Studi Perkecambahan Biji dan Pola Pertumbuhan Semai Cendana (Santalum album L) dari Beberapa Pohon Induk di Kabupaten Belu, NTT. Biodiversitas 9 (2): 117122in_ID
dc.identifier.issn2527-533X
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/9331
dc.description.abstractCendana merupakan salah satu jenis asli Indonesia yang termasuk dalam kategorirentan (vulnerable). Upaya konservasi cendana selama ini masih menemui kendala rendahnya tingkat keberhasilan hidup, salah satunya karena faktor hama dan penyakit yang menyerang tanaman. Oleh karena itu perlu dilakukan monitoring kesehatan tegakan secara periodik untuk membantu menekan resiko kerusakan melalui pengambilan kebijakan dan penerapan tindakan silvikultur yang tepat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui status kesehatan tanaman cendana umur 11 tahun di KHDTK Watusipat, Gunungkidul yang meliputi persentase hidup, jenis serangan hama penyakit, dan Nilai Indek Kesehatan tegakan. Evaluasi pada 4 provenan dilakukan dengan intensitas sampling 100% menggunakan panduan Forest Health Monitoring (FHM). Hasil pengamatan menunjukkan, presentase keberhasilan tumbuh tanaman cendana cukup tinggi (78,33%), dengan Nilai Indek Kerusakan (NIK) sebesar3,33 (kategori sehat). Kondisi kerusakan yang terjadi berupa kekeringan pada tajuk (94,68%), embun jelaga (81,38%), liana (32,45%), bekicot (13,83), rayap (13,30%), ulat (5,32%)dan badan buah jamur (0,53%). Peringkat provenan berdasarkan NIK terendah adalah Sumba, Belu, Rote dan Timor Tengah Utara. Beberapa tindakanmekanis dana sanitasi lingkungan yang disarankan yaitu: pembersihan semak sepanjang jalur tanam serta memotong dan membakar bagian cabang yang terdapat badan jamur. Pengendalian hama dan penyakit secara kimiawi dilakukan dengan menggunakan pestisida.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherMuhammadiyah University Pressin_ID
dc.subjectKesehatan hutanin_ID
dc.subjectcendanain_ID
dc.subjecthama dan penyakitin_ID
dc.titleSTATUS KESEHATAN TEGAKAN KONSERVASI EX SITU CENDANA (Santalum album Linn.) UMUR 11 TAHUN DI KHDTK WATUSIPAT, GUNUNG KIDULin_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record