dc.identifier.citation | Akhtar, M. S., Oki, Y., Adachi, T., & Khan, H. R. (2007). Analysis of genetic parameters (variability, heritability, genetic advanced, relationship of yield and yield contributing characters) for some plants traits among Brassica Cultivars under phosphorus straved environmental cues. Journal of the Faculty of Environmental Science and Technology, 12(12), 91–98. Anonim. (2009). Permenhut No. P72 tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kehutanan No. P.01/MenhutII/2009 tentang Penyelenggaraan Perbenihan Tanaman Hutan. Appanah, S., & Weinland, G. (1993). Planting quality timber trees in Peninsula Malaysia. Kepong, Malaysia. Cao, C. P., Finkeldey, R., Siregar, I. Z., Siregar, U. J., & O. Gailing. (2006). Genetic diversity within and among population of Shorea leprosula Miq. and Shorea parvifolia Dyer (Dipterocarpaceae) in Indonesia detected by AFLPs. Tree Genetics & Genomes, 2(4), 225–239. Setiadi, D. (2010). Keragaman genetik uji provenan dan uji keturunan Araucaria cunninghamii pada umur 18 bulan di Bondowoso, Jawa Timur. Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan, 4(1), 1–8. Finkeldey, R. (2005). Pengantar genetika hutan tropis (Terjemahan). (E. Djamhuri, I. Z. Siregar, U. J. Siregar, & A. W. Kertadikara, Eds.) (ASEAN-EU U). Bogor: Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Hardiyanto, E. B. (2008). Diktat mata kuliah pemuliaan pohon lanjut. Yogyakarta: Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Hartati, D., Rimbawanto, A., Taryono, Sulistyaningsih, E., & Widyatmoko, A. Y. P. B. C. (2007). Pendugaan keragaman genetik di dalam dan antar provenan pulai (Alstonia scholaris (L.) R.Br.)menggunakan penanda RAPD. Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan, 1(2), 89–98. Haryjanto, L., & Prastyono. (2014). Pendugaan parameter genetik semai nyawai (Ficus variegata Blume) asal Pulau Lombok. Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea, 3(1), 37–45. Husada, A. (2013). Evaluasi uji keturunan pulai gading (Alstonia scholaris) pada umur 4 tahun di Petak 93, Playen, Gunung Kidul, Yogyakarta. IFSP. (2002). Informasi singkat benih Shorea leprosula Miq. Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan Kerjasama Dengan Indonesia Forest Seed Project (IFSP). Ismail, B., & Hadiyan, Y. (2008). Evaluasi awal uji keturunan sengon (Falcataria moluccana) umur 8 bulan di Kabupaten Kediri Jawa Timur. Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan, 2(3), 1–7. Libby, W. J., & Ahuja, M. R. (1993). Clonal Forestry. In M. R. Ahuja & W.J. Libby (Eds.), Clonal Forestry II (pp. 1–8). Berlin: Springer-Verlag. Mangoendidjojo, W. (2009). Dasar-dasar pemuliaan tanaman. Yogyakarta: Kanisius. Na’iem, M., Widiyatno, & Al-Fauzi, M. Z. (2014). Progeny test of Shorea leprosula as key point to increase productivity of secondary forest in PT. Balikpapan Forest Industries, East Kalimantan, Indonesia. Procedia Environmental Sciences, 20, 816– 822. Rimbawanto, A., & Widyatmoko, AYPBC. (2006). Keragaman genetik empat populasi Intsia bijuga berdasarkan penanda RAPD dan implikasinya bagi program konservasi genetik. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman, 3(3), 149–154. Rimbawanto, A., Widyatmoko, AYPBC., & Harkingto. (2006). Keragaman populasi Eusideroxylon zwageri Kalimantan Timur berdasarkan penanda RAPD. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman, 3(3), 201–208. kotjo. (2009). Teknik silvikultur intensif (SILIN). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. dyatmoko, AYPBC., Lejo, E., Prasetyaningsih, A., & Rimbawanto, A. (2010). Keragaman genetik populasi Araucaria cunninghamii menggunakan penanda RAPD. Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan, 4(2), 63–77. Yudhohartono, T. P., & Fambayun, R. A. (2012). Karakteristik pertumbuhan semai binuang asal provenan Pasaman, Sumatera Barat. Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan, 6(3), 143–156. Yudhohartono, T. P., & Herdiyanti, P. R. (2013). Variasi karakteristik pertumbuhan bibit jabon dari dua Provenan Berbeda. Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan, 10(1), | in_ID |