dc.identifier.citation | Andarwulan, Nuri, dkk. 2012. “Pewarna Alami untuk Pangan”. South East Asian Food and Agricultural Science and Technology (SEAFAST) Center. Institut Pertanian Bogor. Erwin, dkk. 2015. “Potensi Pemanfaatan Ekstrak Kubis Ungu (Brassica oleracea L.) sebagai Indikator Asam Basa Alami”. Jurnal Kimia Mulawarman Kimia FMIPA Universitas Mulawarman. Vol:13. No.1. Gustriani, Nining. 2016. “Penentuan Trayek pH Ekstrak Kubis Ungu (Brassica oleracea L)Sebagai Indikator Asam Basa dengan Variasi Konsentrasi Pelarut Etanol”. Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada. Vol. 16. No. 1. Hadyana, Pudjaatmaka, A. 2002. Kamus Kimia. Jakarta: Balai Pustaka. Kusumah, Ine Yuliana Sari. 2016. Pemanfaatan Ekstrak Etanol Kelopak Bunga Rosela Untuk Pembuatan Kertas Indikator Asam-Basa Alternatif. Skripsi: Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Marwati, Siti. 2010. Aplikasi Beberapa Ekstrak Bunga Berwarna sebagai Indikator Alami pada Titrasi Asam Basa. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY. Nursaerah, Rene. 2010. “Mempelajari Ektraksi Pigmen Antosianin dari Kulit Manggis (Garcinia Mangostana L) Dengan Berbagai Jenis Pelarut”. Jurnal FT UNPAS. Bandung. Nuryanti, Siti, dkk. 2010. Indikator Titrasi Asam-Basa Dari Ekstrak Bunga Sepatu (Hibiscus rosa sinensis L). Yogyakarta: Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universias Gadjah Mada. Ocviana, Ririt Amani. 2010. Efektivitas Penambahan Etanol 95% dengan Variasi Asam dalam Proses Ekstraksi Antosianin Kulit Manggis (Garcinia Mangostana L.). Skripsi Fakultas Pertanian: Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Universitas Sebelas Maret. Padmaningrum , Regina Tutik. 2011. Karakter Ekstrak Zat Warna Daun Rhoeo discolor Sebagai Indikator Titrasi Asam Basa. Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta. Pratama, Yosi. 2013. “Pemanfaatan Ekstrak Daun Jati (Tectona grandis Linn. F.) sebagai Indikator Titrasi AsamBasa”. Jurnal Fakultas MIPA Jurusan Kimia. Universitas Negeri Semarang. Ratnasari, Sinta, dkk. 2016. Studi Potensi Ekstrak Daun Adam Hawa (Rhoeo discolor)Sebagai Indikator Titrasi Asam-Basa. Chimica et Natura Acta. Vol.4 No. hal: 39-46. Sitorus, Risma Meidy Hardina, dkk. 2011. Isolasi dan Identifikasi Senyawa Flavanoid pada Daun Adam Hawa (Rhoe discolor). ProgramStudiFarmasi FMIPA UNSRAT Manado. Suzery, dkk. 2010. “Penentuan Total Antoianin dari Kelopak Bunga Rosela (Hibiscus sabdariffa)Dengan Metode Maserasi Dan Sokhletasi”. Jurnal Sains & Matematika (JSM). Volume 18(1). Wadkar, KA., et al. 2008. “Use of Careya arborea Roxb. Leaf Extract as an Indicator in Acid Base Titrations”. Research J. Pharm and Tech. Vol.1. Num.4. Wulandari, Intan. 2011. Teknologi Ekstraksi dengan Metode Maserasi dalam Etanol 70% pada Daun Kumis Kucing (Orthosiphon stamineus, Benth) di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TO-OT)Tawamangmangu. Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret. | in_ID |
dc.description.abstract | Indikator pH sangat penting keberadaannya untuk menunjukkan sifat asam dan basa suatu larutan. Beberapa
jenis tumbuhan dapat digunakan sebagai indikator asam-basa alternatif. Berdasarkan penelitian terdahulu,
ditemukan senyawa antosianin yang dapat mengidentifikasi asam maupun basa. Senyawa antosianin alami
cenderung berasal dari pigmen warna merah dan biru-ungu pada suatu tanaman. Rhoeo discolor atau
sosongkokan merupakan tanaman yang mudah dijumpai di Indonesia. Pigmen ungu dan pigmen hijau yang
menjadi ciri khas dari tanaman tersebut dihasilkan dari senyawa flavonoid yaitu antosianin dan pigmen
klorofil. Karena adanya kandungan pigmen antosianin, Rhoeo discolor dapat dijadikan sebagai indikator
asam-basa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis pelarut dalam ekstraksi pigmen warna
antosianin pada Rhoeo discolor. Metode yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan satu
faktor yaitu variasi pelarut berupa etanol 95% dan etanol 95%+ HCl 1% dalam ekstraksi daun Rhoeo
discolor dengan cara maserasi. Parameter penelitian ini adalah perubahan warna kertas indikator asam basa
daun Rhoeo discolor setelah diujikan pada larutan asam-basa kuat dan asam-basa lemah. Berdasarkan hasil
penelitian, ekstrak daun Rhoeo discolor menggunakan pelarut etanol 95% + HCl 1% menunjukkan warna
yang lebih kontras membedakan larutan asam dan basa dibandingakan dengan menggunakan pelarut etanol
95%, yaitu berwarna pink pada larutan asam kuat, pink muda pada larutan asam lemah, hijau belerang pada
larutan basa kuat, dan hijau kumala pada larutan basa lemah. | in_ID |