Show simple item record

dc.contributor.authorLatih, Garin Puspa
dc.contributor.authorRahayu, Triastuti
dc.date.accessioned2017-10-30T01:49:42Z
dc.date.available2017-10-30T01:49:42Z
dc.date.issued2017-05
dc.identifier.citationAndarwulan, Nuri, dkk. 2012. “Pewarna Alami untuk Pangan”. South East Asian Food and Agricultural Science and Technology (SEAFAST) Center. Institut Pertanian Bogor. Erwin, dkk. 2015. “Potensi Pemanfaatan Ekstrak Kubis Ungu (Brassica oleracea L.) sebagai Indikator Asam Basa Alami”. Jurnal Kimia Mulawarman Kimia FMIPA Universitas Mulawarman. Vol:13. No.1. Gustriani, Nining. 2016. “Penentuan Trayek pH Ekstrak Kubis Ungu (Brassica oleracea L)Sebagai Indikator Asam Basa dengan Variasi Konsentrasi Pelarut Etanol”. Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada. Vol. 16. No. 1. Hadyana, Pudjaatmaka, A. 2002. Kamus Kimia. Jakarta: Balai Pustaka. Kusumah, Ine Yuliana Sari. 2016. Pemanfaatan Ekstrak Etanol Kelopak Bunga Rosela Untuk Pembuatan Kertas Indikator Asam-Basa Alternatif. Skripsi: Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Marwati, Siti. 2010. Aplikasi Beberapa Ekstrak Bunga Berwarna sebagai Indikator Alami pada Titrasi Asam Basa. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY. Nursaerah, Rene. 2010. “Mempelajari Ektraksi Pigmen Antosianin dari Kulit Manggis (Garcinia Mangostana L) Dengan Berbagai Jenis Pelarut”. Jurnal FT UNPAS. Bandung. Nuryanti, Siti, dkk. 2010. Indikator Titrasi Asam-Basa Dari Ekstrak Bunga Sepatu (Hibiscus rosa sinensis L). Yogyakarta: Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universias Gadjah Mada. Ocviana, Ririt Amani. 2010. Efektivitas Penambahan Etanol 95% dengan Variasi Asam dalam Proses Ekstraksi Antosianin Kulit Manggis (Garcinia Mangostana L.). Skripsi Fakultas Pertanian: Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Universitas Sebelas Maret. Padmaningrum , Regina Tutik. 2011. Karakter Ekstrak Zat Warna Daun Rhoeo discolor Sebagai Indikator Titrasi Asam Basa. Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta. Pratama, Yosi. 2013. “Pemanfaatan Ekstrak Daun Jati (Tectona grandis Linn. F.) sebagai Indikator Titrasi AsamBasa”. Jurnal Fakultas MIPA Jurusan Kimia. Universitas Negeri Semarang. Ratnasari, Sinta, dkk. 2016. Studi Potensi Ekstrak Daun Adam Hawa (Rhoeo discolor)Sebagai Indikator Titrasi Asam-Basa. Chimica et Natura Acta. Vol.4 No. hal: 39-46. Sitorus, Risma Meidy Hardina, dkk. 2011. Isolasi dan Identifikasi Senyawa Flavanoid pada Daun Adam Hawa (Rhoe discolor). ProgramStudiFarmasi FMIPA UNSRAT Manado. Suzery, dkk. 2010. “Penentuan Total Antoianin dari Kelopak Bunga Rosela (Hibiscus sabdariffa)Dengan Metode Maserasi Dan Sokhletasi”. Jurnal Sains & Matematika (JSM). Volume 18(1). Wadkar, KA., et al. 2008. “Use of Careya arborea Roxb. Leaf Extract as an Indicator in Acid Base Titrations”. Research J. Pharm and Tech. Vol.1. Num.4. Wulandari, Intan. 2011. Teknologi Ekstraksi dengan Metode Maserasi dalam Etanol 70% pada Daun Kumis Kucing (Orthosiphon stamineus, Benth) di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TO-OT)Tawamangmangu. Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret.in_ID
dc.identifier.issn2527-533X
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/9350
dc.description.abstractIndikator pH sangat penting keberadaannya untuk menunjukkan sifat asam dan basa suatu larutan. Beberapa jenis tumbuhan dapat digunakan sebagai indikator asam-basa alternatif. Berdasarkan penelitian terdahulu, ditemukan senyawa antosianin yang dapat mengidentifikasi asam maupun basa. Senyawa antosianin alami cenderung berasal dari pigmen warna merah dan biru-ungu pada suatu tanaman. Rhoeo discolor atau sosongkokan merupakan tanaman yang mudah dijumpai di Indonesia. Pigmen ungu dan pigmen hijau yang menjadi ciri khas dari tanaman tersebut dihasilkan dari senyawa flavonoid yaitu antosianin dan pigmen klorofil. Karena adanya kandungan pigmen antosianin, Rhoeo discolor dapat dijadikan sebagai indikator asam-basa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis pelarut dalam ekstraksi pigmen warna antosianin pada Rhoeo discolor. Metode yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan satu faktor yaitu variasi pelarut berupa etanol 95% dan etanol 95%+ HCl 1% dalam ekstraksi daun Rhoeo discolor dengan cara maserasi. Parameter penelitian ini adalah perubahan warna kertas indikator asam basa daun Rhoeo discolor setelah diujikan pada larutan asam-basa kuat dan asam-basa lemah. Berdasarkan hasil penelitian, ekstrak daun Rhoeo discolor menggunakan pelarut etanol 95% + HCl 1% menunjukkan warna yang lebih kontras membedakan larutan asam dan basa dibandingakan dengan menggunakan pelarut etanol 95%, yaitu berwarna pink pada larutan asam kuat, pink muda pada larutan asam lemah, hijau belerang pada larutan basa kuat, dan hijau kumala pada larutan basa lemah.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherProsiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) Ke-2in_ID
dc.subjectindikator asam-basain_ID
dc.subjectantosianinin_ID
dc.subjectRhoeo discolorin_ID
dc.subjectsosongkokanin_ID
dc.subjectpelarutin_ID
dc.titlePENGARUH JENIS PELARUT DALAM EKSTRAKSI DAUN Rhoeo discolor SEBAGAI KERTAS INDIKATOR ASAM BASAin_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record