dc.contributor.author | Siregar, Yusni Lestari | |
dc.contributor.author | Pramesti, Dias Idha | |
dc.date.accessioned | 2017-11-01T03:03:49Z | |
dc.date.available | 2017-11-01T03:03:49Z | |
dc.date.issued | 2017-05 | |
dc.identifier.citation | Anne and Harrap Simon. 2005. Orchids O f Britain and Ireland A Field And Site Guide. London : A & CB. Januawati, Rivana Eka. 2014. Pengembangan Majalah Biologi Mangrove Baros Berbasis Potensi Lokal Pada Materi Pokok Ekosistem Untuk Siswa Kelas X SMA/MA. Skripsi. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Kedawung, Wachju dan Jekti. 2013. Keanekaragaman Serangga Tanaman Tomat (Lycopersicon esculentum mill.)di Area Pertanian Desa Sapikerep-Sukapura Probolinggo dan Pemanfaatan sebagai Buku Panduan Lapangan Serangga. Pancaran, Vol. 2, No.4. Hal: 142-155. Kirkland, Jane. 2010. Make A field Guide To Your Yard. National Wildlife Federation’s Blog. Tersedia online di http://blog.nwf.org/2010/06/make-afield-guide-to-your-yard/ di akses pada tanggal 21 Agustus 2016. Komalasari, Kokom. 2010. Pembelajaran Kontekstual: Konsep dan Aplikasi. Bandung: Refika Aditama. Latif, S. M. 1960. Bunga Anggerik. Bandung: Sumur Bandung. Marshall dan Beehler. 2007. Ekologi Papua. Jakarta: Yayasan Pustaka Oktober dan Conservation Internasional. Morrison, Alasdair dan Pridgeon Alec. 1992. The Illustrated Encyclopedia of Orchids Over 1100 Spesies Illustrated and Identified. Australia: Weldon Publishing Mugiharto, Maya Maharyani. 2015. Pengembangan Buku Cerita Bergambar tentang Kehidupan Sehari-hari untuk Pembelajaran Membaca Siswa kelas XI. Skripsi. Semarang: Fakultas Bahasa dan Seni UNS. Mulyasa. H.E. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Pant, Bijaya. 2013. Medical orchids and their uses: Tissue culture a potential alternative for conservation. African Journal of Plant. Vol.7 (10): 448-467. Pradana, Bayu Indra. 2013. Pengembangan Buku Panduan Lapangan Jenis Herpetofauna di Kampus Universitas Negri Semarang Sebagai Sumber Belajar Biologi Siswa SMP/MTs. Skripsi. Semarang: Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang. Sudjarwo. 1989. Beberapa Aspek Pengembangan Sumber Belajar. Jakarta: PT Mediyatama Sarana Perkasa. Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekata Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suryana, I Made, Naswan, Suharsono dan I Made, Kirna. 2014. Pengembangan Bahan Ajar Cetak Menggunakan Model Hannafin dan Peck untuk Mata Pelajaran Rencana Anggaran Biaya. E-journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha.Vol. 4. Suryowinoto, Moeso. 1988. Mengenal Anggrek Alam Indonesia. Jakarta: Penebar Swadaya. Tjitrosoepomo G. 2010. Taksonomi Tumbuhan (Scizophyta, Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta). Yogyakarta: Gajah Mada Universiti Press. Tom dan Sheehan, Marion. 1994. An Illustrated Survey of Orchid Genera. Australia: Cambridge University Press Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran: Landasan dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta | in_ID |
dc.identifier.issn | 2527-533X | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/11617/9369 | |
dc.description.abstract | Indonesia merupakan negera terkaya akan tumbuhan anggrek. Kondisi alamnya yang subur menjadi habitat yang
cocok untuk pertumbuhan anggrek. Hal ini dibuktikan dengan jumlah total sekitar 6.000 spesies ditemukan di
hutan tropis Indonesia, 2.800 spesies diantaranya ditemukan di Papua (Irian Jaya). Hasil studi pendahuluan di
Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat menginformasikan bahwa telah ditemukan 25 spesies anggrek yang terdiri
atas 21 anggrek epifit dan 4 anggrek terrestrial. Keanekaragaman anggrek tersebut berpotensi untuk dikemas
menjadi sumber belajar. Pengembangan buku panduan lapangan tumbuhan anggrek sebagai sumber belajar belum
pernah dilakukan sebelumnya. Oleh karena itu, data keanekaragaman anggrek di Teluk Bintuni dapat
dikembangkan dalam bentuk sumber belajar berupa buku panduan lapangan. Jenis penelitian yang digunakan
adalah Research and Development (R&D) dengan model ADDIE (Analysis, Design, Development,
Implementation, and Evaluation)yang dibatasi pada tahap development. Buku panduan lapangan yang dihasilkan
dinilai oleh tiga ahli, lima peer reviewer, tiga guru biologi dan tiga puluh siswa SMA/MA kelas X sebagai
responden. Hasil penilaian menunjukkan bahwa kualitas buku panduan lapangan yang dikembangkan termasuk
dalam kategori baik (B) menurut ahli materi dengan persentase keidealan 80% dan masuk dalam kategori sangat
baik (SB) menurut ahli media, ahli bahasa, peer reviewer dan guru biologi dengan persentase keidealan masing-masing adalah 96%, 92%, 83,25% dan 82,92%. Siswa memberikan respon sangat setuju (SS) terhadap produk
yang disusun dengan persentase keidealan 85,05%. Berdasarkan hasil penilaian dan respon siswa buku panduan
lapangan identifikasi tumbuhan anggrek yang dikembangkan dinilai layak digunakan sebagai sumber belajar
biologi. | in_ID |
dc.language.iso | id | in_ID |
dc.publisher | Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) Ke-2 | in_ID |
dc.subject | buku panduan lapangan | in_ID |
dc.subject | keanekaragaman anggrek | in_ID |
dc.subject | sumber belajar | in_ID |
dc.subject | Teluk Bintuni | in_ID |
dc.title | Pengembangan Data Keanekaragaman Anggrek dalam Bentuk Buku Panduan Lapangan Identifikasi Anggrek sebagai Sumber Belajar Biologi Siswa SMA/MA | in_ID |
dc.type | Article | in_ID |